Herrscher: universum conspiratio

Dark Specialist
Chapter #21

BAB 21 RESURRECTION

“Hermo? Tempat apa itu?”

“Di kota itulah dirimu dahulu dipuja. Kau berperan penting dalam pertempuran besar jaman dahulu. Dimana Alma juga termasuk di dalamnya. Saat ini kau melupakan identitasmu di kehidupan sebelumnya,” Karma menjelaskan.

“Maksudmu? Dahulu aku adalah seorang Dewa?”

“Dahulu kau adalah seorang dewa, bahkan setelah reinkarnasimu yang berulang kali. Kau dahulu juga seorang raja di Kerajaan Nusva, karena kau dilahirkan oleh ibumu yang juga adalah seorang raja yang memimpin kerajaan tersebut. Sayangnya, setelah kematian ibunya, ibumu mengundurkan diri dari jabatan raja dan menyerahkan tahtanya kepadamu. Kau adalah Hawuk.”

“Lalu apa hubungannya antara reinkarnasiku dengan kondisi saat ini?” tanya Herrscher.

“Kaulah yang bisa menjelaskan pada Core bagaimana cara menghidupkan kembali Alma.”

“Maksudmu, Alma sudah mati?” Herrscher tercengang dengan fakta tersebut. Ia tidak berniat membunuh Alma, hanya memberi Alma sedikit pelajaran.

“Tenanglah, Herrscher. Bukan dirimu yang membunuh Alma, tapi orang lain. Aku sudah menyembuhkan Alma akibat seranganmu itu. Aku tahu kalau kau tidak mungkin berniat membunuh Alma. Tapi untuk saat ini, hanya kamu yang bisa memberikan penjelasan pada Core yang juga adalah reinkarnasi Dewi Isis”

“Tunggu, Core adalah Dewi Isis? Itu artinya, Alma adalah Osiris? Bukankah legenda berjalan seperti itu?” Herrscher kembali bertanya. Ia pernah mendengar tentang mitologi di Mashir dimana perang terjadi antara yang jahat melawan yang baik.

Karma mengiyakan kalimat tersebut. Ia menjelaskan bagaimana Herrscher yang dahulu adalah seorang dewa yang memiliki peran penting dalam peradaban Mashir Kuno. Para pemujanya menganggap dia adalah dewa kebajikan dan dewa yang membawa mukjizat. Dia adalah dewa yang tidak dilahirkan, karena dia menciptakan dirinya sendiri.

“Lebih baik kita segera pergi ke Hermo, agar dirimu segera melalui proses awakening,” Karma memberikan saran pada Herrscher yang segera disetujui olehnya.

“Apakah kamu tahu lokasi di mana Hermo berada?” tanya Herrscher pada Karma.

“Tentu saja aku tahu. Kau hanya perlu mengikutiku saja,” Karma segera mengatur koordinat lokasi di jamnya, “Mari, mendekatlah. Kita akan segera melakukan teleport ke Hermo.”

ZAPPP Herrscher, Karma, dan Core menghilang dari pandangan. Mereka telah pergi.

---------------------------

Mereka telah tiba di kota Hermo untuk mengunjungi Situs Ashm yang masih aman ketika terjadi peperangan. Situs dimana berdiri dua belas pilar yang terbagi rata dalam dua baris. Kota tersebut adalah pusat pemujaan Dewa Thoth. Dewa sihir, penyembuhan, dan kebijaksanaan bagi raja disana. Dewa yang melindungi para penulis yang juga merupakan lidah dari Ra. Herrscher melihat sebuah gambar di dinding. Dewa berkepala burung ibis. Di situlah dewa tersebut memimpin Ogdoad, delapan dewa primordial. Dewa yang dilupakan semua orang, namun masih diingat oleh para ahli agama. The Lord of Eshmoon.

“Apa kau sudah sedikit mengingat masa lalumu, Herrscher?” tanya Karma.

Herrscher merasakan sedikit flashback di kepalanya. Herrscher melihat Nu, Naunet, Hehu, Hehut, Kekui, Kekuit, Qerhm dan Qetet. Delapan dewa primordial yang merupakan sepasang perempuan dan pria. Dewa yang menjadi kisah penciptaan yang lebih rumit.

Herrscher mengingat bagaimana dia dikutuk oleh Ra, sehingga ia harus berbicara mewakili Ra dan mengucapkan kata – kata yang merupakan kehendak Ra. Herrscher teringat kalau dia tidak hanya dipuja disana, banyak tempat lain yang menjadi lokasi pemujaannya. Burung – burung ibis yang sudah mati dikemumikan demi menghormatinya.

“Kau adalah Thoth, Herrscher. Dewa yang berperan penting dalam geometri, astronomi, dan obat – obatan. Kau adalah dewa pengetahuan dan kebijaksanaan,” ucap Karma.

Tiba – tiba terlintas dalam pikiran Herrscher, sebuah buku kematian. Ia seperti merasakan kejadian dimana terdapat pertarungan antara Set dan Osiris. Dialah yang memberikan saran pada Isis untuk membangkitkan kembali Osiris.

“Aku sedikit teringat dengan masa laluku, Karma. Akulah yang mengajarkan mumifikasi. Aku juga yang bertugas menanyai jiwa orang yang sudah mati. Ya, akulah yang memberikan penilaian pada orang mati,” Herrscher menjawabnya.

Lihat selengkapnya