Hidden

Seduhankata
Chapter #3

Hidden [TIGA]

Baru dua hari Bitha sekolah di SMA cendikia 1, tapi ia sudah akrab dengan sebagian teman-teman satu kelasnya terutama Qila ,Nurul dan Vava. Hal itu disebabkan karena Bitha adalah orang yang supel. Banyak juga teman satu angkatan bahkan kakak kelas yang mengenalnya. Ah tidak, lebih tepatnya mengetahui namanya. Bitha tidak tahu bagaimana mereka bisa mengenal dirinya. Dua hari dia di sekolah barunya, Bitha merasa banyak pasang mata yang menatapnya dengan aneh. Sejenis tatapan penasaran atau apalah. Entah apa yang salah dari diri Bitha hingga mereka menatap Bitha seperti itu.

Seperti sekarang ini, banyak pasang mata yang melirik lirik ke arah meja mereka. Bitha dan ketiga teman barunya itu cuek-cuek saja. malahan Bitha melahap siomaynya dengan penuh semangat.

"Elo siomay addict ya?" Nurul yang duduk di sebelah Bitha bertanya.

"Banwget," jawab Bitha dengan mulut penuh siomay.

"Eh, lo pindah ke sini karena apa?"

Bitha, menelan siomaynya. Meminum jus jambunya. Baru dia menjawab. "Oh itu, Abang gue tuh kuliah di di sini. Kata bonyok (bokap nyokap) gue, biar ngawasin Abangnya gampang sekalian aja tinggal di sini."

Di tengah-tengah Bitha sedang bercerita muncul seorang cewek bermata sipit, putih, dan agak pendek, tapi imut. Kayaknya keturunan Cina gitu deh. "Haii teman-teman!"

"Kemana aja lo baru nongol?"

Cewek itu menarik kursi di sebelah Vava, meletakkan semangkuk mie ayam beserta es jeruknya

"Tadi habis ulhar kimia. Resek banget tuh gurunya. Kalo belum selesai gak boleh istirahat."

"Eh Tha, kenalin, ini temen kita, Ara kelas X MIIA 1."

"Eh hai, gue Ara,"

"Gue Bitha,"

"Lo punya Abang Tha?" Vava yang baru saja menelan baksonya itu langsung heboh sendiri.

"Punya, emang kenapa?" Kening Bitha berkerut menatap Vava.

"Waaahhh, pasti cogan nih Abangnya Bitha. Adeknya aja cantik gini. Pastilah Abangnya cogan."

"Bisa aja lo." Bitha terkekeh pelan.

"Boleh dong kita main ke rumah lo, ketemu cogan cuy." Qila menyenggol bahu Bitha pelan.

"Boleh, mau lo bawa pulang juga boleh deh," jawab Bitha santai.

"Yang bener Tha?" Lagi. Vava heboh. Kali ini mukanya mupeng (muka pengen).

"Bener, tapi kalo abang gue mau lho ya,"

"Resek lo!" Qila cemberut.

"Dasar! Tante-tante girang!" semprot nurul.

"Biarin, wlekk!! Awas aja lo nanti kalo liat Abangnya Bitha mupengGue colok mata lu pake sendal!"

"Gak Bakalan!"

Lihat selengkapnya