Hi... Bye (Dystopia)

tavisha
Chapter #11

Ruangan Kecil di Masa yang tidak ku ketahui

Aku terkesiap dalam ruangan yang remang dengan hanya ada lampu seadanya dari luar. Ku edarkan padanganku ke segala penjuru. Apa ada sesorang yang ingin mengerjaiku? Tapi aku tidak melihat tanda-tanda seseorang yang sedang bersembunyi. Lemari besi di pojok ruangan juga tidak bersuara sekecil yang bisa ku dengar, dan itu mustahil sekali jika saja ada seseorang yang bersembunyi di dalamnya dengan cepat dan tanpa membuat suara saat membuka lemari besi itu.

 Aku mengatur napas dan keberanianku sebelum mencoba melangkah. Noise dari radio itu masih terdengar, aku hanya bisa mendengar sama-samar seseorang memanggil disana. Aku mencoba memasang telingaku dengan baik untuk mendengar call sign yang dia sebutkan, sebagai tanda pengenal seseorang yang sedang menyiarkan. Namun sebelum aku berhasil menemukan seseorang yang membawa cahaya hijau itu di dalam ruangan ini, aku menemukan keanehan lain yang membuatku merasa aku benar-benar sedang dipermainakan seseorang.

 Seseorang di seberang sana dengan suara perempuan sepertinya perempuan dewasa yang sedang memanggil melalui radio baru saja mengejakan call sign sebagai identitas dirinya, namun call sign itu sebenarnya adalah call sign milikku.

 Aku bergegas menghampiri tempat duduk dan meraih hand mic untuk segera menjawab panggilannya.

 "Uniform*bla.. bla...." Sahutku cepat saat menekan tombol di hand mic untuk berbicara.

 "Terima kasih atas atas QSO nya, QRA adalah Yangkee Golf Seven Uniform*bla.. bla , QTH Kalimantan Utara melalui frekuensi SMA Gemilang Nusantara. Namaku adalah...."Aku memotong pembicaraannya.

 "Apa yang sedang kau lakukan?"aku menekan pertanyaanku.

 "Uniform *bla.. bla....., apa kamu masih bisa mendengarkan. Report sinyal 5-9, suaramu terdengar jelas. Oh, apa kamu masih pemula?"

 "Kenapa kamu memakai call sign orang lain tanpa ijin?"

 "Oh, maaf? disini Yangkee Golf Seven Uniform*bla.. bla... apa benar call sign kita sama? Atau bisa kamu sebutkan call signmu? mungkin disana tidak teralu jelas ya?"

 Sebenarnya aku tidak ingin berdebat terkait penggunaan call sign ku yang digunakannya tanpa ijin. Tapi aku penasaran dan ingin segera menanyakan tentang lokasi dia berada. Lokasi itu berada tepat di sini. Aku jadi ingin segera mencarinya. Di ruangan mana dia memancar?

 "Di mana sekarang kamu?"

 "Aku sedang berada di Kalimantan Utara. Apa kamu seorang remaja? Suaramu terdengar seperti remaja."

 "Aku juga di Kalimantan Utara, dan aku berada di sekolah yang sama dengan lokasimu sekarang berada."

 "Oh, benarkah? Kamu dimana sekarang? Aku tidak tahu kalau ada radio lain di sekolah ini selain radio yang kugunakan."

 "Aku tidak tahu di mana pastinya. Tapi Aku sedang berada di lantai utama tidak jauh dari ruang ekstrakulikuler di dekat aula. Apa kamu guru? Suaramu terdengar sedikit dewasa."

 "Tidak, aku bukan guru. Tapi ya, aku sudah dewasa. Aku sudah memiliki satu anak,Tunggu sebentar," dia terdiam cukup lama. "Apa mungkin kita berada di ruang yang sama?"

 "Apa maksudmu?"

 "Aku juga tidak mengerti. Hanya saja pikiranku sedang kacau. Aku terpikir untuk datang ke sekolah ini setelah sekian lama... dan kembali menggunakan radio."

Lihat selengkapnya