Zuna terkejut dengan fakta itu. Ia melepaskan kerah Yudas dan berbalik menoleh Nadna. Wajah Zuna terkejut. Ia tidak bisa membayangkan bila Nadna tahu siapa sebenarnya Yudas.
Nadna masih tidak bisa bergerak. Nadna ingin menutup mukanya, namun energinya benar - benar habis.
“Apa yang sudah kamu lakukan, Nadna?!” tanya Zuna.
“Oh, tampaknya kamu sudah membaca pikiranku...” Yudas memegang tangan Zuna, “Jadi aku tidak perlu menjelaskan lagi.”
Nadna hanya diam tidak menjawab Zuna. Nadna menyadari kalau dia melakukan kesalahan. Zuna membaca pikiran Nadna. Ia mengerti, tapi Zuna tidak tahu harus berkata apa.
Yudas merasa dia sedang diawasi. Ia segera menjauhi Zuna dan kabur dari lokasi tersebut. Zuna mencoba menangkap Yudas. Tapi terlambat. Yudas sudah melakukan teleport. ZAPPP
Yudas telah menghilang. Kini hanya Zuna dan Nadna di taman itu. Nadna sudah kembali pulih. Ia bisa kembali menggerakkan tubuhnya. Kini Nadna hanya bisa menunduk. Emosinya yang sedari tadi meluap – luap seketika menghilang.
“Aku bingung harus berkata apa. Mungkin kalau ku katakan yang sebenarnya, bisa – bisa emosimu kembali meledak.” Zuna mendekati Nadna.
Nadna duduk di hamparan rumput hijau. Pikirannya sekarang kalut.
“Apa kamu menyukai orang itu? Siapa dia?” tanya Zuna.
Nadna tetap menunduk, “Dia Yudas, orang yang dulu kuanggap Tech yang akan menghantarkanku pada orang yang diramalkan.” Nadna belum berani menatap muka Zuna.
Zuna duduk disamping Nadna, “Apa kamu masih menyukai dia?”. Zuna bertanya pelan.
Kini Nadna berani menatap wajah Zuna, “Tidak, perasaanku sekarang hanya untuk Herrscher.” Nadna kembali menunduk. Ia malu pada Zuna.
Zuna menghela nafas panjang. Ia mulai berpikir bagaimana cara menjelaskan pada Nadna. Ia melihat langit sebentar. “Kamu pernah berkata padaku, kamu tidak akan mudah melepaskan hal itu. Katamu, kamu hanya akan tidur dengan orang yang benar – benar kamu cintai. Bahkan hal itulah yang membuat hubunganmu dulu kandas. Tapi kenyataanya sekarang, tidak demikian. Kamu termakan omonganmu sendiri. Apa kamu masih ingat?” Zuna masih menatap langit. Mengingat bagaimana optimisnya Nadna dulu.
--- Os iusti meditabitur sapientiam, et lingua eius loquetur indicium. ---
“Aku mengerti, Zuna...”
“Bagaimana kalau ku katakan, bahwa orang tadi adalah yang membunuh Herrscher?”
“Apa maksudmu?” Nadna terkaget.
“Yudas adalah orang yang membuat Herrscher jadi seperti itu. Aku sangat ingat wajahnya ketika melakukan retrokognisi. Saat aku menjadi Herrscher, aku melihat dia menembakku.”
Nadna terperanjat mendengar hal itu. Orang yang membuatnya tergoda, adalah orang yang membuat Herrscher menjadi seperti ini. Penyesalan teramat dalam merasuki Nadna. Nadna merasakan sakit di hatinya. Ia kini sangat membenci Yudas. Nadna ingin sekali membunuh Yudas.
Zuna membaca pikiran Nadna. Ia tidak ingin Nadna menjadi orang pendendam, “Nadna, lupakan keinginanmu untuk membunuh. Ada yang lebih penting daripada itu. Keselamatan Herrscher. Itu adalah prioritasmu sekarang. Aku tidak tahu apakah Yudas tahu, Herrscher masih hidup.”
Nadna mengurungkan niatnya. Ia kembali memikirkan Herrscher yang masih terbaring. Ia ingin cepat – cepat kembali ke Herrscher. Zuna mengembalikan jam tangan milik Nadna.
“Ini pakailah jammu, kembalilah pada Herrscher.”
Nadna segera mengambil jam tangan miliknya. Ia melakukan teleport ke rumah sakit.
ZAPPP
Zuna melihat kepergian Nadna, “Semoga kamu tahu apa yang telah kamu lakukan, Nadna.”
--- Beatus vir qui suffert tentationem. Quoniqm cum probates fuerit accipient coronam vitae. ---
---------------------------
Berita terkini, jumlah pasien meninggal akibat Virus DV terus bertambah. Hingga kini telah ada 270.866.594 pasien meninggal. Pemerintah kebingungan meneliti bagaimana cara virus ini bertransmisi. Saat ini, terdapat dua virus yang menjadi masalah dunia. Virus baru yang kini menyebar, menurut data penelitian tim khusus penanganan virus, virus ini sangat efektif menyerang Para Supra. Para Supra bahkan tidak bisa menggunakan kemampuan Self Healing untuk mengobati diri sendiri.
Tingkat kenaikan jumlah Para Supra yang meninggal meningkat dratis sejak ditemukannya virus baru ini. Harapan manusia terhadap Para Supra kini semakin hilang. Pemerintah masih mencari langkah preventif untuk mengatasi virus baru ini. Selama ini, pemerintah fokus pada langkah kuratif terhadap penderita Virus DV. Untuk virus baru, pemerintah memberi nama virus ini sebagai SV atau singkatan Supra Virus. Pemberian nama ini terkait tingkat efektifnya virus ini menjangkit Para Supra.
Pemerintah masih belum menemukan asal dari Virus DV, namun Aliansi Supra divisi Retrokognisi menemukan asal dari Virus SV. Virus SV berasal dari laboratorium rahasia yang terletak di bawah tanah. Namun Aliansi Supra belum menemukan lokasi laboratorium tersebut.
Hingga kini Aliansi Supra bekerja sama dengan Para Tech dari pemerintah, untuk mencari lokasi laboratorium tersebut. Ada dugaan lokasi tersebut tertutup oleh lapisan berteknologi tinggi sehingga menghilangkan keberadaanya.
Aliansi Supra divisi Prekognisi belum dapat menemukan obat untuk Virus DV. Namun untuk Virus SV, Aliansi Supra menemukan adanya kristal ungu pada badan virus. Diduga kristal inilah yang menyebabkan Para Supra tidak bisa melakukan Self Healing.
Penelitian kini terpecah menjadi dua. Untuk Virus DV dan Virus SV. Pemerintah kerepotan dengan adanya dua virus ini. Jumlah pasien yang mati meningkat drastis dari sebelumnya. Diperkirakan setengah populasi manusia di dunia akan meninggal akibat kedua virus ini, bila hingga empat bulan kedepan belum ditemukan cara untuk mengatasi virus ini.
Pemerintah berharap menemukan langkah yang tepat untuk mitigasi virus ini.
Sekian berita hari ini.
---------------------------
Yudas terlibat kejar – kejaran dengan para pengintai suruhan Sky. Ada sekitar lima orang yang mengikutinya. Mereka menggunakan helm berwarna hitam yang futuristik. Yudas terus berlari, ia mengeluarkan minidrone dari balik bajunya. Segera Yudas memakai kacamatanya. Dari kacamata itulah, Yudas melihat orang – orang yang mengejarnya. Ia melihat mereka membawa senjata. Minidrone membantu Yudas untuk mengetahui posisi mereka.
DZINGG! Terdengar suara tembakan. Untungnya tidak mengenai Yudas. Yudas mengubah arah larinya secara acak.
DZINGG! DZINGG! DZINGG! Tampaknya orang – orang tersebut makin brutal.
Yudas harus segera menyelamatkan diri. Ia menggunakan teleportnya. ZAPPP
Yudas menghilang. Mereka kehilangan Yudas. Salah satu dari mereka mencoba menghubungi seseorang. “Maaf, kami kehilanga....”
BLARR! Tembakan plasma mengenai orang itu. Seketika orang tersebut menjadi debu. Pengintai lainnya berpaling ke arah asal tembakan itu. Ternyata asal tembakan itu berasal dari Yudas. Yudas kini sudah memegang senjata plasma yang berasal dari hologram solidnya. Kini hanya empat orang yang menjadi lawan Yudas. Yudas segera kabur dari tempat ia berada.
Para pengintai segera mengejar Yudas. Tampaknya mereka sudah bukan lagi ditugaskan untuk mengintai Yudas. Tapi untuk membunuh Yudas. ZAPPP salah satu dari mereka melakukan teleport. Yudas melihat gerakan mereka dari kacamatanya. Yudas mengarahkan mereka ke lokasi yang minim kamera. Ia harus tetap menyembunyikan identitasnya. Apalagi saat ini ia sudah menjadi tersangka pembunuhan. DZINGG! DZINGG! DZINGG! Tembakan terus menyerbu Yudas.
Yudas menuju lorong – lorong kota, area yang sempit memang merupakan spesialisasi dari Yudas. Yudas segera meloncat ke arah dinding. Kini posisinya di udara mengarah ke empat pengintai. Posisinya jungkir balik diudara. Segera Yudas mengeluarkan tembakannya. Ketiga pengintai segera melakukan teleport, namun sayang salah satu dari mereka terlambat. BLARR! Tembakan plasma mengenainya. Ia menjadi debu. Kini tinggal tiga orang tersisa.
ZAPPP Tiba – tiba, salah satu pengintai sudah berada di belakang Yudas. Yudas reflek menghindari orang itu. DZINGG! Tembakan itu mengenai lengan Yudas.
“Argh! Sial!” ZAPPP Yudas menghilang. Orang itu terlambat menggunakan pisaunya.