Herrscher: universum conspiratio

Dark Specialist
Chapter #2

BAB 2 PROLOG

Death telah tiba ke dimensinya sendiri. Tugasnya untuk menghilangkan setengah populasi bumi telah usai. Selanjutnya, ia akan menjalani tugas normalnya. Mencabut nyawa – nyawa manusia. Tentu dengan cara yang elegan dan terkesan logis Itu adalah hal yang penting baginya.

Meskipun telah berada di dimensi yang berbeda. Death selalu teringat akan Nadna. Manusia yang telah membuatnya merasakan jatuh cinta. Sesekali ia turun ke bumi dalam wujud astral, melihat kondisi Nadna dan janin yang dikandungnya. Death menganggap kalau anak yang dikandung itu adalah anaknya. Nadna tidak pernah bisa sekalipun menerima kehadiran Death. Bagi Nadna, Death adalah orang yang telah membuat Herrscher mati. Nadna pun masih merasakan kegalauan ketika bertemu dengan Death. Rupa Death sangat mirip dengan Herrscher, orang yang dicintainya. Bagaimana tidak, Herrscher adalah tubuh fisik Death.

Betapapun keras Death berusaha meyakinkan Nadna, tetap saja tidak berhasil. Nadna tidak pernah tersentuh sedikitpun akan usaha Death. Nadna lebih mencintai tubuh fisiknya, Herrscher, daripada Death sendiri. Death selalu pergi dalam keadaan hati hampa. Berulang kali permintaan maaf Death selalu ditolak Nadna.

Nadna mengatakan pada Death, bahwa ia akan menamai anaknya dengan nama orang yang dicintainya, Herrscher. Bagi Nadna, sosok anaknyalah yang dapat menggantikan posisi Herrscher, bukan Death. Sehingga Nadna merasa tidak memerlukan kehadiran Death disampingnya.

“Tunggu, berarti ini jaman setelah Herrscher mati?”

“Tepat dugaanmu. Anak Nadna juga bernama Herrscher. Apakah ada masalah?”

“Yap. Tentu bermasalah. Bayangkan anak dan bapa memiliki nama yang sama. Apakah pembaca dapat membedakannya?”

“Itu urusan pembaca, bukan urusanku. Ini adalah ceritaku dan aku suka nama itu. Aku yang mengendalikan cerita ini sekarang. Hahaha,” aku tertawa mendengar pertanyaan itu.

“Terserah kamu, saja. Aku tidak ikut campur.”

Keisengan tiba – tiba muncul dibenak Death. Ia ingin melihat nasib anaknya. Death melihat buku catatan kematian. Ia tidak menyangka bahwa Nadna benar – benar menamai anaknya dengan nama Herrscher. Death melihat tanggal kematian Herrscher. Ia terperanjat melihat takdir Herrscher. Herrscher, anaknya, akan mengalami mati muda karena perang.

Death tidak terima dengan hal itu. Ia ingin mengganti tanggal kematian Herrscher. Pena yang biasa digunakan oleh Death untuk mengubah tanggal kematian, tiba – tiba tidak mengeluarkan fungsinya. Wikutama mengerti keinginan Death. Ia melarang Death melakukan hal itu. Apa yang dilakukan Death adalah pelanggaran berat, dikarenakan Death memang tidak diberi kebebasan untuk saat ini. Berbeda dengan kejadian sebelumnya. Dimana ia bebas memilih siapa yang hidup dan siapa yang mati.

Death memohon pada Wikutama untuk mengijinkannya mengubah takdir Herrscher. Wikutama tetap bersikeras pada pendiriannya. Ia tetap melarang Death melakukan hal tersebut. Death marah pada Wikutama, ia tidak ingin anaknya mengalami takdir yang mengenaskan. Death merasa dirinya adalah Dewa Kematian yang berhak menentukan kematian manusia. Death pergi meninggalkan Wikutama dalam keadaan marah.

Di dalam dunianya, Death secara sembunyi – sembunyi menciptakan fisik manusia untuk ia gunakan menolong anaknya, Herrscher. Death berusaha agar Wikutama tidak tahu hal tersebut. Death mengunjungi Veda ke dimensi lain. Ia ingin meminta bantuan Veda untuk menolong anaknya. Veda menolak hal tersebut. Veda merasa bahwa itu bukanlah tugasnya. Ia hanya akan menjalankan tugas dari Wikutama saja. Death kecewa dengan Veda dan segera pergi meninggalkannya.

Death kembali mengunjungi Nadna. Ia memberitahukan catatan yang ia baca. Bahwa Herrscher akan mengalami mati muda. Nadna marah dengan berita itu. Nadna justru makin membenci Death. Death menjelaskan bahwa ia sudah mencoba untuk mengubah takdir Herrscher. Tapi ia tidak mendapatkan restu. Akhirnya Death meninggalkan Nadna yang masih membencinya.

Death berkelana ke berbagai dimensi. Ia meminta bantuan dewa – dewi dari beberapa penjuru untuk membantunya. Beruntunglah salah satu dari dewa – dewi tersebut, yang merupakan teman baiknya, mau membantu Death. Mereka bersedia direinkarnasikan ke bumi untuk menolong Herrscher.

Sayangnya rencana Death tersebut di dengarkan oleh salah satu dewa yang jahat. Ia juga berniat untuk bereinkarnasi ke bumi untuk melancarkan tujuannya. Kini akibat ulah Death, bumi akan berada dalam masalah untuk kedua kalinya dalam cerita ini.

Lihat selengkapnya