Her Beautiful Eyes

Mizan Publishing
Chapter #2

SATU

"Assalamu ’alaikum, Tiaraaaaa ….!” Nuni menyerbu seperti badai tornado.

Tiara terbangun seketika karena aksi heboh sahabatnya. “Apaan, sih! Pulang-pulang berisik!” Tiara menyandarkan kepalanya ke tembok, matanya dipejamkan. Setelah berharihari hampir tak tidur karena menyelesaikan order toples hias kain felt, Tiara seperti lupa bagaimana rasanya tidur pulas, dan hari ini dia berniat balas dendam.

“Hai putri tidur yang cantik, apa perlu kucarikan pangeran yang akan membangunkanmu dengan ciuman?” Nuni mendaratkan tubuhnya di samping Tiara. Dilepasnya jilbab biru muda. Kini, tampak rambut panjang Nuni yang sedikit lepek karena keringat.

“Aku nggak butuh ciuman, aku butuh tidur.” Tiara hampir menjatuhkan tubuhnya ke kasur, ketika Nuni menarik lengannya.

“Katanya kamu bosan kerja di rumah, ingin merasakan kerja kantoran.” Nuni menatap sahabatnya penuh semangat.

“Ada gitu perusahaan yang tidak memberi syarat sehat jasmani rohani?”

“Yah, pasti ada.”

“Di mana, tuh?” Tiara bertanya kesal.

“Nggak tahu.” Nuni berkata polos.

“Terus apa hubungan dengan omonganmu tadi?” suara Tiara naik satu oktaf.

“Nggak ada.” Nuni terkekeh. Tiara melotot.

“Nah melek, kan. Itu maksudku. Bikin matamu melek, baru aku mau cerita.” Nuni menyisir rambutnya dengan kelima jari.

Tiara cemberut, tapi matanya memang sudah terang. Seharian tidur cukuplah untuk balas dendam seperti yang dia inginkan. Meski penasaran dengan apa yang akan diceritakan Nuni, Tiara pura-pura tak peduli. Jangan sampai Nuni kegeeran. Sambil mengganti baju kerjanya dengan baju rumah, Nuni mulai bercerita.

Lihat selengkapnya