Help Me

Niswa Abidah
Chapter #1

SMA KEBANGSAAN

Terdengar bunyi lonceng yang menandakan sudah saatnya memulai pelajaran di pagi hari.

Niswa Abidah adalah murid baru yang sekarang sedang dibawa ke kelasnya.Ia dan guru kelasnya memasuki kelas seperti sekolah lainnya ia memperkenalkan dirinya didepan teman barunya.

Ada yang biasa saja dan ada juga yang membicarakannya,ia hanya mengabaikannya tidak perduli mau mereka membicarakannya didepan guru atau pun membicarakannya sambil jungkir balik.Hingga niswa langsung mendudukan badannya ke sebuah kursi.

Kursi yang hanya didudukan untuk satu orang saja.Niswa melihat meja yang ada didepannya dipenuhi dengan tulisan yang mempunyai makna hinaan.Sungguh itu tulisannya penuh dengan kata-kata kasar dan menghina.Sebenarnya Ia sangat penasaran dengan meja itu kenapa tidak dibuang saja kan sudah usang juga kenapa tidak dicat saja mejanya.

Banyak sekali pertanyaan yang mengerayap di kepala nya namun semua pertanyaan itu dengan cepat ditepis oleh niswa sunguhh ia tak ingin mengulang kesalahan seperti dulu dengan mengurusi kehidupan orang lain.

Itu semua malah bisa menambah beban hidupnya cukup dengan pengelihatan ini!jangan lagi ingin berfikir untuk membantu mereka!.

Jam istirahat sudah tiba niswa mulai merapikan bukunya dan mulai berjalan ke arah kantin namun perjalanan ia dihambat dengan teriakan para gadis yang histeris melihat pria.Entahlah mungkin kerasukan menurut niswa sih begitu.

Karna terlalu ramai niswa mulai mencari jalan pintas dengan melewati koridor lantai 2 lalu kembali turun ke bahwa karna itu jalan paling dekat dengan arah kantin.

Sungguh aku gak menyangka bahwa koridor lantai dua akan sesunyi ini.Mungkin dikarenakan ingin pergi kekantin atau melihat para pria disana entahlah sangat aneh.Entah karena aku terlalu parnoan atau apa tapi aku merasa seseorang sedang mengikutiku dari belakang.

Dengan rasa dingin sudah menguasai koridor di dan dengan tergesa-gesa aku berjalan cepat dan membuat kaki ku tersandung.Sungguh kenapa penderitaan ku tidak selesai-selesai sihh akuu sunguhh sangat lelah!.

Aku tetap menundukkan kepala ku aku takut melihat wajah asli mereka itu sungguh menyeramkan ada juga yang hanya biasa saja tapi tetap aja mereka bukan Makhluk hidup!.

Sebuah tangan terlihat dipengelihatan ku tangan itu terulur seperti ingin membantuku berdiri.Sungguh aku bingung haruskah aku menerima uluran tangannya atau aku berdiri lalu lari?itu membuat ku galau.

Seketika bulu kuduk ku berdiri saat dengan bodohnya aku menerima uluran tangan itu lalu tanpa sengaja tatapan kami bertemu.

Lihat selengkapnya