Heavenhell : Warlock Covenant

Cassiel Ruby
Chapter #5

Chapter 5. Ruang Rahasia

Seandainya takdir ini bisa kulawan, apakah semesta akan tetap membiarkan seorang pembangkang berkuasa?

-Ethan Diggory-


Derak pintu besi yang telah berkarat di setiap sisinya itu berhasil terbuka saat Ethan meletakkan telapak tangannya di permukaan yang tidak dipenuhi ukiran akar rambat. Di sebelahnya, Hillary dan Jason menatap takjub dengan kedua mata membulat sempurna.

"Benar-benar terbuka," gumam Hillary.

Aroma pengap menyambut mereka berempat. Ethan melepaskan tudung jubahnya, begitu juga dengan Jason. Hillary masih berdiri di sebelah Jason, menciptakan suasana canggung bagi warlock muda itu yang benar-benar tidak menyukai ide tentang perjanjian aneh yang baru saja dia dengar.

Saat pintu tertutup dengan sendirinya, beberapa obor yang berada di setiap sisi ruangan secara bersamaan menyala terang. Kobaran apinya tidak terlalu besar, tapi tetap stabil—menciptakan suasana hangat di dalam ruangan yang sepenuhnya dipenuhi dengan tumpukan debu.

Ethan terdiam. Kedua matanya sedang memindai tempat yang ternyata tidak terlalu luas seperti dugaannya. Secara teknis, ruangan itu terlihat hampir kosong. Hanya ada satu meja di ujung ruangan, dan beberapa rak di belakangnya yang memenuhi seluruh dinding.

Meskipun begitu, energi sihir yang aktif terus melayang di seluruh penjuru ruangan. Tekanannya yang kuat bahkan sampai membuat Ethan dan Jason sedikit menunduk karena berpengaruh pada denyutan di nadi kepalanya.

"Kau baik-baik saja?" Leah memandang cemas pada Ethan.

Ethan tidak menjawab. Fokusnya tertuju pada sumber energi yang terlihat di bawah meja kayu. "Jas...," panggilnya.

Jason mengangguk, mengikuti langkah Ethan yang bergerak cepat ke arah sumber energi sihir. Di belakang mereka, Hillary dan Leah saling pandang.

"Bukankah ini terlalu kuat untuk sebuah energi sihir yang telah lama ditelantarkan?" Jason menatap Ethan.

"Pasti ada alasan kenapa ruangan ini sampai harus disembunyikan dan berusaha dilenyapkan dalam sejarah. Bantu aku menggeser meja ini." Ethan memegang satu sisi meja kayu itu, sambil menunggu Jason bergerak ke sisi lainnya.

"Hah!" dengkus Ethan.

Kekuatan yang dia miliki telah dikerahkan. Begitu juga dengan Jason, tapi meja tidak bergerak sedikit pun dari asalnya. Leah menyeringai saat melihatnya.

"Serahkan pada kami." Leah menggeser posisi Ethan dengan sebelah tangan. "Hillary, cepat kesini!"

Ethan memberi kode menggunakan matanya pada Jason untuk memberikan ruang bagi Hillary. Ajaibnya, dalam satu gerakan yang bahkan tidak terlihat menggunakan tenaga, meja itu mulai bergeser dari tempatnya. Detik berikutnya, sebuah pintu rahasia di atas lantai kayu terlihat saat kedua wanita itu berhasil menggeser meja.

"Bagaimana bisa?" ucap Jason tak percaya.

Hillary mengeluarkan ekspresi sombong sambil menyibak rambut panjangnya yang berwarna cokelat. "Sudah kubilang kalau urusan fisik, kami lebih unggul daripada kalian. Kau ingat? Pelindung."

Lihat selengkapnya