Heavenhell : Warlock Covenant

Cassiel Ruby
Chapter #1

Chapter 1. Wanita Bertudung Merah


Bagaimana jika ternyata, semua yang kau ketahui ternyata hanyalah semu belaka? Sementara takdir begitu mudahnya mempermainkan kehidupan. 

-Cassiel Ruby-


Siluet yang tergesa dari balik kobaran api di gedung yang sengajar dibakar itu berhasil menarik perhatian Ethan, pria berjubah hitam yang sedari tadi terus melindungi wajahnya di balik tudung.

Ethan tahu pasti alasan dari kebakaran gedung tempatnya tinggal itu. Ada rumor mengatakan bahwa tempat itu adalah sarang dari warlock, penyihir jahat yang hidup di Heavenhell dan memang sudah seharusnya dibasmi. Memang benar bahwa sebagian besar penghuni di gedung itu adalah warlock, tapi pandangan mengenai warlock sebagai sumber kejahatan hanyalah sebuah alasan dari para manusia yang bahkan tidak mengetahui banyak hal di universe ini.

"Kau mau tetap di sini atau pergi mencari tempat baru?"

Seorang pemuda yang tampak lebih muda sedang berdiri di belakang Ethan dengan gestur tubuh yang tidak kenal takut.

"Ada hal yang harus kupastikan dulu, Jas. Kau bisa pergi dulu kalau tidak mau menungguku. Kau masih ingat rumah tua peninggalan Mom, kan?"

Jason, pemuda dengan wajah bocah yang berusia 18 tahun itu menghela napas kasar, sebelum akhirnya berjongkok di belakang Ethan.

"Tidak perlu melawan untuk sekarang. Manusia bodoh itu hanya akan membuang energi kita."

Ethan menoleh pada Jason. "Semakin lama kau semakin mirip dengan Pak Tua."

Jason menyeringai, ejekan yang dilontarkan Ethan justru seperti sebuah pujian baginya. "Kau tahu bahwa Pak Tua itu adalah ayah kita. Sudah sewajarnya kalau aku semakin lama menjadi makin mirip dengannya."

Ethan mendengkus. Sejak lama dia membenci ayahnya sendiri dan enggan untuk menyebut namanya. Kebanggan Jason pada sosok ayahnya yang telah meninggalkan mereka membuatnya sebal. Meskipun dia tidak bisa melarangnya. Bagi adiknya itu, sosok ayahnya memang selalu menjadi pahlawan.

"Pergilah dulu. Aku akan mencarimu setelah melakukan sesuatu."

"Jangan bilang kau akan menyihir semua orang yang ada di sini. Aku tidak akan membiarkanmu, Ethan."

Ethan berbalik, kali ini dia menatap lekat-lekat pada adiknya yang terus saja mengekor kemana pun dia pergi. "Bukannya kau yang baru-baru ini menyihir musuhmu di akademi sampai aku harus turun tangan untuk menghapus ingatannya? Kalau kau tidak mau pergi, diamlah dan jangan membuatku pusing!"

Jason menggumam kesal. Tentu saja dia tidak akan pergi. Lagipula tidak ada alasan baginya untuk pergi lebih dulu. Dia bahkan sedikit lupa dengan jalan menuju rumah tua peninggalan ibunya yang sudah lama tidak dihuni.

"Kau sedang mengintai apa? Apakah aku perlu membantumu?"

Lihat selengkapnya