Hidden Memories

Rene
Chapter #3

Chapter 2

Flashback Bomi x Jeka

Ocean School,

Tidak ada yang lebih menarik perhatian, ketika gadis Venus berjalan menyusuri panjangnya lorong kelas. Semua mata tampaknya memandang ke arah yang sama. Mata para lelaki sudah melirik dengan tatapan memuja paras, mengagumi bahkan tak segan berangan-angan ingin memiliki salah satunya.

Berbeda dengan kaum hawa non member, terutama hatters yang menatap mereka ingin memangsa, sejumlah bibir mengkritik, berghibah dan mengumpat-umpat tanda sirik karena tak bisa bergabung menjadi anggota.

Cewek usia belia memang mudah merasa tersaingi bila dikaitkan dengan popularitas dan kecantikan. Itu kenapa ada ungkapan 'musuh terbesar wanita adalah spesiesnya sendiri'.

Ya, seperti itu gambaran geng Venus dari luar. Tak ada geng lain yang anggotanya begitu saling melengkapi. Tidak ada yang lebih menonjol soal kecantikan pun attitude. Jika dibagi maka kombinasinya akan seperti ini ;

Kang Hyuri memang paling cantik tapi dia galak. Member paling dibenci umat nyinyir karena mulutnya bak silet. Lawan adu mulutnya Park Jimmy, bahkan guru BK memilih angkat tangan dibanding ikut campur.

Kim Hae Rin, masternya lomba cerdas cermat, jiwanya terbuat dari kumpulan bilangan biner. Populer di kalangan cowok kutu buku tapi enggak ada yang berani mendekat sebab minder duluan. Takut kena skak kalau pedekate.

Anggota ketiga ada Choi Ninri paling santun dan kalem. Dia satu-satunya cewek yang tidak menggunakan bahasa gaul, sehingga nada bicaranya kaku, 'aku-kamu'. Dia juga jarang interaksi, lebih memilih memasang headset ditelinga. Banyak yang bilang dia member yang cuma jadi pelengkap.

Dan terakhir ada Yun Bomi, cewek paling wangi serta humble di antara yang lain. Bisa dibilang secara fisik paling modis dan feminim. Keunggulan lain ? Tidak ada selain dia diam-diam berpacaran dengan salah satu member Bangtan Boys yang bernama Jeka.

Saat ini tujuan mereka hanyalah kantin. Tidak untuk memposisikan diri sebagai model yang berlenggak lenggok di catwalk. Hanya saja pandangan siswa lain yang menganggap mereka begitu.

Hyuri, Hae Rin dan Ninri sudah berjalan cepat menuju kantin tanpa Bomi. Bomi beralasan akan segera menyusul sehabis mengumpulkan tugas Sejarahnya yang baru Ia kerjakan tadi pagi. Maklum, Bomi ini satu-satunya anak IPS dari keempatnya. Otaknya sebelas dua belas dengan Vi tapi masih lebih pintar Bomi. Fakta lain, mereka berdua juga sekelas.

Belum juga sampai kantin, sekilas mata jeli Hyuri melihat hal yang tidak beres. Salah satu siswi keluar mengendap dari ruang TU (Tata Usaha) memegang sebuah amplop coklat tebal lalu mengeluarkan sejumlah uang dengan tatapan liar. Menghitung lembaran uang dengan jumlah fantastis untuk ukuran anak SMA.

“Balikin nggak uangnya,” tegur Hyuri. Entah apa yang membuat Hyuri yakin bahwa uang itu bukan uang halal tapi juga setengah ragu akan argumennya sendiri.

Ninri bersama Hae Rin saling sikut di belakang. Mulai mengamati tingkah dua gadis di depannya.

“Nggak ada urusannya sama lo, jangan sok pahlawan,” balas cewek bermata lebar itu. Diketahui dia ini adik tingkat kelas dua, terlihat dari emblem berwarna orange di lengan.

Dia yang ber-nametag Jung Jihoon itu tampilannya juga enggak karuan, seragam dikeluarkan dengan kondisi kancing paling atas terbuka satu. Dia tampak malas meladeni Hyuri dan memilih melipat amplop itu, kemudian memasukkannya ke dalam dada.

Hyuri semakin geram, “Jelas-jelas lo nyolong !”

Dia menuduh blak-blakan tanpa bukti, meski itu bukan urusannya tapi Hyuri mudah gatal dengan hal-hal memalukan seperti mencuri uang yang bukan haknya. Terpaksa dia menarik kera baju Jihoon, kepalan tangan Hyuri sudah siap memukul pipi tirusnya. Si gadis memejamkan mata hingga...

“Kak ! Jeka cium pipi Bomi di belakang kantin ! Udah aku foto tapi belum bisa cetak,” celetuk Subin dari arah depan. Dia tampak tersengal-sengal mengatur nafasnya sehabis lari demi kabar ini. Subin memang paparazi paling mahir.

“Hah ?” pekik Hae Rin terkejut dan Ninri yang berada di sampingnya hanya melongo.

Seketika Hyuri menurunkan atensi pada si pencuri, “Inget ya, kalau lo ketahuan kayak gini lagi, habis lo sama gue.” Dia mendorong si cewek ke arah Subin. Mereka berdua saling bertabrakan. Lalu Hyuri dan dua member lainnya menuju kantin.

****

Lihat selengkapnya