Blurb
"Jangan lihat mataku!!" teriakku histeris.
"Noa kenapa ibu tidak boleh melihat matamu?"
"Tidak bu kumohon jangan lihat mataku. Kau akan celaka bu!!"
"Noa, kau tidak boleh berkata seperti itu! Tidak ada yang celaka kalau melihat matamu! Kau harus ingat itu. Mereka mati bukan karna melihat matamu, tapi karna Tuhan menghendaki kematian mereka, nak." Ibu terisak melihatku gemetar disudut ruangan.
"Tapi kenapa Tuhan membuatku melihat kematian mereka, bu !!" ucapku yang disusul tangis yang menyesakkan dada.