"Tidak Bisa Berkata Apa-Apa
Karena menjadi tetanggamu adalah sebuah keajaiban.
Karena menjadi tetanggamu adalah sebuah keberuntungan.
Karena menjadi tetanggamu adalah sebuah kenyamanan.
Tidak bisakah kita bertetangga selamanya?"
Gemuruh tepuk tangan dan sorak sorai terdengar menggema di kelas XII Mia 4 setelah sosok An membacakan puisinya.An mengangkat tangannya mengintruksi agar teman sekelasnya menghentikan aksi mereka.
Hening.
Mereka menantikan ucapan An selanjutnya.
"Puisi permintaan maaf dari Lee An untuk Hana Putri Dibza. Hana maafin Lee An."
Semua pandangan mengarah pada sosok Hana Putri Dibza. Satu-satunya cewek yang duduk di pojok paling belakang. Dan satu-satunya cewek yang disirikkin murid cewek satu sekolahan.
"Maafin. Maafin. Maafin. Maafin." sorak murid XII Mia 4. Mereka bersama-sama menuntut jawaban Hana.
..
Lee An. Satu-satunya murid bernegara asing di Sky High School. Walaupun di Sky ada yang berwajah bule, tapi jika dicek warga negaranya pasti Indonesia. Sedang An tidak.
"Ini tahun terakhir, pasti lo balik ke Korea kan?" Hana menoleh pada An yang berjalan di sisi kanannya. Karena puisi absurd yang dibacakan An, kini keduanya sudah berbaikan. Dan pastinya An sudah membuat Hana mengumpat di dalam hati.
"Kenapa? Lo pasti kangen ya sama gue?" Hana mengernyitkan dahinya. Tidak terima atas tuduhan An.
"Udah Han. Mendingan lo nikah sama gue setelah lulus. Trus kita tinggal di Korea. Kan... Aw...Aw..." An mengusap-usap lengannya yang memerah akibat cubitan maut Hana.
Jadi, Lee An adalah keturunan murni Korea yang bermigrasi di Indonesia pada tahun 2004, saat umurnya 2 tahun. Awal pindah sampai An lulus SMP dia dan keluarganya tinggal di Bandung. Kemudian, setelahnya An pindah ke Jakarta tepatnya di perumahan Orange. Dan menjadi tetangga Hana hingga saat ini.
"Lo tahu nggak, lo menyebalkan." ucap Hana. Kemudian cewek berambut sebahu itu pergi meninggalkan An begitu saja.
Kepopuleran An melebihi ketua osis yang digadang-gadang sebagai siswa terkeren dan ter-teladan. Awal masuk sekolah saja An sudah membuat seluruh siswa gempar. Bahkan ada yang menggosipkan bahwa An adalah idol yang nyasar. Ada-ada aja kan. Padahal mah, An adalah cowok Korea yang nyunda pake banget.
"Lo emang nggak mau nikah sama gue? Ntar anak-anak kita pasti ganteng-ganteng kayak gue." Hana menghela napasnya dan menatap cowok dihadapannya dengan malas.
"Lo kalo ngomong tuh dipikirin dulu. Jangan kepedean juga. Ganteng kayak lo? Heh, pret." Hana menjulurkan lidahnya.
"Gue penasaran sih siapa cewek yang mau sama cowok kayak lo?" lanjut Hana. Ucapan Hana tidak ada bedanya dengan An. Intinya Hana tidak pernah melihat bagaimana An dipuja oleh cewek-cewek di Sky. Dia tidak peduli juga sih.