Tetap berada di bawah tanah, dimana laboratorium rahasia Seckinler berada. Layar – layar besar yang menampilkan foto perkembangan janin Nephilim terpampang nyata. Wujud janin yang berusia 3 bulan telah membentuk sempurna. Organ kelamin telah terbentuk. Janin – janin tersebut terlihat menunjukkan ekspressi seperti menyipit, mengerutkan kening, dan meringis. Ini pertanda bahwa fungsi sistem saraf otak telah terbentuk. Beberapa janin tampak sedang menghisap jempolnya. Otot – otot mereka telah berkembang sehingga mereka mulai bergerak.
Seckinler menginstruksikan bawahannya untuk memberi asupan nutrisi pada ibu hamil yang menjadi obyek proyeknya secara intens. Nootropics digunakan oleh Seckinler untuk menciptakan manusia yang memiliki fungsi kognitif yang sangat tinggi. Nutrisi seperti asam lemak omega - 3 diberikan pada ibu hamil yang menjadi Proyek Nephilim. Nutrisi itu diberikan karena obyek penelitian tidak dapat mensintesis ALA atau asam lemak omega – 3 esensial. Mereka diberikan ALA untuk membentuk EPA dan DHA.
“Kenapa mereka harus diberikan nootropics? Bukankah mereka memiliki gen dari Nephilim? Apa ada yang salah dengan otak mereka?”
Ini hanyalah antisipasi saja, karena fungsi otak bergantung pada DHA. Zat tersebut mendukung sifat dari membran sel terutama untuk materi abu – abu yang kaya akan membran. DHA adalah asam lemak omega – 3 yang paling melimpah di otak. Seckinler harus memberikan asupan tersebut untuk menghindari gangguan neurodegeneratif. Untuk diketahui, kemampuan manusia mengubah asam lemak omega – 3 rantai pendek menjadi rantai panjang seperti EPA dan DHA, hanya memiliki efisiensi di bawah 5%. Dimana kemampuan efisiensi konversi pada wanita lebih besar daripada pria. Hal ini tentu sangat sedikit yang bisa dihasilkan dari asam lemak omega – 3.
DHA adalah asam lemak omega – 3 yang sangat melimpah di otak dan retina, dimana 40% asam lemak tak jenuh ganda berada di otak. 50% membran plasma neuron terdiri dari DHA, dimana ia memodulasi transportasi yang dimediasi oleh kolin, glisin dan taurin. Phosphatidylserine adalah fosfolipid atau gliserofosfolipid yang terdiri dari dua lemak yang terikat pada ester dan merupakan komponen membran sel. Dia yang berperan dalam pensinyalan siklus sel dimana mengandung konten DHA yang tinggi. Kekurangan DHA, tentu dapat mengakibatkan penurunan kognitif dan menyebabkan depresi berat.
Otak memetabolisme seperlima dari oksigen yang diterima, dimana spesies oksigen reaktif yang dihasilkan oleh metabolisme oksidatif dapat menyebabkan kerusakan DNA di otak. Hal ini sangat berbahaya karena DNA yang digunakan sebagai cetak biru dari produksi protein tidak mudah disintesis ulang. Efek neuron post mitosis pada kerusakan DNA dan penurunan regenerasi, dapat menyebabkan neurodegeneration atau penuaan pada otak. Untuk itu diperlukan antisipasi agar otak mereka tidak mengalami kerusakan terutama dalam proses kelangsungan hidupnya.
Seperti yang kau tahu, Nephilim memiliki pengetahuan yang lebih tinggi daripada manusia. Seckinler tentu harus mengantisipasi agar tidak terjadi ADHD pada calon bayi akibat pengetahuan yang dimiliki. Penderita ADHD memiliki kadar EPA dan DHA pada ADHD lebih rendah daripada normal, sehingga diperlukan asupan tambahan untuk mengatasi kekurangan tersebut.
Akan sangat berbahaya bila anak yang akan lahir tersebut mengalami ADHD, karena mereka akan susah dikendalikan. Bila melihat dari gen Nephilim yang diwariskan, maka akan menjadi boomerang bagi Seckinler bila ia gagal mengendalikan mereka.
“Ah, aku tahu maksudmu. Mereka akan melawan Seckinler, orang yang menciptakan mereka. Terutama bila mereka memiliki Oppositional Defiant Disorder, yang tergolong dalam DSM-5. Apalagi hal itu baru terlihat nyata setelah beberapa tahun kehidupannya.”
Kau benar. Dengan jumlah mereka yang banyak dan kemampuannya yang mereka miliki, mereka akan aktif menentang dan menolak untuk patuh pada otoritas mereka. Itu berarti Seckinler akan melawan ciptaannya sendiri. Tentu saja itu bukan yang diharapkan oleh Seckinler.
“Kalau itu tetap terjadi, apa yang akan Seckinler lakukan?”
Tentu saja harus dilakukan psikofarmakologis untuk mengelola gangguan tersebut. Dengan pemberian lithium, diharapkan agresifitas akan berkurang. Obat semacam haloperidol akan digunakan bila hal ini benar – benar terjadi. Lagipula obat semacam itu adalah komorbiditas umum dengan ADHD. Ini adalah keputusan yang harus diambil karena tidak mungkin mengandalkan orang tua mereka yang bahkan mereka tidak tahu bahwa anak mereka adalah Nephilim. Tim Seckinler akan menyamar sebagai dokter yang akan menangani anak mereka. Namun, bila mereka benar – benar tidak bisa dikendalikan, maka terpaksa mereka harus dimusnahkan. Mereka yang tidak bisa dikendalikan akan dianggap sebagai produk gagal. Tenang saja, kematian mereka akan seperti kecelakaan, bukan seperti pembunuhan.
Seckinler akan memfokuskan perkembangan mereka pada otak. Neuron adalah bagian yang paling vital karena inilah akses untuk membangun pemahaman tentang kognisi dari perspektif saraf. Hal ini akan bekerjasama dengan korteks serebral. Dengan otak yang sempurna, mereka akan dengan mudah menyerap seluruh pengetahuan semesta. Fisik mereka yang terlihat sama seperti manusia pada umumnya, membantu mereka berbaur dengan manusia lainnya.
Selama masa hidup mereka, Seckinler dan timnya akan terus mengawasi perkembangan anak – anak Nephilim. Apabila diperlukan, ia akan memberikan asupan amphetamine atau methylphenidate untuk meningkatkan fungsi kognitif mereka. Tentu saja ini dilakukan tanpa sepengetahuan orang tua mereka. Karena ini adalah proyek rahasia, jadi pemberian asupan tersebut akan disamarkan dalam bentuk pemberian makanan mereka di sekolah.
Sebenarnya akan lebih baik mereka lahir dari Para Supra, karena mereka akan memiliki kemampuan supranatural murni. Hanya saja, Para Supra di jaman cerita tentu saja bisa langsung menyadari tentang kejanggalan tersebut. Mereka terlahir dengan insting yang kuat, sehingga mereka tentu menolak proyek ini. Jadi untuk sementara hanya bisa dilakukan oleh Para Human, populasi manusia kelas rendah dengan pengetahuan yang hanya berdasarkan ilmu yang dapatkan di instansi pendidikan.
“Hm... seperti itu ya pemikiranmu terhadap manusia.”
Penulis meninggalkanku lagi. Dia hanya ingin tahu kerangka ceritaku agar cerita yang ditulis terkesan masuk akal. Tak apa, ini hanyalah cerita fiksi, jadi tidak perlu terlalu mendetailkannya.