Hello An

Nurmala Manurung
Chapter #2

2. Status

°°

"Setiap orang punya alasan kenapa memilih orang lain. Mungkin anda terlalu baik untuk dia ataupun karena alasan lain yang tidak perlu untuk kamu ketahui. Hargai pilihan dan keputusan orang lain, karena dengan begitu kamu bisa menghargai diri sendiri."

-Kucing Liar, What's Wrong With My Neighbor?- 

°°

"Lo udah tahukan kalo si Sarah naksir Aji?" 

Hana menodongkan penanya pada An. Sedari tadi Hana menatap An, tidak berkedip. Sedang yang ditatap santai sambil menjiplak tugas Sejarah. 

"Kalo lo jatuh cinta sama gue. Gue nggak mau tanggung jawab ya." 

"Ih! Gue masih waras kali ya. Jawab pertanyaan gue dulu." sekali lagi Hana menodongkan penanya. Membuat beberapa siswa yang seliweran di taman sekolah cekikikan. Gemas saja gitu, melihat idol Korea ditodong pake pena. 

"Eh, lo jangan rusak imej gue dong." An menurunkan pena Hana. Cowok itu melihat ke sekitar dan benar saja para adik kelas yang katanya fansnya nih, pada ngelihatin An. 

Hana mengerucutkan bibirnya. Dia kesal saja. Pagi-pagi sudah patah hati. Karena gebetan jadian sama sahabatnya. Tadi sih Sarah nyamperin Hana. Tapi, Hana masih kesel jadi mengabaikan si Sarah. Nanti kalo lukanya udah sembuh, pasti mereka baikan lagi. Percayalah, Hana orangnya baik dan nggak pendendam. 

"Ya udah sih, dari pada lo patah hati gitu. Mendingan kita jadian aja. Gimana?" An menaik turunkan alisnya. Memberikan ekpresi terbaiknya. "Kan kalo lo yang jadi cewek gue. Gue nggak perlu tuh ngeluarin uang untuk ngedate lah, nge apelin lah-" An terdiam saat Hana memukul kepalanya dengan buku tugas Sejarahnya.

"Lo butuh ke rumah sakit kayaknya deh. Makin hari. Otak lo ini makin parah." Hana mengelus kepala An sesekali menepuk-nepuknya dengan pelan. Kalo kekuatan takutnya nanti makin parah kerusakannya. 

"Jadi, lo sama Sarah gimana? Kasian tahu Sarah." akibat kejadian tadi pagi, ya, Sarah lumayan di hate di kelas. Karena mereka -teman sekelas Hana- tahu kalo Hana sudah lama mengincar Aji. Dan sering ceritanya ke Sarah. Tapi sekarang kok malah jadian sama Sarah? Pastilah si Sarah yang di hate. 

"Gue masih kesel An. Ntar kalo udah reda, gue amukin tuh bocah-bocah yang punya mulut cabe. Berani-beraninya ngejahatin Sarah." An tersenyum. Tuh kan. Hana orangnya baik. Udah ditikung sekalipun dia nggak bakal benci. Tapi, cuma kesal sebentar. Nggak kayak anda! 

"Jadi, kalo gue yang direbut sama orang. Lo nggak bakal marah sama orang itu?" Hana tercengang akan pertanyaan An.

"Tergantung sih."

Lihat selengkapnya