Hero or Zero

Aylanna N. Arcelia
Chapter #8

Double Date

Raiden melihat sekeliling restoran dengan gelisah dan tak sabar menunggu Elvia yang sudah terlambat sepuluh menit dari waktu yang telah disepakati. Ia terus merapikan keseluruhan penampilannya sambil agak gugup sekaligus antusias menanti kedatangan perempuan tercantik yang baru saja dikaguminya sejak kemarin.

Tak berapa lama kemudian. Elvia memasuki restoran, dan seketika membuat banyak lelaki lainnya berpaling untuk memandangnya. Kedatangannya menarik perhatian hampir seluruh pengunjung dan pelayan lelaki yang lewat yang terpana dan terpukau dengan pesona dan aura kecantikannya. Waktu mereka bagaikan terhenti saat mengagumi kecantikan Elvia. Tapi berubah mendadak kecewa saat melihat Elvia menemui seorang lelaki.

“Sudah lama menunggu?”

Tak bisa terbantahkan lagi, kecantikan dan daya tarik Elvia memang luar biasa. Cara berjalannya sangat anggun, dan pesonanya seakan menyebar ke seluruh ruangan restoran ini. Tak heran, banyak lelaki lain juga terpesona memandangnya sampai pasangan mereka tadi tampak kesal, cemburu, dan emosi.

Penampilan dan style Elvia kali ini jauh lebih menakjubkan daripada kemarin. Raiden hampir tak berkedip dan terbengong saat terus memandang Elvia dengan gaun panjang merah yang dipakainya.

“Hei…kenapa malah jadi melamun begitu?” seru Elvia kesal

“Berapa lamapun menunggu, tak akan pernah masalah kalau untuk menunggu seorang bidadari, yang kecantikannya sangat luar biasa. Bahkan mungkin bisa saja mengalahkan hal terindah apa pun di dunia ini.”

Elvia yang sudah bosan dengan segala macam rayuan tak jelas Raiden sejak kemarin, segera memanggil pelayan untuk memesan makanan.

“Sebagai lelaki yang mengajak makan di restoran ini, jadi kamu yang traktir kan?”

“Ya, tentu saja,” jawab Raiden cepat. Tak keberatan sama sekali. Transferan uang dari Kelly kemaren pasti akan lebih dari cukup untuk traktir seorang perempuan cantik yang menjaga penampilannya di restoran yang sederhana begini. Harga menu di restoran ini juga tak akan semahal di restoran mewah yang biasa Kelly ajak bersamanya.

Elvia ingin memberi pelajaran pada Raiden. Dia sengaja memesan banyak menu sekaligus dengan harga paling termahal.

“Apa semua itu akan dimakan semuanya sekaligus disini?” tanya Raiden keheranan.

“Memangnya kenapa? Keberatan dengan harganya atau memang tidak berniat mentraktir?”

“Bukan begitu…" Raiden jadi salah tingkah, ia tak mau terkesan buruk di depan Elvia yang dikaguminya. "Maksudnya, ayo pesan lagi saja. Silahkan. Jangan khawatir, akan kutraktir semuanya malam ini. ”

Elvia tersenyum sinis, dan kembali memesan tambahan menu termahal, berbagai minuman, dan makanan penutup paling mahal lainnya. Sekalian dia juga memesan makanan favorite Kelly untuk nanti akan dibungkusnya pulang. Siapa tahu Kelly sedang lapar di rumah, kan?

Tak menyangka kalau Elvia akan memesan segala menu termahal sebanyak itu sekaligus, dan ada yang akan dibungkus segitu banyak? Raiden jadi khawatir dengan jumlah uang yang sedang dibawanya kini. Apa cukup untuk membayar semua itu? Bagaimana nanti kalau uangnya kurang?

“Kalau kamu mau pesan apa?”

Dengan cepat, Raiden hanya memesan menu yang paling murah dan segelas air putih saja untuk lebih menghemat biaya.

Elvia sangat senang dan terhibur melihat ekspresi kepanikan Raiden. Jelas sekali kalau Raiden tak punya cukup uang untuk membayar semuanya. Sudah seharusnya lelaki ini dipermalukan agar dapat pelajaran berharga agar berhenti mempermainkan perasaan Kelly.

“Kenapa pesannya hanya segitu saja sih? Jadi gak enak kalau makan banyaaakk hanya sendirian saja nanti. Apa sebenarnya gak niat traktir dengan pasang wajah muram seperti itu?” sindir Elvia dengan nada meledek.

Lihat selengkapnya