Hi Cold Prince

Jalvanica
Chapter #37

35. Menjalankan Rencana

"Keajaiban tanpa kerja keras tidak akan mendatangkan keajaiban. Keajaiban terjadi bagi mereka yang berusaha semaksimal mungkin."

***

Koran Suara Jakarta

12/5/2019

Tim Cheerleader SMA N 2 Jakarta yang mewakili Indonesia dalam ajang "Southeast Asia Cheerleader Open 2019" mendapatkan juara satu.

"Saya selaku Kepala Sekolah SMA N 2 Jakarta, sangat terkejut bercampur bangga tim Cheerleader SMA kami mendapatkan juara satu. Suatu keajaiban. Namun, keajaiban tanpa kerja keras tidak akan mendatangkan keajaiban. Keajaiban terjadi bagi mereka yang berusaha semaksimal mungkin," respon Mr. Johan, kepala Sekolah SMA N 2 Jakarta.

Rencananya seluruh siswa SMA N 2 Jakarta akan menyambut kedatangan tim Cheerleader karena telah mengharumkan nama SMA dan juga Indonesia dalam ajang bergengsi di Singapura. Bukan hanya itu mereka juga akan mengadakan ....

Bla ... bla ... bla ....

Informasi tim Cheerleader mendapatkan juara satu karena mengikuti ajang bergengsi di Singapura dua hari yang lalu, kini sudah tercetak di koran dan sudah menyebar di media sosial. Tentu saja kabar tersebut sangat membanggakan bagi kami, para siswa SMA N 2 Jakarta.

Saat ini di halaman SMA N 2 Jakarta sangat ramai tidak seperti biasanya, tentu saja karena kami disuruh menyambut kedatangan tim Cheerleader. Di sepanjang gerbang masuk, para guru dan siswa termasuk aku dan Sila berbaris di tepi jalan, menyambut kedatangan tim Cheerleader. Beberapa anak juga ada yang membawa baliho dengan tulusan 'Selamat Datang Para Pemenang Tim Cheerleader SMA N 2 Jakarta' sangat, sangat meriah.

Situasi saat ini sangat menguntungkan bagi kami; aku, Sila dan David dalam menjalankan rencana menghapus video karena kelas kosong. Tadi pagi aku melihat dengan mataku sendiri seperti biasanya, Stela menyimpan ponsel di dalam tasnya. Semoga rencana kali ini berjalan lancar setelah David susah payah membuka mulut Lovata selama tiga hari berturut-turut.

Iya, David setiap sore mengintai Lovata yang sedang apel dengan Calvin hanya untuk mendapatkan video Lovata dan Calvin melakukan ciuman 18 ++. Tapi setiap kali David mengintai, mereka tidak melakukan itu lagi.

Alhasil karena kesal sudah tiga hari tidak mendapatkan apa yang David mau. Kemarin sore saat Lovata pergi ke kamar mandi, David membuntuti dan mengurung Lovata di kamar mandi seorang diri. Karena itu Lovata terpaksa membuka mulut, memberikan kata sandi ponsel Stela agar David melepaskannya.

Mendengar cerita itu aku dan Sila langsung tertawa. Bagaimana nggak? orang si David aneh pake mengurung Lovata di dalam kamar mandi.

Hmm ok, ok, aku tahu sebenarnya apa yang dilakukan David itu tidak benar, diluar rencana kami bertiga. Dasar David! Tapi bagaimana lagi toh David hanya mengurung saja tidak melukai Lovata. Tidak masalah. Lagian sekali-kali manusia seperti Lovata harus diberi pelajaran tapi bukan dengan kekerasan.

Sila menepuk lenganku. "Die. Sekarang saatnya lo sama David ke kelas. Sesuai rencana, gue di sini mengawasi geng nenek peyot Stela," ucap Sila sambil memandang geng nenek peyot Stela yang berdiri tepat di depan seberang tepi jalan sana.

Aku tersenyum lalu mengangguk. "Okay Sil, tapi si David mana sih?" tanyaku sambil mengedarkan pandangan mencari-cari David di keramaian orang-orang.

Sila mengeluarkan ponselnya. "Biar gue telpon si David."

Aku hanya mengangguk.

"Halo Vid. Lo di mana sih?" tanya Sila kepada David di seberang sana.

"Oh ok ... ok." Jawab Sila. Lalu memasukan ponsel ke dalam sakunya.

Aku menoleh ke arah Sila. "Si David di mana Sil?"

"Dia udah nunggu lo di depan ruang TU."

Aku mengangguk. "Gue ke sana dulu ya. Awasi si Stela ya Sil."

Sila manggut-manggut. "Santai Die."

Setelahnya aku langsung melangkah cepat melewati keramaian orang-orang untuk menemui David. Di perjalanan aku hampir berpapasan dengan Lucas. Dia berjalan bersama rombongan teman-temannya. Aku sangat senang bisa melihat Lucas, mungkin karena sudah tiga hari aku tidak belajar dengannya dan tidak bertemu dengannya, tentu saja alasannya karena ancaman nenek peyot Stela.

Dua langkah lagi aku akan berpapasan dengan Lucas.

Lihat selengkapnya