Heir of Shadows

R. Rusandhy
Chapter #11

THE BEGGAR KING'S

Scene 1: Tracking the Poison Lokasi: Pasar Lama - Tangerang Selatan (Wilayah Pengemis Barat) Waktu: 01:00 WIB (Dini Hari)

Suara musik house di telinga Darren udah diganti sama suara tikus nyicit dan tetesan air comberan.

Berbekal ocehan mabuk Clarissa Huang tadi di klub—"Ih, bokap gue tuh norak banget, masa meeting sama orang penting di lapak pecel lele Pasar Lama sih!"—Darren sekarang berdiri di sini.

Pasar Lama Tangerang Selatan jam segini adalah dunia lain. Gelap, becek, dan udaranya bau campuran amis ikan busuk sama sampah sayur.

Darren udah ganti kostum lagi. Jas taktisnya dia lepas, ganti hoodie lusuh kedodoran dan masker medis kusam. Dia jalan nunduk, tangannya di saku. Langkahnya diseret dikit, niru gaya jalan preman kampung yang lagi teler.

"Area ini labirin," batin Darren. "CCTV mati semua. Tapi mata manusianya... hidup."

Dia ngerasain tatapan dari balik terpal-terpal lapak. Tukang parkir yang lagi ngopi, pemulung yang lagi misahin botol plastik, ibu-ibu yang lagi nyiapin dagangan subuh. Mereka semua berhenti gerak pas Darren lewat.

Ini bukan pasar biasa. Ini sarang lebah. Dan Darren baru aja masuk tanpa bawa madu.

Scene 2: The Confrontation Lokasi: Gang Buntu Belakang Lapak Daging Waktu: 01:15 WIB

Darren belok ke gang sempit yang buntu. Sack end.

Tiba-tiba, dari arah belakang, tiga orang "gembel" muncul. Satunya pincang bawa tongkat besi karatan, dua lainnya bawa pisau lipat kusam. Mereka bukan minta duit. Cara mereka ngepung itu taktis. Formasi segitiga.

"Salah jalan lu, Tong," suara serak dari si pincang.

Darren nggak panik. Dia nggak masang kuda-kuda Wind Step. Itu bakal ngebongkar identitasnya terlalu cepet.

Lihat selengkapnya