Mantra perdamaian telah diucapkan Karma yang menggunakan energi ki untuk mengaktifkan Pohon Yggdrasil. Mantra perdamaian yang menenangkan pikiran dan lingkungan di sekitarnya. Pengucapan tersebut menjadi tanda bahwa tugas sudah dimulai. Kalimat tersebut akan mengurangi hambatan terhadap tugas yang telah diberikan seperti Adhi-Bhautika, Adhi-Daivika, dan Adhyaatmika yang menjadi Tapa – Traya.
Om dyauḥ śāntirantarikṣaṃ śāntiḥ. Pṛthivī śāntirāpaḥ śāntiroṣadhayaḥ śāntiḥ. Vanaspatayaḥ śāntirviśvedevāḥ śāntirbrahma śāntiḥ. Sarvam śāntiḥ śāntireva śāntiḥ sā mā śāntiredhi. Om śāntiḥ śāntiḥ śāntiḥ.
Karma terus mengucapkan mantra itu seiiring bersinarnya Pohon Kehidupan. Cahaya dari pohon tersebut membawa kedamaian di Bumi. Silaunya menerangi inti Abris Sous Rouche bagaikan cahaya yang memberikan kedamaian batin. Sebuah deskripsi disposisi bebas stres.
Om Sarveshaam Svastir-Bhavatu. Sarveshaam Shaantir-Bhavatu. Sarveshaam Purnnam-Bhavatu. Sarveshaam Manggalam-Bhavatu. Om Shaantih Shaantih Shaantih.
Cahaya dari Gunung Licht melesat cepat melintasi samudra. Manusia – manusia di Bumi melihat cahaya itu bagaikan pesawat supersonic namun lebih cepat 1000 kali. Berkas – berkas sinarnya masih dapat dilihat jelas melalui garis yang menjadi jalur lintasannya sesuai Gugus Orion. Kecepatan cahaya yang benar – benar nyata melesat ke arah Situs Gis. Alma sudah siap sedia di inti piramida, dimana diagram cukup besar terukir di lantainya. Alma menatap langit – langit piramida tersebut, menunggu berkas cahaya tersebut masuk melalui celah lubang di atasnya. Akhirnya apa yang ditunggu Alma sejak tadi telah datang. Sinar putih bagaikan cahaya surga itu muncul dari langit – langit dan jatuh tepat di tengah diagram
Alma segera merapalkan mantra yang menjadi syarat agar terbukanya portal Gugus Orion.
Itp dỉ nsw wsỉr nb ḏdw, nṯr ꜥꜣ, nb ꜣbḏw dỉ = f prt-ḫrw t ḥnqt, kꜣw ꜣpdw, šs mnḥt ḫt nbt nfrt wꜥbt ꜥnḫt nṯr ỉm n kꜣ n ỉmꜣḫy sn-wsrt, mꜣꜥ-ḫrw.
Mantra dengan lafal yang aneh telah diucapkan oleh Alma melalui mulutnya. Mantra yang memiliki makna yang cukup panjang namun cukup singkat bila dituliskan. Mantra tersebut didedikasikan kepada raja yang menjadi perantara manusia dengan para dewa. Kalimat tersebut ditujukan untuk Osiris Sang Penguasa Dunia Bawah, Penguasa Barat, dan Penguasa Keabadian.
Ia melihat cahaya yang berada di titik pusat diagram tersebut telah berubah warna menjadi merah cerah. Warna merah menyebar ke seluruh ruangan rahasia piramida menebarkan semangat yang membara. Kegelapan telah berubah menjadi terang merah. Cahaya itu kembali melesat keluar dari celah lubang piramida. Alma menyaksikan gerakan cahaya tersebut.
Kini sinar merah melintasi samudra dengan kecepatan yang jauh lebih tinggi menuju Situs Toth. Herrscher saat ini berdiri di samping altar ditemani bau ferrum dari darah yang belum mengering. Lantai situs tersebut penuh dengan warna merah yang sangat kelam. Organ – organ tubuh manusia bertebaran bagaikan hiasan neraka. Darah para pendosa membanjiri lantai yang membuatnya menjadi licin.
Herrscher masih menunggu kedatangan cahaya dari Situs Gis. Matanya menatap langit – langit piramida, terlihat celah kecil di atasnya yang akan menjadi akses masuk Cahaya Ilahi. Beberapa saat kemudian, terjunlah cahaya itu tepat di altar tersebut. Herrscher segera merapalkan mantra yang sudah diajarkan Veda dalam mimpinya.
Princeps militiae Caelestis, satanam aliosque spiritus malignos, qui ad perditionem animarum pervagantur in mundo, divina virtute in infernum detrude.
Beatus ille qui amat, et non-deſiderat amari. Beatus ille qui timet, et non deſiderat timeri. Beatus ille qui ſervit, et non deſiderat ſibi ſerviri. Beatus ille bene ſe gerit erga alios, et non ut alii ſe bene gerant erga ipſum. Et quia hæc magna ſunt, ideo ſtulti ad ea non attingunt.
Requiem aeternam dona eis, Domine, et lux perpetua luceat eis. Requiescant at in pace.