Aku berjalan cepat menelusuri koridor menuju kelas Lucas. Sesekali tersenyum dan mengangguk, menyapa beberapa orang tua siswa yang baru saja mengambil rapot.
Mengambil napas panjang setelah sudah sampai di depan pintu kelas Lucas. Aku kembali melangkah hingga kini aku sudah berada di ambang pintu kelas.
Kusapu pandangan ke ruangan kelas. Tidak ada Lucas, hanya ada beberapa anak cowok yang sedang duduk di meja dan kursi sambil bermain gitar.
Si pemain gitar menghentikan permainannya, kurasa dia sudah menyadari keberadaanku. "Lo nyariin siapa?" tanyanya, membuat beberapa temannya ikut memandangku.
"Gue nyari Kak Lucas, Kak," jawabku sopan.
"Oh Lucas. Baru aja pergi tuh," jawabnya.
Dahiku mengernyit. "Pulang maksud Kakak?"
Ya, hari ini memang hari bebas, bebas keluar masuk sekolah bagi para siswa karena hari ini adalah hari pembagian rapot.
Kenapa kelas XII berangkat? Ya mungkin mereka hanya ingin berkumpul untuk main atau mungkin berangkat untuk mengembalikan buku ke perpustakaan.
Cowok itu mengedikan bahu. "Mana gue tahu, paling sekarang Lucas masih di parkiran," jawabnya.
"Oh, makasih Kak," jawabku, dia mengangguk.
Aku bergegas pergi ke parkiran, tapi saat berada di depan ruang TU Miss Winda memanggilku dari belakang, mau tak mau aku harus menghentikan langkah lalu membalikan badan.
Kutatap Mis Wenda yang sudah berada di hadapanku. "Alodie, mulai besok sekitar jam sembilan pagi kamu latihan nyanyi bersama Michael di rumah saya, ya."
Aku mengangguk. "Baik Mis."
Miss Winda mengangguk lalu menepuk lenganku sebelum dia pergi. Aku kembali melangkah menuju parkiran, berharap Lucas masih di sana. Tapi saat sudah di parkiran aku tidak mendapati Lucas, mobilnya pun sudah tidak ada di parkiran. Aku rasa dia sudah pulang.
Aku mendengus saat hendak menghubungi Lucas. SIM ponselku kan dicuri nenek peyot Stela, mana bisa aku menelponnya. Akhirnya aku memutuskan pergi ke kelas mencari Sila. Aku akan menelpon Lucas menggunakan ponsel Sila, mengajaknya makan sebagai ucapan terima kasihku kepada Lucas karena dia sudah membantuku, membuktikan kalau aku bukan pelaku penyekapan Eline.
Setibanya di kelas aku tertegun begitu kemelihat Stela and the geng memohon meminta maaf kepada Eline. Aku yakin pasti Eline sudah menunjukan rekaman CCTV kejadian penyekapan Eline kepada nenek peyot Stela.