Flashback Hae Rin x ViO
OceanSchool,
Riuh rendah tepuk tangan penonton begitu mengusik telinga Vi, ketika dia membetulkan sound di belakang panggung. Sesekali cowok bermata coklat itu melakukan cek dan ricek ke tombol-tombol njelimet di depan mixer audio sambil mengintip di balik selambu dekorasi. Memperhatikan sudah sampai babak mana acara lomba cerdas cermat berlangsung.
Mengingat, dia kembali diutus jadi panitia perlengkapan untuk acara itu. Bagian dekor, kursi, meja dan printilan mic yang membuat dia lembur karena seabrek persiapan.
Tapi kali ini cowok berhidung mancung itu sumringah. Soalnya Hae Rin, cewek yang ditaksir sejak kelas satu itu, sudah masuk babak final melawan Mun Hee—ketua OSIS yang selalu jadi rival Hae Rin dua tahun belakangan.
Dua cewek yang sama-sama mahapinter itu, sedang serius di balik kubik tanya jawab. Siap-siap berebut bel untuk jawab pertanyaan MC-nya.
"Berdasarkan proses pembentukannya, Danau Winnipeg di Manitoba, Kanada adalah contoh dari danau ?" tanya MC pria yang kebetulan juga seorang guru Geografi kepada dua finalis.
TET !
"Ya, Mun Hee ?"
"Danau glasial," jawab cewek mungil itu tanpa berpikir.
"Skor bertambah untuk Mun Hee !"
Kemudian applaus meriah terdengar lagi. Lawannya, Hae Rin, menyunggingkan senyum sengit.
"Hwah, Mun Hee kembali mengejar angka menjadi seri. Tinggal satu pertanyaan lagi. Jika Mun Hee menjawab dengan benar maka dia akan jadi pemenang tahun ini. Kim Hae Rin akan kehilangan kesempatan untuk mendapat tropi seperti tahun-tahun sebelumnya."
Ya, Hae Rin udah langganan menduduki posisi tertinggi tiap event cerdas cermat. Udah dua piala Ia kumpulkan di rumah dan tahun ini adalah tahun terakhir bagi cewek kelas tiga itu untuk ikut berpartisipasi. Kalau menang lagi, sudah pasti mencetak rekor.
Vi di balik layar ikut gemas merasakan ketertinggalan cewek berkacamata itu. Tangannya sudah meremas gulungan kertas rundown acara sembari memukuli meja, "Ayo, cantik ! Cetak rekor."
Gema suara MC beradu melanjut soal," Pada deret homolog alkana...saya ulangi, pada deret homolog alkana, senyawa yang memiliki tiga atom karbon, disebut ?"
Hening.
Keduanya sama-sama berpikir, saling lirik berharap salah satunya menyerah. Tapi Hae Rin suka Kimia. Gemar sekali mainan zat-zat berbahaya di Laboratorium sekolah hanya untuk kepuasan pribadi. Tentu pertanyaan itu menguntungkan posisinya. Berbeda dengan Mun Hee yang menatap was-was dan menelan ludahnya kelu.
TET !
"K—Kim Hae Rin ?" tanya MC kelewat gugup.
Hae Rin melempar smirk mengintimidasi ke adik kelasnya, "Lo atau gue yang jawab ?"
Sukses semua penonton yang awalnya tegang mendadak ramai kayak pasar malam (lagi). Mereka meneriakkan yel-yel yang dijaman sekarang terkenal dengan sebutan fanchant,
Kang Hyuri...Yun Bomi...Kim Hae Rin...Choi Ninri...Venus Girl !
Tentu, nggak cuma keder tapi Mun Hee juga pasang muka pasrah. Sepertinya harus kalah lagi lawan kakak kelas yang juga member geng populer di sekolahnya.
"Penonton harap tenang. Saya ulangi, peserta Kim Hae Rin silakan menjawab ?" kata MC melanjutkan acara.
"Propana."
Dan meledak. Konfeti kemenangan untuk lomba cerdas cermat Ocean School jatuh kepada si master, Kim Hae Rin. Semua penonton bersorak meneriakan namanya.
Jangan lupakan Vi yang ikutan jingkrak-jingkrak di belakang layar. Bersorak kegirangan menyebut-nyebut nama gadis yang Ia sukai.
"Ngapain lo joget-joget gitu ? Pake manggilin nama gue kayak orang gila."
Vi membeku mendapati Sang Juara berdiri di depannya, "Lah, ngapain lo ke belakang panggung ?"
"Kebelet," singkat Hae Rin.
Sejenak mata mereka bertemu. Saling tatap dalam diam hingga setetes darah mengalir dari hidung cowok blesteran surga itu.