Alma, Karma, dan Herrscher menerobos masuk menyerang ke 40 Sanhedrin tersebut. Para Sanhedrin yang belum siap, terkejut dengan kedatangan mereka bertiga. Terutama karena mereka melihat Alma hidup kembali, Alma yang telah mereka bunuh dengan brutal. Alma dengan solid hologramnya, segera menembak salah satu Sanhedrin tersebut. Sanhedrin itu mati dengan lubang di dadanya akibat tembakan Alma. Filistin telah mati dan kini tinggal 39 orang lagi yang harus mereka bunuh.
Karma dengan kecepatannya mampu masuk ke barisan belakang Para Sanhedrin, ia menangkap kepala salah satu orang tersebut dan langsung mematahkan lehernya. KRAKK! Terdengar suara patah pada leher Semari. Para Sanhedrin kaget dengan posisi Karma yang sudah berada di belakang mereka. 38 orang yang masih selamat harus bersiap dengan kematian.
Herrscher mengeluarkan vectornya untuk menusuk delapan orang Sanhedrin yang berada di depannya. Delapan orang itu terkena tusukan tepat di jantung mereka. Mereka memegang vector tersebut dan dengan cepat Herrscher menarik vector dari tubuh mereka diiringi darah yang bersemburat keluar dari dada, membasahi lantai. Sini, Kashluhim, Hawila, Yobab, Selah, Getuli, Seba, dan Sabta telah mati. Tubuh mereka tergeletak di lantai bermandikan darah.
Melihat hal itu, dengan reflek 30 Sanhedrin lainnya langsung mengaktifkan energi shield milik mereka. Mereka terlalu lengah akibat kurang waspada yang menyebabkan 10 dari mereka mati. Anggota mereka yang kini menjadi mayat adalah bukti dari itu. Mereka ketakutan.
Kini Alma, Karma, dan Herrscher harus melawan 30 Sanhedrin yang telah dalam keadaan siap siaga. Alma segera berlari menjauhi Herrscher agar serangan mereka bisa menyebar. Sambil berlari, Alma terus menembaki Para Sanhedrin itu. Tembakan tersebut tidak bisa menembus energy shield. Herrscher langsung maju ke tengah agar ia bisa memberikan sabetan vector untuk melukai orang – orang tersebut. Sayang sekali, ternyata satu vector juga tidak bisa menembus energy shield Para Sanhedrin.
Alma segera masuk ke gerombolan Sanhedrin dengan hologram solid yang kini telah menjadi scythe. Dengan senjata itu, ia berhasil menebas Anamim sehingga tubuhnya kini terbelah menyamping menjadi dua bagian dari pundak sampai pinggang. Darah segar semburat ke langit – langit bagaikan hujan yang membaptis Para Sanhedrin. 29 Sanhedrin tersisa untuk mereka.
Herrscher mencoba menusuk salah satu Sanhedrin dengan menggabungkan dua vector. Ujicoba itu ternyata berhasil! Vector yang menjadi senjata andalan Herrscher mampu menembus lapisan energy shield. Vector tersebut berhasil melubangi salah satu kepala Sanhedrin. Dedan telah mati di tangan Herrscher dengan kepala yang berlubang diameter 3 cm. Para Sanhedrin lainnya makin ketakutan dengan kematian Dedan. 28 Sanhedrin tersisa untuk mereka.
Ketakutan Para Sanhedrin membuat mereka menembaki Alma, Karma, dan Herrscher secara brutal. Karma mengacaukan arah tembakan Para Sanhedrin dengan gerakannya yang cepat. Para Sanhedrin tanpa sengaja, justru saling menembak satu sama lain karena mereka mengarahkan tembakannya pada Karma. Para Sanhedrin beruntung karena mereka dilapisi energy shield, sehingga tembakan yang dilontarkan oleh sesamanya tidak melukai mereka sendiri. Karma yang mengetahui hal itu, segera berpindah posisi ke belakang salah satu Sanhedrin. Para Sanhedrin lainnya reflek menembak anggotanya yang kini menjadi tameng bagi Karma. Tembakan dari 27 Sanhedrin tersebut berhasil merusak energy shield Arki yang berakibat kematiannya. Arki jatuh tersungkur usai ditembak oleh anggota lainnya. Karma segera melesat berpindah posisi. 27 Sanhedrin tersisa untuk mereka.
Herrscher tidak menyia – nyiakan kondisi 27 Sanhedrin yang menembak Arki. Ia melesatkan delapan vektornya untuk menembus tubuh 4 Sanhedrin. Sayang sekali hanya satu Sanhedrin yang berhasil ia tembus. Ketiga Sanhedrin lainnya berhasil menghindar dari serangan vector. Arwadi melihat tubuhnya kini berlubang. Ia segera menangkap vector yang masih menempel di tubuhnya. Herrscher berusaha melepaskan vectornya dari jerat tangan Arwadi, namun hal itu percuma karena cengkraman Arwadi terlalu kuat. Terpaksa Herrscher melemparkan Arwadi dengan vectornya ke arah Sanhedrin lainnya. Gaya momentum yang terjadi ditambah luka pada tubuhnya, membuat Arwadi melepaskan cengkramannya dan terpental menimpa Sanhedrin lainnya. Kini Arwadi telah mati dengan kondisi tubuh berlubang. 26 Sanhedrin siap dibunuh.
Para Sanhedrin kini kebingungan karena kepada siapa mereka harus memfokuskan serangan. Alma, Karma, dan Herrscher saling memanfaatkan kondisi mereka yang sedang menyerang salah satu dari mereka. Mereka bertiga terlalu kuat dibandingkan Para Sanhedrin. Kini fokus 26 Sanhedrin benar – benar terpecah. Melihat kondisi tersebut, Kanaan segera mengambil alih posisi pemimpin. Ia menginstruksikan Para Sanhedrin terbagi menjadi tiga kelompok berdasarkan posisi mereka saat ini berdiri. Para Sanhedrin lainnya langsung dengan sigap mengikuti instruksi Kanaan. Saat ini mereka menjadi tiga kelompok yang memfokuskan serangan pada Alma, Karma, dan Herrscher.
Alma dengan cepat berlari menghindari serangan kelompok Sanhedrin yang kini fokus mengincarnya. Ia menerjang masuk ke kelompok Sanhedrin yang fokus menyerang Karma. Tentu saja itu membuat Sanhedrin yang menyerang Alma, justru menembaki Sanhedrin yang menyerang Karma. Karma mengikuti cara yang digunakan Alma, ia berlari menuju Sanhedrin yang fokus menyerang Herrscher. Kini Para Sanhedrin itu justru menembaki Sanhedrin yang fokus menyerang Herrscher. Kekacauan itu menyebabkan Para Sanhedrin saling menembak sesamanya. Alma, Karma, dan Herrscher benar – benar memanfaatkan kelemahan strategi itu.