“Apa harapanmu dengan menjadikan sebuah entitas untuk memimpin mereka?” itulah kalimat yang dilontarkan Sang Pencipta kepada Sang Penghancur.
“Ingatkah dirimu akan ketidakteraturan yang terjadi seiring bertambah banyaknya materi? Dialah entitas yang akan menjadi pemimpin mereka. Bagai massa yang membuat suatu keteraturan terhadap materi disekitarnya. Dan dia berbeda dengan materi itu. Inilah entitas pemimpin yang akan diteruskan kepadanya. Ia akan menarik Para Malaikat untuk dapat memahami apa yang kau titahkan kepada mereka,” jawab Sang Penghancur.
Sang Pencipta mengerti apa yang telah dikatakan oleh Sang Penghancur. Lalu ia bertanya kepada Sang Penghancur, dengan apakah ia harus membuat entitas yang dimaksud Sang Penghancur. Terbesitlah di kepala Sang Penghancur, materi yang menjadi pembentuk dari materi Surga. Berkatalah ia kepada Sang Pencipta agar dia mengambil materi pembentuk Surga untuk ia jadikan bahan penciptaan entitas tersebut.
Sang Penjaga memotong pembicaraan tersebut, katanya, ”Alangkah lebih baik dirimu menjadikan suatu materi yang akan menjadi tempat persemayaman bagi entitas tersebut.”
“Apa yang ada di pikiranmu?” tanya Sang Penghancur.
“Seperti katamu, entitas yang ingin kau jadikan harus berbeda dengan Para Malaikat. Maka jadikanlah tempat yang berbeda bagi mereka untuk meletakkan kepalanya. Jangan kau campurkan mereka dengan mereka yang telah ada sebelumnya,” jawab Sang Penjaga.
Mendengar kalimat Sang Penjaga, muncul dipikiran Sang Pencipta untuk menjadikan materi yang menjadi bahan penyusun entitas tersebut. Materi itu jauh lebih lengkap daripada materi asal dari Para Malaikat. Materi itulah yang disebut unsur kimia yang menjadi bahan terciptanya entitas. Dibentuklah materi besar yang tersusun dari unsur kimia tersebut dan jadilah itu Gaia, Sang Bumi. Ia membedakan Surga dan Bumi dengan cakrawala.
Hemera, Nyx, dan Chronos kembali mendapatkan tugas baru. Mereka akan menjadi penguasa yang menunjukkan masa – masa yang tetap yaitu hari, revolusi, dan pergantian musim. Merekalah benda – benda penerang. Semakin banyak terang akan menjadi siang dan semakin sedikit terang akan menjadi malam. Mereka menempati cakrawala untuk menerangi Gaia.