Alma merasakan sesuatu yang aneh dalam pikirannya. Instingnya mengatakan ada seseorang dalam keadaan bahaya. Seseorang yang sangat dekat baginya. Itu sangat aneh, karena ia tidak pernah dekat dengan siapapun. Alma tidak tahu apa penyebabnya. Ia melanjutkan penelitiannya tentang diagram di Abris Sous Roche.
Apakah kau tidak sadar siapakah dirimu, Alma?
Aku rasa tidak bisa. Untuk mencapai hal itu, dibutuhkan proses awakening. Siapa yang bisa membuat Alma melalui proses itu? Zuna bahkan sudah menjadi intercessor, tidak mungkin dia masuk dalam cerita ini.
Tentu aku punya rencana untuk hal ini. Kau hanya perlu membiarkan jarimu mengikutiku.
---------------------------
Yuri telah tiba di tempat dimana Core diculik. Suasana ruangan itu sangat gelap, seperti berada di sebuah situs. Ruangan yang terlihat sangat kuno dengan dinding seperti batu. Yuri mendengar suara desahan wanita. Ia segera menuju sumber suara itu.
Betapa terkejutnya Yuri ketika ia melihat Core terbaring dan terikat di sebuah meja seperti altar. Dia atas tubuhnya, terbaring seorang pria bertopeng hitam yang melakukan penetrasi terhadap Core. Core mendesah sambil meronta – ronta. Core tidak bisa melawan serangan tangan pria yang terus menggerayangi tubuh Core. Wajah Core tampak memerah seakan menikmatinya.
Ini tidak bisa dibiarkan! ucap Yuri dalam hati.
Melihat hal itu, Yuri segera kembali ke tubuh fisiknya. Ia harus segera memberitahu Herrscher kalau Core sedang diperkosa, meskipun Yuri tidak tahu dimana lokasi itu. Tubuh cahayanya melesat cepat mengikuti tali peraknya.
---------------------------
Hm... aku tahu siapa sosok dibalik topeng itu. Bolehkan aku menebaknya, Azazel?
Silahkan kalau kau bisa menebaknya. Aku yakin kamu tidak tahu siapa dia.
Dia adalah Dumuzi, Sang Penggembala. Salah satu Raja Sumeria yang memerintah selama 36.000 tahun. Atau bisa juga kukatakan dia adalah Tammuz, Sang Nelayan. Suami dari Inanna. Apakah itu benar?
Sudah kuduga kalau kau akan menjawab demikian. Memang dia juga adalah reinkarnasi dari Dumuzi. Tapi kau tidak bisa menebak siapa dia dalam ceritamu. Aku akan menyembunyikan sosoknya. Permainan reinkarnasi ini akan membuat cerita semakin indah. Hahaha.
Aku melihat Azazel tertawa lepas. Tidak salah kalau ia membuat cerita seperti itu, karena memang awal cerita Herrscher sudah bermain dilingkup reinkarnasi. Apalagi para dewa berulang kali bereinkarnasi sehingga mereka memiliki banyak nama. Padahal mereka adalah entitas yang sama. Para pemujanya lah yang memberikan nama – nama bagi para dewa sehingga mereka terlihat sebagai sosok yang berbeda.
Betapa indahnya cerita ini, sama seperti indahnya cintaku padanya.
Aku merasa aneh mendengar kalimat itu, merinding menjalar ke seluruh tubuhku. Kau membuatku jijik, Azazel! Berhentilah membuat kalimat seperti itu!
---------------------------
Yuri telah masuk ke fisiknya. Ia segera memberitahukan Nadna kalau Core diculik. Core ditahan di suatu tempat seperti situs dengan dinding batu. Yuri menceritakan apa yang ia lihat. Core diperkosa. Mendengar berita itu, Nadna segera menghubungi Herrscher. Ia menyampaikan berita yang disampaikan oleh Yuri, bahwa Core diculik.
Cepatlah Herrscher! Tolong Core! Ia dalam bahaya sekarang!
---------------------------
Herrscher berencana sendirian menuju Gunung Licht. Menurut berita yang ia dengar dari Nadna, dimana ia menyebut kata situs. Herrscher berpikir kalau situs itu adalah Gunung Licht. Dugaan itu didukung oleh kenyataan dimana Alma dan Core saling bermusuhan. Tentu Herrscher menaruh curiga pada Alma. Ia segera melakukan teleport menuju Gunung Licht. ZAPPP
---------------------------
Kau takkan bisa menyembunyikan perasaanmu, Gilgamesh. Kau tertarik pada Ishtar, hanya saja egomu terlalu tinggi untuk mengakuinya. Kau terlalu tinggi menilai dirimu sendiri.
ZAPPP Herrscher telah tiba di Gunung Licht dan segera mencari Alma. Ia menggunakan radarnya untuk mendeteksi manusia di sekitarnya menggunakan device buatannya sendiri. Hanya ada satu orang disitu, kemungkinan besar itu adalah Alma. Herrscher berjalan mengikuti arah device yang menuntunnya pada orang tersebut. Setelah beratus langkah ia lalui, akhirnya Herrscher menemukan Alma, “Alma!” panggil Herrscher.
Pandangan Alma yang menatap langit, teralihkan oleh suara Herrscher, “Ah, kau lagi.”