Hello An

Nurmala Manurung
Chapter #16

16. Adegan Novel

.🏠🏠.

An memandang mading Sky dengan bangga. Baru kali ini ia bangga saat memandang mading Sky. Ia juga memberi bintang yang ada di langit ke anak-anak mading.

"Kenapa lo senyum-senyum sendiri?" Rianti yang kebetulan lewat menghampiri An. Ia takut jika An terserang gangguan mental. Tapi, saat mengetahui apa yang membuat An tertawa, Rianti mengangguk mengerti.

"Lo cocok jadi idol. Ntar kalo balik ke Korea, jadi idol aja. Gue yang jadi manajer lo, gimana?" Rianti memberikan saran yang terbaik untuk An.

"Maaf, sobat. Gue nggak punya jalan untuk jadi idol."

"Baiklah dokter An." ucap Rianti sembari membungkuk seperti orang-orang Korea.

Setelah An puas memandang wajahnya yang tertempel di mading, dia melanjutkan perjalanan menuju kelas bersama Rianti. Tadi pagi dia mengirimi pesan Hana, agar ke sekolah bersama. Tapi, Hana mengatakan bahwa pagi ini ia akan diantar oleh sang papa. Ya sudah.

"Tapi, lo wamil dulukan setelah pulang ke Koriya nanti?"

"Iya. Doa in gue semoga lancar." ujar An sambil mengangkat tangannya.

"Amin."

An menghidupkan ponselnya. Sudah jam tujuh lewat lima belas, tapi Hana belum muncul juga. Kelas sudah mulai ramai. Bel tanda pelajaran di mulai akan berbunyi sekitar lima belas menit lagi. Tapi, kemana Hana?

..

"Ngapai mbak?" An mengulurkan tangannya yang berisi botol minuman kepada Hana. Ya, Hana. Saat ini Hana sedang menghormat bendera Merah Putih di halaman utama Sky.

"Jangan ketawa lo!" bentak Hana sembari merebut botol minuman dari tangan An. An terkekeh.

"Makanya, kalo ditawari tumpangan itu mau." ejek An.

"Gue capek. Panas lagi. Mereka sangat kejam." umpat Hana. Dia segera mencari tempat berteduh. Dan mendaratkan bokongnya di salah satu kursi panjang.

"Eh, mau nanya deh. Kemarin kenapa lo ngintip-ngintip dari kamar?" tanya An penuh selidik membuat Hana tersedak angin.

"Hayo... Lo-" sebelum An melanjutkan ucapannya yang ujung-ujungnya ngawur, Hana menepuk jidat An.

"Apa? Udah ah, sana lo balik kelas." Hana menarik tangan An. Menyuruh cowok itu untuk bangkit dan kembali ke kelas.

"Ngapain lo ngintip gue?" tanya An lagi sebelum ia kembali ke kelas dengan berlari, karena jika dia tidak lari mungkin saja kepala An akan benjol terkena lemparan maut Hana.

..

Lihat selengkapnya