"Gejolak ini mengingatkan kepada dia yang telah pergi, kedatanganmu cukup membuatku tak mengerti. Apa benar hati ini sudah jatuh kepadamu? dilema memang, tapi aku harap semua ini tak terjadi."
~Aurel Rasyandra~
Jumat pagi, saat dimana kelas X mendadak malas. Malas karena hari ini adalah hari dimana dilaksanakan kemah pertengahan tahun selama dua hari dan kegiatannya pun diadakan di sekolah. Baiklah, mungkin sebagian besar memang malas untuk beraktivitas ribet dan harus disiplin soal waktu.
Apalagi seorang Dzaky yang memang malas untuk ikut kegiatan perkemahan, sejak SMP cowok itu selalu saja menjadi perusuh saat diadakan perkemahan SMP. Namun, semenjak dia tau bahwa orang yang disukainya menjadi pendamping, ia pun bersemangat menjalani perkemahan pertengahan tahun walaupun tetap saja ia tidak menyukai kegiatan Pramuka.
Saat ini, Dzaky dan kawan-kawannya sedang berada di kantin sekolah untuk mengisi perutnya sebelum diadakannya upacara pembukaan kegiatan perkemahan. Sedari tadi teman-teman Dzaky memperhatikan cowok itu yang seperti kesurupan, pasalnya mereka tau kalau Dzaky tak suka dengan kegiatan ini, apalagi Pramuka saja dia tak pernah berangkat.
"Lo kenapa dari tadi senyum-senyum sendiri? Lo gila ya?"ujar Rian saat melihat Dzaky tersenyum sendiri.
Dzaky menoleh tersenyum manis sampai memperlihatkan deretan gigi yang rapi."ngawur aja kalo ngomong, gue semangat sama acara kemah ini lah. Ck emang kalian? Mau bolos tapi gak bisa"
Ketiga temannya saling pandang seolah-olah mereka tak percaya apa yang dikatakan oleh seorang pemalas seperti Dzaky.
"Tumben lo, Pramuka aja nggak pernah berangkat eh ikut acara ini malah semangat."cibir Kelvin.
"Ya gimana nggak semangat, tuh liat di lapangan ada kak Aurel."sahut Yogi
Dzaky tersenyum, Rian dan Kelvin melihat ke arah lapangan yang menemukan gadis berpakaian Pramuka lengkap sedang mempersiapkan upacara pembukaan, yang mungkin upacara tersebut akan diadakan 20 menit lagi.
"Jadi kak Aurel ikut kemah ya? bukannya dia gak ikut dewan kerja?"tanya Kelvin penasaran
"Hmm, tapi dia OSIS dan ada beberapa OSIS jadi perwakilan untuk ikut acara ini."jawab Dzaky, Kelvin dan lainnya hanya ber-oh ria.
...
Suara musik Pramuka terdengar di penjuru sekolah, hal itu sebagai tanda upacara pembukaan akan segera diadakan. Beberapa bunyi peluit juga terdengar di kelas X.
"Cepat kelapangan."ucap cowok yang memakai pin dewan kerja. Banyak dari mereka berteriak heboh, kondisi ini membuat lainnya tak bersemangat untuk ikut upacara, pasalnya terik matahari yang sangat terasa panas membuat mereka malas beranjak.
Upacara sudah berjalan selama lima belas menit. Sepanjang upacara pembukaan, semua siswa mengeluh lelah, panas, pegal dan yang lainnya. Banyak dari merek yang sudah berbicara sendiri-sendiri.
Pada barisan kelas X MIPA 3, Dzaky berdiri dengan badan yang masih tegak. Berbeda dengan lainnya yang sudah lesu, kaki dimana- mana berharap untuk cepat selesai. Dzaky justru fokus di depan sambil melirik sosok yang berada di belakang pembicara. Siapa lagi kalau bukan kakak kelasnya, Aurel rasyandra. Cowok itu sesekali tersenyum sendiri saat melihat Aurel bermuka lesu .
"Dasar Dugong masih senyum-senyum sendiri."Kelvin yang berada di samping Dzaky berkomentar." Matanya woy arahnya di mana."
Dzaky tak menanggapi dan tetap fokus melihat ke depan. Kelvin mencibir sebal."cinta tak mengenal waktu."
Dzaky menoleh dan terkekeh geli dirinya merasakan seperti itu, setiap hari memang dia tak pernah absen untuk memikirkan gadis pendek dengan mata hitam pekat itu. Suara pembina mengalihkan perhatiannya.