Hembusan Angan

Danshi
Chapter #2

CHAPTER 2 - Dia

"Dia yang hadir tanpa berucap, melangkahkan kaki tanpa ragu, dan dengan sopan duduk di singgasana hati Kosu. Seketika itu juga Kosu ingin sekali memiliki dia seutuhnya, mewujudkan seluruh harapan hidup bersamanya. Gadis yang mungkin selama ini Kosu tunggu dan harapkan. Mungkin ini adalah rencana Tuhan untuk mempertemukan Kosu dengan, Dia."

Hari Senin.

Kala itu jam sedang kosong di kelas Kosu atau bisa dibilang tidak ada pelajaran. Cahaya matahari yang sangat terik memasuki ruang kelasnya dan langsung tertuju pada tubuh Kosu. Dia tidak punya aktivitas lain selain menatap papan tulis yang kosong itu. Teman – temannya pun begitu, pada sibuk dengan handphonenya sendiri. Kosu? Dia terlalu fokus dengan pelajarannya yang membuat dia bosan selama belajar di sekolah. Dia seperti itu sudah pasti karena dorongan orang tua yang sifatnya memaksa untuk selalu belajar. Apalagi, 2 Semester lagi akan diadakan UN. Sayang sekali dia tidak pernah merasakan kisah kasih di sekolah. Melihat teman – temannya yang kebanyakan mempunyai penyemangat, membuat Kosu semakin iri dan mulai mencari pujaan hatinya.

"Wahh gilak pacarku ngeWA..."

"eh lihat tuh, pacarku ngajak Vc."

"eh tapi beneran deh, kok doi lagi berubah ya keknya..."

Huh, Segerombolan wanita yang beramai ria sedang membicarakan pangerannya masing masing. Layaknya suara di pasar kala ibu - ibu yang tengah berisik mengeluarkan kata demi kata. Entah itu gunjingan atau hanya tawar-menawar dengan penjual. 

Itulah yang Kosu rasakan kala siang itu. Lelaki Jantan yang sebenarnya memiliki hati yang lembut kepada para wanita, namun tak satupun wanita yang berhasil nyantol kepada Kosu. Sungguh malang nasibnya.

"Hummm, Bulan Juli. brarti UN gaada 2 semester lagi dong, asshhh. Mana gaada yang nyemangatin aku lagi. Tuhaaan siapapun itu, entah cantik atau jelek, jika hatinya baik dan taat kepada-Mu, tolong berikan seseorang itu sebagai Hadiahku, tolong Tuhan."

Duduk termenung seraya curhat kepada Tuhan-nya. Dia sangat ingin mendapatkan sang pujaan hati sebagai penyemangat selama ia belajar untuk UN-nya. “Kriiiiing……” yaps, bunyi bel istirahat di sekolahnya, membuat Kosu beranjak dari kursi untuk pergi ke depan kelasnya bersama teman – temannya, menghirup udara segar, dan menjauhi para wanita di kelasnya yang tengah sibuk dengan pangerannya tari. Siang itu adalah hari dimana diadakannya MPLS di SMA tempat Kosu bersekolah. Sudah pasti ia keluar kelas bukan hanya ingin bertemu teman – temannya tapi juga mengincar adik kelasnya yang mungkin cocok bagi dia. 

Martin, teman sebayanya sejak mereka duduk di bangku SD. "Eh tin, kok lu bisa sih dapet cewek yang setia banget ama lu, apa aku kurang ganteng ya?" tanya Kosu.

Lihat selengkapnya