Herrscher: universum conspiratio

Dark Specialist
Chapter #36

BAB 36 CHAKRA

Karma telah selesai meneliti Eye of Horus, ia menutup script yang tadi ia bentangkan. Karma masih menikmati ketenangan dan keheningan di dalam piramida tersebut. Karma menyadari alasan masa hidup manusia yang makin pendek. Pineal Gland yang seharusnya bekerja aktif menjaga tubuh manusia dari radikal bebas telah dinonaktifkan oleh dogma – dogma yang diajarkan pada mereka sejak kecil. Mereka tidak lagi melatih pinus mereka untuk menghasilkan melatonin yang memperlambat proses penuaan. Reaksi kimia akibat radikal bebas juga menambah parahnya kerusakan tubuh. Ketergantungan pada obat sudah menjadi makanan sehari – hari. Untunglah Para Supra masih bisa bertahan dengan apa yang mereka yakini, sehingga mereka tidak diperbudak oleh sistem – sistem yang ada. Namun Karma mendapatkan intuisi bahwa Para Supra akan mengalami masa bahaya akibat ulah Seckinler. Tampaknya Karma harus melihat sendiri perkembangan yang sedang terjadi di Bumi.

Karma mencari area yang cukup bersih untuk duduk bersila dan memulai pertapaannya. Seluruh energi spiritual ia pusatkan pada dasar tulang belakang. Energi yang dikonseptualisasikan dalam bentuk ular melingkar. Ia memfokuskan prana dan apana agar menyatu di chakra ke 3 lalu melakukan perjalanan dari tulang belakang ke pusat otak yang lebih tinggi dari otak. Proses itu mengaktifkan tali emas yang menghubungkan kelenjar hipofisis dan pineal untuk menembus chakra ke 7. Kumpulan 6 chakra telah aktif hingga akhirnya berhasil menembus chakra ke 7. Itulah cara awal meningkatkan kesadaran sepenuhnya dalam mempersiapkan tubuh, saraf, dan pikiran untuk menangani suatu energi yang meningkat. Kini nafas Karma berperan penting untuk mengendalikan aliran energi dari pusat yang lebih rendah ke pusat yang lebih tinggi.

---------------------------

“Hai, Karma. Akhirnya waktu mengijinkan kita bertemu,” ucap salah satu entitas yang kini berdiri di depannya. Karma tidak mengenal entitas tersebut, namun ia merasakan kedekatan batin dengan entitas tersebut. “Aku tahu kau tidak mengenaliku, tapi kita berdua adalah sama. Karena aku adalah masa lalumu. Aku adalah Veda, sosok dirimu sebelum dirimu turun ke Bumi.”

Veda mengajak Karma berkeliling dunia untuk melihat apa yang telah berhasil Alma, Karma, dan Herrscher lakukan akibat membuka portal Gugus Orion. Ia membawa Karma dalam cahaya.

“Karma, kau sudah menguasai pengendalian chakra, kini aku akan membawamu untuk mengenali chakra yang berada di Bumi.” Veda dan Karma melesat dalam tubuh cahayanya.

Perjalanan mereka dimulai dengan mengelilingi chakra yang ada di muka Bumi. Sebuah lokasi dimana jumlah energi besar ada di dalamnya. Chakra itulah yang membentuk tubuh spiritual dunia.

Tubuh cahaya mereka melesat cepat menuju Gunung Shasta. Gunung dengan muatan listrik yang tinggi dan menjadi basis sistem energi Bumi. Disinilah letak Chakra Root, tempat chi universal dikumpulkan agar tercipta kehidupan. Inilah pusat energi primal dan dasar yang diwakilkan oleh geyser. Lima suku disana yaitu Shasta, Modoc, Winu, Atsuwegi, dan Klamath, percaya bahwa Gunung Shasta adalah gunung yang suci, dimana Sang Pencipta turun di Puncak Gunung Shasta. Karma dan Veda telah tiba di gunung itu.

 “Ini adalah posisi Chakra Root Bumi atau Muladhara yang bertugas menjaga keseimbangan. Di tempat inilah Suku Klamath percaya bahwa Roh Dunia Atas, atau yang mereka sebut Skell, menjalani kehidupan. Skell turun dari surga untuk bertarung dengan Llao, Spirit of The Underworld, yang tinggal di Gunung Mazama. Skell melemparkan batu dan lava panas yang diwakilkan dengan letusan gunung berapi di kedua gunung. Para Llao kalah yang berakibat hancurnya Gunung Mazama.” Veda menjelaskan sejarah yang terjadi di gunung tersebut.

“Lalu apa maksud dirimu menceritakan kisah itu?” tanya Karma.

“Ini adalah kode untukmu tentang kapan kejadian itu akan berlangsung.”

Karma paham apa yang dimaksud dengan kejadian tersebut. Ia akan terus mengingat kode yang diberikan Veda. Karma melihat Gunung Shasta terdiri empat gunung berapi yang tumpang tindih sehingga membentuk suatu suatu puncak yang kompleks. Veda segera mengajak Karma untuk berpindah lokasi dimana chakra Bumi berikutnya berada. Tubuh cahaya mereka melesat cepat meninggalkan Gunung Shasta menuju Chakra Bumi berikutnya.

Kini mereka telah tiba di Danau Titicaca, danau tertinggi yang dapat dilayari dan merupakan danau dengan navigasi tertinggi. Danau itu memiliki kedalaman 140 hingga 180 m dengan luas 8300 kilometer persegi. Inilah danau yang menjadi letak Swadhistana atau Chakra Sakral. Danau ini adalah energi utama untuk terciptanya suatu bentuk dan mengatasi entropi. Danau yang menjadi rumah bagi Isla del Sol, tempat kelahiran Dewa Matahari bagi Suku Inca. Danau ini juga tempat mengapungnya 41 pulau yang mengisi danau tersebut.

“Saat ini kita berada di Swadhistana. Legenda menceritakan bahwa setelah banjir besar, daerah ini jatuh ke dalam periode kegelapan yang cukup panjang. Kau bisa menemukan kuil kuno yang benar – benar tenggelam di danau ini. Hingga akhirnya Viracocha muncul dari Danau Titicaca dan melakukan perjalanan ke Isla del Sol. Di situlah Viracocha yang memerintahkan matahari terbit juga menciptakan dua suku Inca pertama, yaitu Manco Capac dan Mama Uqllu. Kau dapat melihat peran mereka pada dua legenda disana. Ini adalah penggambaran Adam dan Hawa di sini.”

Karma mengarahkan matanya pada danau yang membentang di depannya. Ia merasakan energi maskulin dan feminin berada di danau tersebut. Inilah chakra yang mengatur semua spesies dan proses evolusi makhluk hidup di Bumi, Chakra Ibu Pertiwi.

“Baik, aku sudah paham maksudmu dengan mengajakku datang ke danau ini. Inilah proses penciptaan dan pengendalian terhadap hasil ciptaan,” ucap Karma pada Veda.

Lihat selengkapnya