Suasana siang yang cerah. Sepasang kekasih tampak sedang makan siang bersama di outdoor sebuah restoran bernuansa eropa. Canda dan tawa menghiasi percakapan di antara mereka berdua. Tak bosan Raiden terus menyelipkan pujian dan berbagai ungkapan penuh rayuan pada kekasihnya, Kelly yang sejak tadi tak bisa berhenti tersenyum dan tatapan penuh arti.
Wajah yang terus merona diikuti senyuman lebar dan sikap salah tingkah tak bisa Kelly sembunyikan saat terus mendengar serangkaian kata-kata manis dari kekasihnya.
"Cuaca hari ini cerah ya?" tanya Raiden.
Kelly mengangguk setuju seraya menatap ke arah luar jendela.
"Tapi hari-hariku tak akan bagitu indah dan cerah lagi tanpa melihat senyumanmu."
Kelly kembali tersipu malu kesekian kalinya. Dia melirik Raiden sekilas dengan jantung yang berdegup kencang.
“Apa kamu butuh makanan penutup setelah makanan yang ini, sayang?” tawar Kelly dengan wajah yang masih bersemu merah.
“Tidak usah,” jawab Raiden tersenyum miring lalu menggenggam erat pergelangan tangan Kelly seraya menatap kekasihnya lebih dekat dan dalam. “Terima kasih. Melihat dan memandangmu begini saja sudah terlalu manis. Jadi untuk apa lagi harus makan hidangan penutup?”
Kelly berusaha menahan senyum. Hati dan perasaannya selalu berbunga-bunga saat berdua dengan kekasihnya. Waktu dan hari-harinya selalu lebih cerah dan berwarna setiap bersama Raiden.
Meskipun berbagai prasangka dan keraguan sering menghantuinya. Tapi, hidupnya tak pernah sebahagia dan seceria ini sebelumnya. Sehingga Kelly selalu meyakinkan diri bahwa masih ada secercah cinta dan ketulusan dalam diri pujaan hati yang begitu dicintainya itu.
Traktiran Kelly kali kini di restoran seafood paling terkenal di pusat kota. Seperti biasa, Raiden bisa memesan menu dan makan makanan apa pun sepuasnya.