"Jangan terlalu percaya sama perasaan, kadang ia hanya singgah sesaat"
~Aurelia Rasyandra~
"Rel lo kenapa gak peka sama Dzaky sih?"dumel Kinan dengan wajah yang kesal. Cewek itu sudah kesal dengan tingkah sahabatnya yang kelewatan polos dan nggak peka. Sedangkan Aurel , cewek itu hanya diam dan tak mau menanggapi.
“Please deh rel buka hati lo sedikit buat Dzaky,dia tu suka sama Lo!"lanjut Kinan
Aurel memandang Kinan sebal, sejak kejadian tadi pagi wanita ini selalu membahas tentang Dzaky. Padahal , Aurel hanya bersikap cuek seperti biasa. Sepertinya cowok itu sudah mengikat hati Kinan."sudah berapa kali gue bilang jangan bahas dia Kinan, karena gue nggak percaya sama perasaan itu, please stop talking about him!"mohon Aurel kemudian kembali fokus pada tugasnya.
Kinan memanyunkan bibirnya."yaudah terserah lo,gue cuman ngingetin besok kalo lo udah punya perasaan ke dia dan dia sudah nggak peduli dengan lo, Lo bakal merasakan penyesalan itu rel"
Aurel mengangguk lemas,lalu mereka kembali berdiskusi tentang tugas bahasa Indonesianya yang dikumpulkan besok pagi.
Kinan berdehem pelan tenggorokannya terasa sakit, mata Aurel memicing seolah olah berkata,”apa?”
“Tuh kan lo tuh cewe ga peka, gue haus Aurel ish Jan.”
"ya kan gue ga tau, bilang dong jangan ngode, lo tunggu dulu, gue ambil air putih."perintah Aurel yang diangguki oleh Kinan.
Aurel beranjak dari kamar, cewek itu memasuki dapur dan mengambilkan beberapa makanan dan air mineral. “Ada siapa kok ada motor di depan ?”tanya seseorang yang baru saja pulang dari supermarket.
Aurel menoleh ke samping dan mendapati bundanya yang sedang menenteng tas belanjaan,” eh bunda kok belanjaannya banyak banget? ada Kinan, ini baru ngerjain tugas soalnya.”
“Buat berhari-hari ini,yaudah sana kerjain tugas nanti bunda buatkan minum.”
“Ngga usah Bun, Aurel udah bawa nih,”
Bundanya tersenyum mengangguk, Aurel lantas kembali ke kamar. Saat pintunya dibuka, cewek itu menemukan Kinan yang malah tidur di ranjang miliknya.
“Kok malah tidur?emang tugas udah selesai?nih minumnya.” Aurel meletakkan nampan yang berisi air minum dan beberapa cemilan tadi di nakas.
“Lama sih, tenggorokan ku kering.”
"Iya sorry tadi ada bunda soalnya, makanya jangan bahas Dzaky, jadi tenggorokanmu kering"cibir Aurel
Kinan terkekeh, menampilkan sederet gigi putihnya yang rapi."ya sorry gue cuma gemes sama Lo,"