Herrscher

Dark Specialist
Chapter #30

BAB 30 MARBAS

Tiga minggu berlaku sejak Herrscher dirawat. Rumah sakit penuh dengan pasien yang dirawat akibat penyebaran virus DV dan SV. Tidak terhitung berapa korban jiwa yang sudah meninggal di rumah sakit itu.

Di kamar inap tempat Herrscher dirawat. Dokter membawa berita baik kepada Nadna. Herrscher menunjukkan tanda – tanda pemulihan. Ia sudah melalui kondisi kritisnya. Kini detak jantungnya kembali normal. Namun Herrscher belum sadarkan diri. Butuh waktu sebentar lagi agar Herrscher kembali pulih. Menurut dokter tersebut, regenerasi sel yang dimiliki Herrscher sangat cepat. Itulah yang menyebabkan Herrscher cepat pulih. Nadna sangat senang mendengar kabar tersebut. Ia berterimakasih pada dokter itu. Kini muncul wajah harapan pada Nadna.

“Herrscher akan pulih sebentar lagi. Kamu bersabarlah,” kata dokter itu.

Nadna masih setia menanti hingga Herrscher sadar. Tidak sekalipun ia keluar dari kamar Herrscher. Ia yang membasuh Herrscher. Perawat sesekali mendatangi Herrscher untuk mengecek kondisinya. Zuna sering datang menjenguk Herrscher. Zuna membawa makanan untuk Nadna karena Nadna tidak mau keluar meninggalkan Herrscher.

Yuri sudah kembali melakukan tugas yang sebelumnya tertunda. Namun ia tidak bisa melakukan tugas senyaman dulu. Yuri tidak bisa berlama – lama meninggalkan tubuhnya. Karena tubuhnya sekarang tidak dilindungi oleh lapisan energi seperti sebelumnya. Tidak ada kabel infus yang membantu mengembalikan nutrisi Yuri. Yuri lupa dimana lokasi tempat ia beristirahat sebelumnya. Kondisi kritis Herrscher saat itu, membuatnya lupa menyimpan lokasi bangunan tersebut.

Korban akibat virus makin banyak berjatuhan seiring berjalannya waktu. Pemerintah masih berupaya menemukan vaksinnya. Fokus pemerintah yang terpecah terhadap kehadiran dua virus, membuat pencarian vaksin makin terhambat.

Para Supra masih mencari lokasi laboratorium dimana virus SV dikembangkan, namun sampai sekarang masih belum ditemukan. Para Tech menggunakan teknologi citra tercanggih mereka, namun tetap saja mereka masih kesulitan mencari lokasi yang dimaksud oleh Para Supra.

---------------------------

Di ruang meditasi Zuna. Ruang dengan warna hitam yang sangat menyerap suara.

Zuna kembali melakukan astral projection untuk mencari petunjuk tentang virus. Jiwanya keluar dari raganya. Tubuh cahaya kini berkeliling menelusuri semesta alam. Terus melesat dengan kecepatan cahaya. Zuna mencoba mengelilingi seluruh muka bumi.

Zuna terus berkeliling dunia. Hingga tiba – tiba Zuna berhenti. Ia menemukan sosok aneh saat melakukan perjalanannya. Seekor singa yang terlihat sangat kuat. Singa itu sangat besar. Zuna memperhatikan singa itu dari jauh. Ia tidak berani mendekati singa tersebut. Perlahan sosok singa itu berubah wujud menjadi manusia.

Zuna takjub melihat perubahan singa itu. Zuna penasaran dan segera mendatangi sosok itu. Tubuh cahayanya melesat cepat, hingga sampailah Zuna pada sosok itu. Kini ia berhadapan dengan sosok tersebut.

“Siapakah dirimu?” tanya Zuna pada sosok itu.

“Aku adalah Presiden Besar Neraka. Aku membawahi 36 legiun,” jawab sosok itu dengan bangganya.

“Apa yang kamu lakukan di bumi?” Zuna menginterogasinya.

“Aku bersama 36 legiunku ditugaskan untuk menyebarkan penyakit keseluruh dunia.”

“Apa?! Kenapa kamu melakukan itu?”

“Aku dibangkitan untuk melakukan ...”

Belum selesai sosok itu menjawab pertanyaan Zuna, tubuh cahaya Zuna tiba – tiba dihantam oleh sebuah tangan yang besar. Jiwanya terlempar jauh. Zuna terpental hingga menuju tubuh fisiknya. Zuna merasakan seakan jatuh dari jurang, karena ia kembali ke tubuhnya dengan cara yang kasar. Zuna telah kembali ke dunia nyata. Ia tidak tahu apa yang baru saja terjadi. Sebuah tangan yang besar itu mengganggu pencariannya. Ia bertanya – tanya siapakah sosok itu. Zuna merasa ia pernah membaca legenda tentang sosok itu. Entah dimana.

Zuna kembali ke ruangannya. Zuna setengah berlari menuju ruangannya, membuat semua orang di markas Aliansi Supra memalingkan pandangan mereka ke arah Zuna. Tidak biasanya Zuna terburu – buru seperti itu. Zuna mempercepat langkahnya menuju ruangannya.

Zuna telah sampai di ruangannya. Ia mengecek satu – persatu koleksi buku miliknya. Ia teringat akan suatu buku kuno. Zuna menyapu penglihatannya kepada tumpukan buku yang sudah banyak terkotori oleh sarang laba – laba. Ia menemukan sebuah buku yang sangat tua itu. Buku itu berjudul The Lesser Key of Solomon. Buku yang dipercaya muncul pada abad belasan karena ditemukan oleh seorang penyihir tanpa nama. Buku ini terdiri dari 5 bagian. Ars GoetiaArs Theurgia-GoetiaArs PaulinaArs Almadel, dan Ars Notoria.

Sebuah buku yang membuka pandangan lain bahwa sihir tidak hanya berisi sesuatu yang pokok. Sihir tidak harus berupa sesuatu yang jahat, hina, menjijikan, ataupun berasal dari suatu kekejaman. Buku yang membuka pengetahuan tentang sihir tertinggi dan paling mutlak, yang berasal dari filosofi alam. Buku yang membuat pembacanya memahami dan mengerti bagaimana alam bekerja mengendalikan isinya.

The Lesser Key of Solomon adalah buku yang berisi sejumlah nama, perintah, tugas, segel, dan sifat dari iblis yang pernah berkomunikasi dengan Raja Solomon. Raja Solomon pernah menggunakan kekuatan mereka. Di buku ini terdapat penjelasan bagaimana memanggil 72 iblis yang disegel oleh Raja Solomon. Buku yang berisi seluruh seluk beluk ke 72 iblis tersebut. Seluruh jabatan hingga kemampuan yang bisa mereka lakukan.

Terdapat sebuah legenda pada buku ini. Raja Solomon melakukan pemanggilan iblis dengan melakukan upacara pemanggilan yang menggunakan simbol atau segel yang menggambarkan iblis tersebut. Raja Solomon tidak pernah menggunakan pengorbanan darah untuk melakukan pemanggilan. Raja Solomon kemudian menyadari bahwa buku ini bisa membuat orang yang menggunakannya akan jatuh ke dalam godaan iblis. Buku ini sangat berbahaya.

Buku ini lalu diikat dan disegel dalam tong perunggu oleh Raja Solomon. Kemudian tong tersebut dilempar ke suatu danau yang sangat besar. Hingga suatu hari, orang – orang Babilonia menemukan tong tersebut. Penemuan tong perunggu tersebut dianggap sebagai penemuan harta karun. Orang – orang tersebut membuka secara paksa segel tersebut. Hingga melepaskan semua iblis yang tersegel beserta legiun mereka. Namun pada akhirnya iblis – iblis tersebut kembali ke tempat asal mereka. Hanya satu iblis yang masih tetap tinggal bersama manusia. Iblis itu adalah bernama Belial.

Zuna membuka bagian Ars Goetia. Ia membaca satu persatu nama – nama iblis tersebut. Hingga ia menemukan salah satu nama iblis, yang sosoknya mirip dengan apa yang ia lihat saat melakukan perjalanan astral. Nama iblis itu adalah Marbas.

Marbas adalah salah satu dari 72 Ars Goetia Demon yang memiliki jabatan sebagai Presiden Besar Neraka. Ia membawahi 36 legiun. Wujudnya adalah singa besar yang dapat berubah menjadi manusia. Kemampuan dari Marbas adalah memberitahukan segala sesuatu hal yang tersembunyi atau rahasia.

“Pantas saja dia langsung memberitahu apa tujuan dia datang ke bumi,” guman Zuna.

Marbas bersama legiunnya dapat menyebabkan penyakit, tapi ia juga dapat menyembuhkan penyakit. Ia senang mengajarkan tentang seni mekanik. Ia juga bisa membuat manusia berubah wujud ke bentuk lain.

“Siapa yang membangkitkan Marbas? Apa tujuan dia melakukan ini? Apakah ini ada hubungannya dengan virus yang sekarang melanda?” tanda tanya memenuhi kepala Zuna.

Zuna segera menutup buku itu dan mengembalikan buku tersebut pada tempatnya. Kini Zuna memiliki kasus baru yang harus ia selesaikan. Ia merasa Marbas ada hubungannya dengan virus. Pencarian petunjuk akan terus berlanjut.

--- Mors stupebit et natura, cum resurget creatura, judicanti responsura. ---

---------------------------

Berita terkini, jumlah pasien meninggal akibat Virus DV dan SV terus bertambah. Hingga kini telah ada 1.534.857.454 pasien meninggal. Sudah lebih dari 14% penduduk bumi meninggal akibat virus ini. Dunia sudah mendekati kiamat. Pemerintah terpaksa mengambil tindakan darurat dengan menyebarkan seluruh vaksin yang belum di validasi tingkat keefektifannya.

Kebijakan ini diambil menyusul gagalnya ditemukan obat untuk virus DV dan SV. Pemerintah dan negara lainnya tetap menyebarkan semangat optimisme bahwa virus ini akan segera berakhir. Namun masyarakat nampaknya sudah tidak percaya pada pemerintah. Masyarakat putus asa dengan keadaan yang melanda sekarang. Berkurangnya jumlah Para Supra mempengaruhi mentalitas masyarakat.

Lihat selengkapnya