Aku menyadarinya,
kekuatan besar akan mengalahkan segalanya.
dan itu adalah dirinya.
-Ethan Diggory-
Tatapan yang biasanya terlihat meremehkan, saat ini tiba-tiba saja berubah menjadi sorot mata waspada, bahkan terlihat panik. Ethan bertanya-tanya kenapa saat berjalan bersama dengan Leah menuju ke pintu masuk Grand Manor. Beberapa hari yang lalu dia menerima undangan untuk menghadari rapat lagi yang diadakan oleh para dewan petinggi warlock.
"Apakah biasanya mereka terlihat seperti ini?" bisik Leah pada Ethan.
Ethan menggeleng. "Biasanya mereka melihatku seperti pemain cadangan."
Leah menatap tajam pada beberapa warlock yang masih menatap mereka. Sebelah tangannya menggelayut di lengan Ethan. Setelan jas putih dengan design modis terlihat menawan meskipun dilapisi oleh coat tebal berwarna cokelat sepanjang batas lutut. Tak hanya itu, high-heels merah menyala dengan topi jaring menutupi separuh wajahnya terlihat sangat kontras dan mencolok.
"Apakah mereka mengagumi kecantikanku?"
Dengkusan Ethan terdengat meremehkan. "Sepatu dan topimu yang berhasil menarik perhatian."
"Fashion is my second name, Mister Diggory. Tolong biasakan itu."
Langkah mereka terhenti. Dua penjaga pintu masuk utama melebarkan tangannya tepat di depan mereka. "Maaf, selain yang berkepentingan tidak boleh memasuki ruangan."
Leah mencebik. Gerakan anggun yang dari tadi dia pertahankan hampir berubah menjadi gestur menyerang yang mirip dengan rubah.
"Dia bersamaku, ada masalah?" Ethan menatap tajam pada penjaga yang menghadang mereka.
Satu penjaga yang beradu pandang dengan Ethan menatap sekilas pada Leah, sementara yang satunya lagi seakan menyadari satu hal yang membuatnya segera menarik lengan rekannya.
"Tolong konfirmasi nama," ucap salah satu penjaga.
"Ethan Diggory dan Leah Anderson." Suara Ethan terdengar lantang, sengaja agar semua orang yang memandang dan berbisik di belakangnya juga mendengar.
Sontak, bisikan yang tadi terdengar samar sekarang terdengar seperti dengungan lebah yang rumahnya sedang diusik. Pintu terbuka, dua penjaga mempersilakan Ethan dan Leah masuk. Senyum kemenangan tersungging di keduanya.
"Tampaknya mereka mulai panik karena pada akhirnya keluarga Diggory dan keluarga Anderson mulai bersatu kembali." Leah mengucapkannya dengan bangga.
***
Leah menggebrak dasbor mobil sesaat setelah mobil Ethan keluar dari halaman Grand Manor. Wajahnya memerah, menahan kesal yang telah dia kumpulkan sejak rapat dimulai. Dia benar-benar tidak menyangka jika warlock-warlock yang berada di ruangan tadi berpikiran sepicik itu.
"Bagaiman bisa kau tahan menghadapi orang-orang sebangsat mereka?!" Leah jelas tidak bisa menahan amarahnya lagi.
"Anggap saja seperti gongonggan anjing. Yang menyalak semakin kencang, adalah orang yang sebenarnya sedang ketakutan." Ethan memutar setirnya, berbelok ke ruang jalan yang berlawanan.