Heliophobia

Tuti Haryati
Chapter #24

24. Perhatian Lala

"Me-Mentari—" Lala tak bisa berbuat apa-apa sekarang karena semua orang yang ada di sana menatap ke arahnya. Gadis itu jadi ragu apakah setelah ini ia dan juga Mentari masih bisa pergi ke kantin atau tidak.

Sementara itu kedua mata Mentari mengerjap beberapa kali saat kepalanya menabrak pelan dada bidang milik Chandra. Ia menahan napas selama beberapa saat, sebelum akhirnya sadar dan kembali menjauhkan tubuh lelaki itu dengan kuat.

"Maaf, gak sengaja!" ujar Mentari lantang. Gadis itu melirik orang-orang yang masih menatapnya.

"Maaf untuk yang mana? Ngegandeng tangan saya atau meluk saya?" tanya Chandra.

Tubuh Mentari tersentak, kemudian gadis itu kembali menjawab, "dua-duanya! Yuk, La—"

"Gak pake makasih?" Chandra melanjutkan, membuat Mentari semakin ingin meninju guru olahraganya itu.

"Saya barusan nolong kamu lho, kalau gak saya tarik kamu bisa nabrak tiang koridor barusan."

Masing-masing tangan Mentari sudah mengepal kuat di samping tubuhnya. Gadis itu sudah hampir membuka kembali mulutnya namun di belakang sana Lala menginterupsi, "Ma-maaf soal sikap Mentari, Pak. Saya sebagai temannya sekaligus ngucapin makasih."

Usai berpamitan dari sana, Lala langsung menarik salah satu tangan Mentari dan membawa gadis itu kembali ke kelas.

"Kenapa kita malah balik lagi ke kelas sih, La? Gue laper—"

"Gue gak bisa ke kantin sambil bawa-bawa lo. Mendingan lo diem aja di kelas, gak usah ikut." Lala terdengar menghela napasnya.

"La, lo marah?" tanya Mentari hati-hati. "Kalo gitu gue bisa kok sekarang balik lagi nyamperin dia! Gu—gue bakalan minta maaf sama ngucapin makasih! Kalo perlu sambil sujud—"

"Gak perlu, Mentari. Kalo lo ngelakuin sampe sejauh itu, yang ada orang-orang malah semakin gencar ngegosip tentang lo, atau mungkin parahnya mereka ngecap lo jadi si muka dua." Lala menjelaskan.

"Gosip?"

Langkah Lala berhenti, membuat Mentari juga ikut berhenti dan gadis itu menatapnya.

"Gini ya, Tar, gue udah gak mau denger lagi gosip gak bener tentang lo sama Pak Chandra. Gue khawatir kejadian barusan tuh malah bikin orang-orang makin bersemangat ngomongin yang gak bener tentang lo, jadi untuk sementara lo diem aja di kelas, meskipun gue juga gak bisa sepenuhnya percaya sama orang-orang yang ada di kelas kita. Tapi setidaknya, lo sedikit lebih aman ketimbang di luar," ungkap Lala.

Usai mendengar ucapan Lala, di detik berikutnya Mentari mendadak terdiam. Ia dibuat merenung selama beberapa saat dan mencerna setiap kalimat yang keluar dari mulut temannya itu. Ia sama sekali tak pernah menyangka kalau ternyata selama ini Lala begitu memperhatikan dirinya, bahkan terkadang Mentari sendiri tak begitu mempedulikan omongan orang lain tentangnya meskipun pada kenyataannya gadis itu juga merasa kesal.

***

Lala mengambil dua botol minuman di dalam pendingin. Saat gadis itu hendak menutupnya, ia kembali mengambil sesuatu dari sana sebelum akhirnya berjalan menghampiri penjaga kantin untuk membayar makanannya.

Lihat selengkapnya