"Saat menatapmu aku merasakan sesuatu yang tidak aku mengerti, hingga aku bertanya pada hati apakah benar rasa itu ada dalam diri ini"
~Aurel Rasyandra~
Dzaky berjalan santai dengan seragam sekolah yang berantakan, ia melewati koridor dengan wajah datar dan tak sesekali ia menanggapi perempuan yang meliriknya bahkan meneriaki namanya. Cowok itu memang terkenal di kalangan kelas X, tentunya karena ketampanannya. Namun, tak bisa dipungkiri juga bahwa ia terkenal di kalangan seniornya, apalagi kejadian saat mengandeng Aurel di kantin.
Langkah Dzaky berhenti, ketika melihat kedua perempuan yang menatapnya dengan tatapan berbinar.
Cowok itu menatap keduanya sekilas sebelum kembali berjalan. Namun, Serin mencekal tangan Dzaky yang membuat ia berhenti ."Dzaky boleh minta no lo gak?" tanya Serin, sedangkan Dzaky menepis tangan Serin kasar."gak usah sentuh-sentuh gue."ujar Dzaky
Serin dan temannya kecewa, sudah beberapa kali ingin mendekati cowok itu namun, selalu ada perlakuan penolakan. Dzaky meninggalkan kedua perempuan itu, langkahnya berhenti setelah sampai di kelas. Dzaky duduk bergabung bersama sahabat-sahabatnya yang berada di pojok kelas.
"Tumben penampilan lo berantakan kayak gini."ucap Kelvin sedikit kaget dengan penampilan Dzaky yang tak seperti biasanya. Cowok itu hanya mengangkat kedua bahunya.
Kelvin mendengus kesal. Mempunyai sahabat seperti Dzaky membuatnya membuang energi. Tapi ia tahu sebagai sahabat yang sudah lama , ia tak ingin meninggalkan Dzaky walaupun Dzaky mempunyai masalah seberat apapun. Ia juga merasa berhutang budi dengan Dzaky, karena dulu ia pernah mengalami kesusahan dikarenakan ikut taruhan dan kalah. Hingga akhirnya cowok itu harus membayar sebesar 3 juta, disaat ia tak ada uang, Dzaky menolongnya dan ia juga tak menganggap sebagai utang. Namun, sebagai sahabat yang sudah lama, kelvin juga kesal jika nasihatnya hanya sebagai angin lalu. Mungkin benar kata orang jikalau kita sedang mencintai seseorang terkadang bisa membuat kita menjadi baik ataupun sebaliknya.
Yogi berdehem untuk memecahkan suasana."lo beneran gak mau berjuang lagi Zak?"tanya Yogi
Dzaky menoleh kearah Yogi dan tersenyum kecut."gue bingung mau berjuang kayak apa."
"Ya lo kasih perhatian kecil atau apa gitu, orang berjuang itu adalah orang yang selalu berusaha walaupun ia selalu gagal, lo paham kan maksud gue?"ucap Yogi dengan penuh penekanan bermaksud agar Dzaky tak selalu pasrah dengan keadaan.
Baru saja Yogi mengatakan itu, cowok berambut cokelat itu pun langsung berdiri dan keluar dari kelas, sahabatnya yang melihat itu mengernyit bingung. Mereka pun hanya membiarkan Dzaky untuk berfikir dengan tenang.