Hening - Kebisingan Penuh Warna

fotta
Chapter #10

Bab 6 - Gadis yang Terlalu Berisik (Bagian I)

Langit mulai gelap saat Kavin melangkah keluar dari kafe kecil tempatnya bertemu klien siang tadi. Udara dingin menyelinap di antara sela jaketnya, menusuk perlahan ke kulit. Jalanan mulai sepi, hanya ada beberapa orang yang berjalan tergesa di trotoar. Lampu-lampu kota berpendar redup di atas aspal yang masih sedikit basah.

Headphone-nya masih terpasang di telinganya, tetapi tanpa suara. Hanya keheningan yang menemaninya saat ia berdiri sejenak di pinggir jalan, mengamati kendaraan yang melintas tanpa benar-benar memedulikannya.

Ia menarik napas dalam, lalu menekan tombol di samping headphone-nya. Musik instrumental mengalun pelan, mengisi ruang kosong di kepalanya. Ia melangkah perlahan menuju stasiun, membiarkan dirinya tenggelam dalam ritme yang menenangkan.

Pertemuannya dengan klien berlangsung tanpa hambatan. Suasana kafe cukup tenang, tidak ada gangguan berarti, dan semuanya berjalan sesuai rencana. Namun, ada sesuatu yang masih mengganggu pikirannya—sesuatu yang tidak bisa ia jelaskan dengan pasti. Perasaan itu muncul begitu saja, samar namun mengganggu, seolah ada sesuatu yang mengganjal dalam hatinya. 

***

Sesampainya di apartemen, Kavin melepas sepatu, meletakkan tas di meja, lalu masuk ke kamar. Ia melepas headphone-nya kemudian meletakkannya di pinggir kasur sebelum akhirnya merebahkan diri.

Kelelahan menyelimuti tubuhnya, dan keheningan di ruangan itu memberi sedikit ketenangan. Namun, sebelum matanya mulai terpejam, ia teringat sesuatu.

Dompet itu.

Dengan malas, ia merogoh saku jaket dan mengeluarkannya. Dompet kecil berwarna krem, sedikit usang di bagian pinggirnya. Terlihat seperti bukan barang mahal, namun terawat dengan baik.

Perlahan, Kavin membukanya. Jemarinya menarik selembar kartu identitas yang terselip di dalamnya. Nama itu kembali terpampang jelas di hadapannya.

‘Hening Ayudisha.

Mahasiswi psikologi. Universitas T.’

Lihat selengkapnya