Herrscher: universum conspiratio

Dark Specialist
Chapter #35

BAB 35 WEDJAT

Baiklah, aku, Sang Penulis Wikutama melanjutkan bagian ceritaku. Kali ini cerita akan berfokus pada apa yang sedang dilakukan Karma yang kini berada di salah satu piramida di Situs Gis. Ini adalah catatan panjang yang dipelajari Karma di waktu senggangnya.

Karma masih berada di Situs Gis sambil melanjutkan penelitiannya tentang sebuah wedjat atau Eye of Horus. Simbol yang menjadi perlindungan para raja. Mata yang sering diidentikkan dengan Mata Ra, mata yang dimiliki oleh Dewa Ra. Mitos yang beredar padanya adalah ketika Seth dan Horus saling bertarung memperebutkan tahta usai kematian Osiris. Seth mencungkil mata kiri Horus yang pada akhirnya berhasil dipulihkan oleh Hathor dan Thoth. Mata yang melambangkan pengorbanan, pemulihan, dan perlindungan.

Karma membuka sebuah script kuno, Rhind Mathematical Papyrus, dimana catatan tersebut ditemukan melalui penggalian ilegal dekat Ramessum. Papyrus yang ditulis oleh Ahmes yang berasal dari Periode Menengah Kedua. Karma membuka script tersebut di atas meja yang cukup besar. Sebuah script yang memuat fraksi mata Horus. Dari catatan itulah dapat diketahui bahwa peradaban kuno tersebut sudah mengenal penggunaan matematika hingga ke tahap pecahan, yang dalam notasi matematika moderen menggantikannya menjadi notasi desimal. Fraksi – fraksi yang memiliki keunggulan praktis bila dibandingkan dengan representasi bilangan pecahan lainnya. Fraksi inilah yang membantu orang disana untuk membagi suatu obyek menjadi obyek yang lebih kecil dengan bagian yang sama besar.

Dari catatan tersebut, didapatkan keterangan bahwa masyarakat dulu menggunakan aksara hieroglif untuk menuliskan notasi fraksi. Notasi yang sama mereka gunakan untuk menggambarkan wedjat. Orang jaman dahulu menggunakan notasi alternatif yang dimodifikasi dari Kerajaan Lama untuk menunjukkan seperangkat fraksi. Hasil modifikasi tersebut digunakan di Kerajaan Tengah untuk membagi hekat. Sisa dari pembagian hekat tersebut, maka akan ditulis dalam notasi fraksi yang menggunakan kelipatan dari ro, atau 1/320 hekat.

Ya, seperti yang dijelaskan tadi, bentuk pecahan digunakan untuk menggambarkan wedjat. Orang jaman dulu menggambarkan wedjat sesuai dengan mitos yang beredar disana, dimana Seth mengambil mata Horus dan membaginya menjadi enam bagian. Dari gambar wedjat akan didapatkan sisi kanan mata yang bernilai (1/2), pupil yang bernilai (1/4), alis yang bernilai (1/8), sisi kiri mata yang bernilai (1/16), lengkungan ekor yang bernilai (1/32), dan teardrop yang bernilai (1/64). Hal ini juga menggambarkan tentang indera pada manusia. Sisi kanan mata menggambarkan indera perasa, pupil menggambarkan indera penglihatan, alis menggambarkan pikiran, sisi kiri mata menggambarkan indera pendengaran, lengkungan ekor mengambarkan indera pengecapan, teardrop menggambarkan indera sentuhan. Angka – angka tersebut merupakan porsi Pineal Gland dalam membentuk kecerdasan manusia. Bila fraksi – fraksi itu dijumlahkan maka didapatkan (63/64) dimana itu melambangkan kekuatan magis Thoth adalah (1/64) berperan di dalamnya dan menggambarkan bahwa tidak ada yang sempurna.

Bentuk dari wedjat sendiri sangat mirip dengan bentuk kelenjar Pineal atau epifisis cerebri, suatu kelenjar berwarna abu – abu kemerahan seukuran butir beras yang terletak pada otak manusia. Pineal adalah kelenjar endrokrin kecil yang berada di otak dan dimiliki kebanyakan vertebrata (kecuali vertebrata primitif seperti hagfish), lebih tepatnya terletak di epithalamus, terselip di kedua bagian thalamus. Terletak di tangki quadrigeminal dekat dengan korpora quadrigemina. Inilah salah satu kelenjar yang unik, karena ia adalah satu – satunya kelenjar di otak yang tidak mempunyai pasangan. Aliran darah yang mensuplainya sangat banyak dan menjadi terbesar kedua setelah ginjal. Aliran ini disuplai dari cabang koroid arteri serebral posterior.

Kelenjar ini menghasilkan melatonin, hormon serotonin yang mengatur pola ritme sirkadian makhluk hidup. Ritme proses internal dan alami dimana merujuk pada proses biologi yang menampilkan endogenus, sebuah osilasi entrainable. Ia mengatur siklus bangun dan tidur, ritme yang terus berulang selama 24 jam. Hormon melatonin sendiri juga berfungsi untuk pertahanan terhadap radikal bebas sehingga melatonin berfungsi memperlambat proses penuaan. Melatonin sendiri juga dapat menghambat pertumbuhan metastasis pada manusia, selain itu juga berfungsi sebagai pelindung terhadap kerusakan genetik dan sistem kekebalan.

Dari namanya dapat diketahui bahwa bentuk kelenjar Pineal menyerupai kerucut pinus. Bentuk yang sama dipakai oleh Tongkat Osiris, tongkat yang berwujud dua ekor ular yang sedang melilit di bawah tongkat untuk mencapai puncaknya. Di puncak tongkat tersebut terdapat sebuah pinus. Hal ini adalah penggambaran energi spiritual manusia yang merayap naik bagaikan ular, yang selanjutnya tersadar ketika mereka mencapai mata ketiga dari Pineal Gland. Inilah penggambaran titik terkumpulnya energi untuk mencapai tingkatan yang lebih tinggi.

Simbol pinus juga dapat ditemukan pada gambaran Dewa Siwa, dimana bagian kepalanya digambarkan dengan tatanan rambut menyerupai buah pinus dengan ular yang melilit. Lebih jauh lagi, ukiran istana Suku Asiria juga melukiskan dewa bersayap yang sedang memegang buah pinus. Dimana hal itu menggambarkan proses ritual pemurnian. Pinus itu dicelupkan ke ember air sebelum diguncangkan untuk memurnikan seseorang. Pada budaya Maya dan Inka, pinus juga tergambar pada ukiran Chicomecoatl, dimana dewa tersebut memegang tongkat dengan pinus.

Organ inilah yang menjadi sumber dari kesadaran pikiran dan membangun kekuatan abadi untuk mencapai kesadaran yang tinggi. Secara horisontal, bila pinus ini ditarik garis ke arah kedua bola mata,maka akan tercipta bentuk segitiga. Inilah yang disebut mata ketiga. Mata yang merupakan jembatan untuk mengakses kesadaran semesta. Posisi ini tepat dengan posisi crown chakra yang dapat terhubung langsung dengan solar chakra. Inilah mata yang sering disebut dengan indera keenam. Indera yang berfungsi sebagai alat untuk melihat sesuatu yang bersifat metafisis dan spiritual. Indera yang membantu manusia berkomunikasi dengan dimensi atas.

Lihat selengkapnya