Blurb
Tugasku sudah selesai, waktunya aku beristirahat. Sekelibat dalam pikiranku penasaran dengan kisah Herrscher selanjutnya. Bagaimana kelanjutan kisah ini? Masih banyak yang belum dijelaskan.
Aku bertanya pada Wikutama, namun dia tidak menjawab. Sepertinya memang aku harus menulis kembali. Rasa kepo mulai menjalar ke otakku.
Tepat dikebingungan yang kurasakan, penulis tiba - tiba muncul.
Tunggu? Penulis?
Ya, kau benar! Dia adalah penulis. Penulis yang menulis tentang aku dan ceritaku.
Lalu siapakah aku sebenarnya kalau dia adalah penulis yang sebenarnya. Aku tidak peduli. Aku akan mencoba menulis cerita Herrscher selanjutnya.
"Cerita apa yang mau kau buat?" tanya penulis kepadaku.
Cerita romantis antara Wikutama dan Sang Pembawa Cahaya. Sosok yang terlihat saling bermusuhan namun sebenarnya sangat dekat.
Kini cerita tampaknya akan semakin runyam dengan datangnya penulis. Apakah aku peduli?
Tidak! Biar saja yang membaca merasakan kebingungan yang kurasakan!