Herrscher

Dark Specialist
Chapter #16

BAB 16 KOGUNEMINE

“KAMU!”

Wajah Yuna yang kaget membuat Yuri bingung.

“Kalian saling kenal?” Yuri menggaruk – garukkan kepala.

“Iya, ini aku. Clove. Kenapa kau kaget seperti itu”

Clove berdiri depan pintu rumah. Ia memakai baju blazer hitam layaknya pekerja kantoran. Rapi. Clove memasuki rumah Veda. Langkahnya tegas. Tak ada hal yang khusus hanyalah pertemuan antara sesama cewek. Yuna adalah sahabat Clove. Seperti yang ia katakan pada Herrscher, Clove adalah Human diantara kumpulannya.

“Kenapa wajahmu luka – luka seperti itu? Sini ku obati dirimu,” Clove merogoh isi tasnya. Ia tidak menemukan obat luka atau plester.

“Ah tidak perlu. Yuri sudah mengobatiku,” Yuna memperkenalkan Yuri.

“Oh... Terima kasih Yuri. Terima kasih banget lo...” Clove menjabat tangan Yuri.

“Ah, tidak apa – apa. Aku hanya menjalankan tugas dari Veda,” Yuri membungkuk. Ia harus bertingkah sopan di depan tamu Veda.

“Bagaimana kau bisa tahu kalau aku disini, Clove? Aku kan tidak menghubungimu.”

“Temanku Veda yang memberitahuku. Makanya aku segera kesini setelah pulang kantor.”

“Lalu kemana Tuan? Kenapa dia belum pulang?” Yuri mengkuatirkan Veda. Ia tidak mau terjadi apapun pada Veda.

“Mungkin dia sedang sibuk di kantor. Bisa jadi dia lembur. Kamu tenang saja. Ia baik – baik saja kq.”

Yuri tidak bisa menyembunyikan kekuatirannya. Tidak biasanya Veda pulang telat. Veda bukan orang yang rajin, tentu ia tidak suka lembur di kantor. Biasanya setelah pulang kerja, Yuri menyiapkan minuman untuk Veda, namun kini ia menyuguhkan minuman bukan untuk tuannya. Melainkan tamu tuannya, Clove.

“Eh eh eh, cerita dong kenapa kamu bisa sampai luka begini?” Clove penasaran dengan luka yang dialami Yuna.

“Hm... Yuri, bolehkah kamu meninggalkan kami sendiri?” pinta Yuna pada Yuri.

“Tentu saja, Nona. Saya akan pergi ke dapur. Bila Nona butuh bantuan, Nona tinggal memanggil saya saja,” Yuri tersenyum, lalu beranjak meninggalkan Yuna dan Clove berdua.

Yuna tidak ingin Yuri tahu apa yang sebenarnya terjadi. Ia hanya percaya pada sahabatnya Clove. Sahabat memang orang yang paling membuat kita bisa bercerita apapun dengan terbuka. Apa adanya, tanpa sensor. Sahabat yang selalu ada ketika kita ingin berbagi cerita serta memberi perhatian ketika kita membutuhkan.

Yuna menceritakan bagaimana ia bertemu Herrscher, Nadna, dan Zuna. Tapi saat itu ia tidak mengenal Herrscher dan Nadna. Ia hanya mengenal Zuna. Sehingga Yuna mengganti Herrscher dan Nadna dengan kata ganti ‘cowok itu’ dan ‘cewek itu’. Yuna menceritakan bagaimana pertemuannya dengan Zuna. Sky memulai perkara dengan mengejek Zuna yang tidak bisa berkutik di hadapan wartawan. Tentu Zuna menganggap hal itu karena Sky punya dendam dengan Zuna. Entah kenapa tiba – tiba Zuna menyerang Sky. Ia menahan serangan dari Zuna hingga ia terlempar menabrak pohon. Ia melihat serangan Zuna berhenti seakan ditahan oleh sesuatu. Namun hatinya sakit ketika Sky menghampirinya yang luka dan mengatakan Yuna tidak berguna lalu meninggalkannya.

Hatinya makin sakit ketika ia menceritakan kepada Clove, bagaimana Sky mengambil jam miliknya. Lalu mendorongnya dari ketinggian gedung. Tentu Yuna tidak bisa berbuat apapun untuk bisa selamat. Untunglah Veda menyelamatkannya sebelum ia jatuh.

“Bossmu kejam sekali ternyata!” wajah Clove penuh amarah ketika melontarkan kalimat itu. “Aku tidak mengira, ternyata dibalik tampang malaikat yang ia tampilkan di khalayak umum. Terdapat jiwa pembunuh, bahkan orang yang selalu menemaninya tega ia bunuh!” tangan Clove menggenggam erat. Ingin rasanya Clove memukul wajah malaikat Sky. Wajah malaikat berhati iblis. Ia teringat lagi kalimat Veda.

Tidak ada manusia yang sempurna. Sesempurna apapun manusia, dia pasti ada kekurangan.

Clove makin geram mengingat kalimat Veda. Melihat wajah Clove yang seperti itu, Yuna mencoba menenangkan Clove.

“Sudah sudah. Itu adalah urusanku. Kau jangan larut dalam emosi. Seharusnya aku yang marah.” Yuna tersenyum.

“Tidak bisa begitu! Kalau dia menyakitimu, berarti dia menyakitiku juga! Kita ini sahabat!” Clove masih mengepalkan tangannya.

“Memang apa yang mau kau lakukan padanya? Kau mau menghajarnya?”

Clove menunduk. Wajah yang tadinya mengganas seketika luntur. Clove sadar kalau Sky adalah orang yang berpengaruh. Tentu tidak ada yang bisa ia lakukan melihat statusnya yang hanya bawahan. Bisa – bisa ia dipecat karena menyerang pemilik Sky Group itu. Ia tidak mau menjadi pengangguran. Atau bahkan namanya di blacklist dari perusahaan lain karena koneksi Sky sangat luas. Mungkin ia bisa membuat Sky masuk penjara dengan bantuan Para Supra. Dengan catatan ia harus menerima resiko tersebut. Atau bahkan lebih parahnya, Sky bisa membuat hidupnya penuh teror. Clove terdiam. Ia sedih karena tidak bisa melakukan apapun untuk membela sahabatnya itu.

Yuna yang tahu apa yang dipikirkan Clove, menepuk bahu Clove. Membangunkan Clove dari lamunannya.

Yuri menuju ruang tamu tempat Yuna dan Clove mengobrol. Ia lupa menanyakan apakah mereka mau makan malam disana. Ia akan memasak sesuatu bila mereka akan makan malam dirumah Veda. Ia mendengarkan sekilas kalimat Yuna.

“Tidak apa – apa. Yang penting sekarang aku baik – baik saja.” Ucap Yuna.

“Jadi sekarang apakah kamu akan tinggal disini atau dirumahmu?”

“Sky mungkin akan mencariku, karena tidak melihatku di kolom berita. Yang artinya aku masih hidup. Aku tidak mau melibatkan Veda dalam masalahku.”

Yuri lega dengan kalimat Yuna, karena itu berarti Yuri tidak perlu lagi cemburu terhadap Yuna. Karena Yuna tidak akan tinggal dirumah Veda. Ia takut Veda akan perhatian pada Yuna.

“Tapi aku tidak akan tinggal dirumahku. Ia pasti sudah mengintai rumahku. Mungkin aku akan menyewa rumah.”

“Kurasa akan sama saja. Toh dia bisa dengan mudah minta bantuan Para Supra untuk menemukanmu.”

“Permisi...” kedatangan Yuri memotong obrolan Clove dan Yuna. “Apakah Nona Clove akan makan malam disini?”

“Kurasa aku akan makan malam disini. Sekalian aku menunggu Veda. Aku mau berterimakasih padanya karena sudah menolong sahabatku ini,” Clove merespon pertanyaan Yuri.

“Baik Nona. Saya ijin ke dapur untuk menyiapkan makan malam.”

Yuri meninggalkan Yuna dan Clove yang melanjutkan perbincangan mereka. Ia menyiapkan makan malam untuk mereka berempat. Ya berempat. Ia menunggu Veda. Ia yakin Veda akan makan di rumah, bukan makan di luar.

Selepas Yuri meninggalkan mereka berdua. Yuna mengingatkan Clove bahwa Sky sangat membenci Para Supra. Haram bagi Sky untuk minta bantuan Para Supra. Selama ini Clove tidak menyadari bahwa disekitarnya, lebih spesifik, di gedung tempat ia bekerja. Tidak ada seorangpun karyawan di gedung itu adalah Supra. Mereka semua adalah Human dan Tech. Perekrutan karyawan di gedung itu memang sangat diskriminasi terhadap Para Supra. Para Supra tidak diperkenankan kerja di perusahaan milik Sky karena alasan tersebut. Alasan yang menyalahkan satu pihak akibat kematian orang tua Sky, namun merembet ke seluruh pihak. Alasan yang sarat akan nepotisme.

Mendengar penjelasan Yuna, Clove teringat akan Nadna dan Yuri. Ia tidak pernah melihat mereka sebelumnya. Ternyata Nadna dan Yuri bukanlah karyawan di gedung itu. Pantas saja Clove tidak pernah melihat lagi Nadna dan Yuri di gedung itu. Sejak terakhir mereka berempat bertemu di kantin. Mereka hanya mendatangi gedung itu untuk mencari Tech yang akan membantu mereka menemukan orang yang diramalkan. Dipilihnya gedung itu untuk mengurangi probabilitas kemungkinan Supra berada di area tersebut. Gedung yang benar – benar bersih dari Para Supra. Clove berpikir bahwa Nadna sudah menemukan Tech yang dimaksud, Yudas, pacarnya.

“Pantas aku tidak pernah melihat Nadna dan Yuri sebelumnya...”

Sekali lagi ia mengingat percakapan antara Veda dan Yudas. Tentang hubungan Nadna dan Yudas yang makin intim. Nadna sudah memilih Yudas. Yudas tertarik pada Nadna. Clove merasa diselingkuhi.

 “Yuri? Maksudmu dia?” Yuna menunjuk lokasi dapur, tempat Yuri berada.

“Bukan, bukan... Yuri temannya Nadna, bukan Yuri yang itu.”

ZAPPP

Veda telah tiba di rumahnya. Dia merasa aneh dengan kepalanya. Kejadian itu terus terbayang dikepalanya. Seakan hal itu menggambarkan sesuatu tentang masa lalunya. Veda mencoba menyembunyikan kondisinya di hadapan Yuri.

Lihat selengkapnya