HEY BOY, LOVE ME!

Dayu putry
Chapter #2

BAB I

“Jika jatuh cinta itu semudah membalikkan telapak tangan maka, sakit hatinya semudah mengedipkan mata.”

“Galen nembak gue,” kata Gita. Gue hampir keselek siomay yang baru saja masuk kedalam mulut. Gue gak salah denger kan?

“Lo gak salah denger kok.” Gita menjawab seolah mengerti apa yang ada dipikiran gue saat ini.

“Anjir!” Gue mengumpat sambil membanting sendok siomay tadi. Otomatis seisi kantin memperhatikan gue. Bentar, gue pengen ngamuk saat ini.

Sorry,” ucap Gita sembari mengaduk-aduk jusnya. Padahal gue gak mau nyalahin Gita. Gue cuma kesel sama cowok bernama Galen. Cowok yang baru aja gue tembak kemarin.

Gue memegang tangan Gita. “Gue gak marah sama lo dodol, gue kesel sama Galen. Coba aja dia bales surat gue dan bilang kalau dia suka sama lo, gue gak bakalan nyatain perasaan gue sama dia. Udah gue yang malu, ditolak lagi. Gini amat nasib gue.”

Gita menggengam tangan gue dan mengeluarkan senyuman mautnya. Senyuman yang membuat para cowok jatuh hati pada pandangan pertama. “Lo pasti bakalan dapet cowok yang baik. Sekarang lo cuma ditakdirkan buat jomblo.” Gita cengengesan, gue langsung nyuibit pipinya yang imut itu.

“Gue heran kenapa semua cowok yang lo suka, malah nembak gue.” Ucap Gita tiba-tiba membuat jiwa iri gue bangkit. Dan benar, udah enam cowok yang gue tembak dan berbalik suka sama dia.

Gue menghela nafas. “Karena lo cantik, apalah wajah gue kek ampas tahu.”

Gita menangkup kedua pipi gue, sampai pipi gue menggembung. “Lo cantik kok. Gue yakin lo pasti dapet cowok yang baik.”

Gue menepis tangan Gita. “Semoga.”

Oke, nama gue Elza Nugroho. Gue sering di panggil Zaza, kalau orang Jawa manggil gue Jaja. Gue cewek yang kurang beruntung sama namanya cinta. Selama ini gue udah nembak enam cowok dan semuanya malah berbalik suka sama sahabat gue. Miris banget hidup percintaan gue. Dan kenapa keenam cowok itu suka sama sahabat gue? Alasannya, Gita adalah cewek cantik yang terkenal seantero sekolah. Orangnya manis, pintar, ramah dan sopan. Sedangkan gue? Gue cewek dengan wajah pas-pasan, tingkah gue petakilan, dan gue gak pernah dandan. Palingan cuma pakek bedak bayi doang.

Gue memperhatikan wajah Gita lekat-lekat. Mulus gak ada jerawat dann bening banget. Pantes aja cowok pada suka sama nih anak.

“Lo terima Galen gak?” Jiwa penasaran gue bangkit. Gita melahap satu siomay dengan sangat anggun kemudian langsung menatap gue.

“Gak tertarik gue.”

What? Cowok seganteng Galen ditolak, oke udah biasa. Semua cowok yang gue tembak dan berbalik nembak Gita, semuanya ditolak mentah-mentah. Entah karena Gita gak enak sama gue atau emang bukan tipe dia. Gini-gini walaupun banyak yang suka, Gita juga jomblo. Katanya mau fokus belajar dan kuliah.

“Sebelum lo dapet cowok, gue juga gak bakalan pacaran,” ucap Gita membuat gue terharu. Gue kenal dia waktu naik ke kelas XI, walaupun baru satu tahun, tetapi Gita udah kaya sahabat gue dari kecil. Bisa dibilang, gue kemana-mana kalau disekolah selalu sama dia.

“Gue beruntung punya sahabat kek lo Git.” Gue tersenyum. Semoga gue sama Gita tetap menjadi sahabat baik.

***

Lihat selengkapnya