Hidden feeling

Asri Widyastuti
Chapter #22

Ego

"Ego yang membuat hubungan ini terlalu sulit untuk bersama."

~Aurel rasyandra~

Sepulang dari rumah Aurel, Dzaky berjalan gontai setelah memarkirkan motor di teras. Pikirannya sudah kalut, wajah Aurel selalu saja menjadi bayangannya. Apalagi ucapan tadi membuat dia meredam emosi.

Dzaky membuka pintu rumah dan menutupnya dengan kasar. Ia masuk di dalam rumah yang tampak sepi seperti biasa. Lagi-lagi ia tersenyum getir mengingat papanya yang sibuk, mamanya yang tak tau dimana dan sekarang?gadis yang ia sukai ternyata juga membuat ia mundur. Baiklah, mungkin belum saatnya ia bahagia.

Dzaky masuk dalam kamar, menatap langit-langit yang ada di dalam kamar. Cowok itu memejamkan matanya sebentar sebelum ada notifikasi dari handphonenya

Notifikasi wa membuat ia beranjak dari tempat tidur. Awalnya, ia kira sahabat atau grup chat yang biasanya. Namun, sebuah nama itu membuatnya mendengus kasar. Siapa lagi kalau bukan Serin. Serin memang sudah dapat nomor wa Dzaky dari Rian. Tetapi, walaupun cewek itu kerap sekali wa dia, Dzaky hanya membalasnya dengan singkat ataupun cuma di read.

Dzaky memutuskan mengabaikan wa itu dan mulai mandi untuk merefresh tubuhnya yang sedikit lengket.

...

Cowok berambut cokelat itu turun setelah mandi dan sudah berganti baju kaos biru dongker dipadukan dengan celana pendek. Dzaky mengambil minum serta beberapa buah-buahan yang tersedia di kulkas.

Dzaky duduk di kursi ruang tamu. Cowok itu ingin melupakan kejadian-kejadian tadi hingga akhirnya ia menyalakan tv dan mencari acara yang menarik. Namun, sudah semua  channel tv yang ia lihat, nyatanya masih terganggu dengan bayangan kakak kelasnya itu apalagi dirinya makin merasakan keheningan.

Hebat memang, rumah sebesar ini namun di dalamnya hanya hampa. Dzaky mengerang frustasi.

"Arghhhhhh," Dzaky beranjak dari ruang tamu untuk mengambil handphonenya di kamar.

Namun, langkahnya terhenti saat suara bel masuk dalam telinganya.

"Siapa yang bertamu?tumben rumah ini ada tamunya."monolognya lalu membukakan pintu.

Cowok itu mematung ditempat. Tubuhnya terasa kaku. Sungguh ini adalah kejadian yang tak pernah terduga.

"Ma-ma?"ucapnya terbata-bata

Wanita cantik itu tersenyum dan memeluk Dzaky dengan lembut. Dzaky tak pernah bisa menolak pelukan wanita yang sudah melahirkannya. Walaupun, dulu dia juga pernah marah ketika mamanya meninggalkannya. Meskipun demikian Dzaky tetap merindukan sosok wanita yang paling berharga di hidupnya.

"Masuk dulu ma."Dzaky melepaskan pelukannya lalu duduk diruang tamu.

"Maafkan mama Dzaky, sebenarnya mama nggak bermaksud meninggalkan kamu selama bertahun-tahun, mama hanya ingin melupakan papamu. Tapi, hari ini mama janji, mama nggak akan pernah meninggalkan kamu lagi. Walaupun mama nggak bisa untuk balikan sama papamu."jelas wanita dengan mata berkaca-kaca.

Dzaky mengambil nafas panjang. Cowok itu tersenyum getir, mungkin ia akan memaafkan kesalahan mamanya."iya ma aku maafkan mama, aku rindu mama."ucapnya lalu menggenggam tangan wanita disampingnya dan memeluk dengan erat.

Lihat selengkapnya