Hembusan Angan

Danshi
Chapter #1

CHAPTER 1 - Permulaan

Kosu, itulah nama seorang jiwa yang mempunyai harapan kecil untuk wanita yang akan datang di masa depan dan menjadi pendamping hidupnya. Dia hidup di keluarga yang harmonis, Kosu sangat bersyukur bisa hidup diantara keluarga kecilnya itu. Saat ini dia berada di penghujung tahun kehidupan SMA-nya, ya mungkin ini adalah situasi yang terlalu dini untuk mengenal konsep sebuah cinta. 

Disaat matahari mulai menyembunyikan sinarnya, Kosu sedang duduk di teras rumah sambil menikmati hembusan angin yang rasanya datang silih berganti dari berbagai arah. Dia pun mulai memejamkan matanya sembari mendengarkan alunan musik yang diputar dari handphone miliknya. Tak disadari dia pun terhanyut dalam kesejukan sore itu, dalam keterhanyutannya Kosu membayangkan andai saja ada wanita yang mempunyai hati baik, tidak suka terhadap hal yang buruk dan tentu saja mencintai dirinya. 

Setelah hari itu, Kosu tak pernah lagi memikirkan tentang wanita yang akan mengisi hatinya dan memilih untuk melupakannya. Namun, dia tetap berharap bahwa suatu saat nanti ada gadis yang tepat untuk mengisi hatinya dan menghabiskan hari demi hari bersama gadis pujaannya itu. Kosu tidak tahu kapan dia akan mendapatkannya. Namun, yang dia tahu pasti dia akan menantikannya hingga Tuhan mempertemukannya dengan gadis yang tepat. Kosu tak tahu kapan, tapi yang dia tahu waktu Tuhan pasti yang terbaik.

Pagi berganti siang, siang berganti malam. Rangkaian kehidupan itu berhasil Kosu lalui dengan kesendirian yang dia pun tak tahu sampai kapan dia akan menyudahinya. Setelah bel istirahat di sekolahnya berbunyi, dia berdiri sambil memandang sekelilingnya. Tiba-tiba dia tertegun saat melihat seorang gadis cantik yang parasnya mampu menyejukkan hati, dan senyum manisnya mampu membuat Kosu tak percaya diri untuk mendekatinya. 

Hanya satu hal yang Kosu pikirkan setelah melihat gadis itu melintas di depan matanya, “Akankah dia dapat bertemu dan menghampiri gadis cantik itu dengan pasti di waktu yang tepat, waktu yang disediakan Tuhan untuk dia menyatakan isi hatinya dan pada akhirnya bersatu untuk memulai kehidupan baru yang indah. Kemudian berjalan bersama menyusuri lika-liku kehidupan, dan ditutup dengan duduk tenang hingga berakhirnya hari? Akankah Tuhan menghendaki Kosu untuk menerima anugerah itu?” Tapi, sesuatu yang tak Kosu sangka ada dihadapannya. Sesuatu yang Kosu benci ada pada gadis cantik itu. 

Lihat selengkapnya