Heavenhell : Warlock Covenant

Cassiel Ruby
Chapter #4

Chapter 4. Perjanjian Dua Keluarga

Say to hell untuk semua hal yang telah terjadi di kehidupan sialan ini. Apakah semesta sedang bercanda denganku? 

-Jason Diggory-


"Semua orang sudah pulang, kita bisa segera memulainya." Jason melaporkan keadaan akademi pada Ethan yang masih berada di kelas musik.

Sorot cahaya bulan yg menembus celah-celah dinding batu memperlihatkan partikel debu yang berterbangan. Di sela-selanya, pemilik mata warlock akan selalu bisa melihat ada beberapa energi sihir yang menyebar, berkamuflase dengan baik. Itu adalah bekas sihir milik Ethan yang tadi sempat digunakan untuk membersihkan langit-langit ruangan yang berdebu.

"Ok, kita ke sana sekarang."

Ethan menyambar jubah yang selalu dia pakai saat berperan sebagai warlock. Begitu pun juga dengan Jason yang mengenakan jubah yang sama. Hanya warnanya saja yang sedikit berbeda, milik Ethan terlihat lebih gelap dari milik Jason.

Langkah mereka terlihat cepat, melintasi lorong gelap yang mengarahkan mereka menuju ke bagian belakang gedung sekolah yang tidak pernah dikunjungi murid karena memang mereka tidak akan pernah melihat tempat itu, bahkan para murid entitas lain juga tidak bisa melihatnya karena energi supranatural mereka sengaja tidak diaktifkan. Meskipun jika ada yang bisa melihat ke tempat itu, tidak ada yang bisa membuka ruangan kecuali keturunan Diggory.

Well—dan Mister Rigen untuk saat ini.

"Menurutmu kenapa Mister Rigen bisa keluar masuk ke ruangan itu?" Jason bertanya dengan tetap memimpin jalan.

"Entah, aku belum memikirkannya. Mungkin jawabannya akan terlihat saat kita masuk ke sana."

"Kenapa aku jadi gugup? Apakah ada banyak hal yang mengerikan di dalam sana? Naga, goblin, atau jangan-jangan wabah penyakit?"

"Kau terlalu melebih-lebihkan, Jas. Jika ada naga di sana, sudah pasti bangunan ini akan roboh dari lama."

Meskipun ucapan Ethan benar, tapi Jason masih meletakkan kemungkinan itu di daftar terakhirnya.

"Kita sampai," ucap Jason setelah kakinya lolos dari anak tangga terakhir, menapaki lantai batu yang sedikit licin karena berlumut.

"Kalian lama sekali! Kita sudah hampir menyatu dengan lumut menunggu kalian di sini!"

Suara seorang gadis yang terdengar melengking mengejutkan Jason dan Ethan. Keduanya secra refleks melebarkan telapak tangannya untuk menyalurkan energi sihir ke ujung-ujung jemari.

"Hentikan! Kami tidak berniat menyerang kalian!" ucap suara itu lagi.

Ethan menciptakan bola cahaya yang segera melayang di ruangan setelah dia lepas dari genggaman tangannya. Bebatuan di dinding terlihat sedikit basah saat bola cahaya itu melintas.

"Hillary!" pekik Jason. "Apa yang kau lakukan di sini?!"

Lihat selengkapnya