Tak biasanya Pagi ini aku sudah datang cepat ke sekolah. Aku ngobrol-ngobrol di kelas bersama teman-teman. Banyak sekali yang aku dengar dari obrolan teman-temanku, aku hanya sebagai pendengar yang baik. Maklum aku minim pengalaman karena aku jarang atau mungkin lebih tepatnya tidak pernah main secara karena aku pulang sekolah langsung jaga warnet jadi tak pernah ada waktu untuk bermain. Tak beberapa lama aku melihat dari arah luar, Geby bersama teman-temannya yaitu Heni dan Ika baru datang ke sekolah. Kemudian mereka berjalan melewati kami yang sedang mengobrol, begitu mereka melewati kami harum parfumnya begitu wangi.Aku selalau memperhatikan Geby walau hanya dengan curi-curi pandang. Aku juga tak mengerti aku bisa suka kepadanya,perasaan ini tiba-tiba saja timbul begitu saja. Perasaan ini belum pernah aku rasakan sebelumnya .Saat memandang dia hatiku sangat bahagia. Tapi sekarang perasaan ini mulai sedikit beda ketika Geby sudah mempunyai kekasih yang bernama Kevin. Ketika aku melihat mereka berdua hati ini terasa sakit mungkin ini yang di namakan cemburu tapi anehnya rasa cinta ini tak pernah pudar dalam hatiku. Aku ingin selalu memandangnya setiap hari. Hari-hari aku semangat ketika melihat Geby walau kadang aku memandang dia mengintip-ngintip. Aku juga setiap hari selalu memandang foto Geby dari akun sosmednya. Tak jemu-jemunya aku memandang fotonya dan status di sosmednya.
Pelajaran pun dimulai,pelajaran pertama di awali pelajaran kesenian.Pak Ali yang mengajarkan kesenian, dia orangnya baik dan sangat akrab dengan muridnya makanya aku suka pelajaran ini.
‘’Pagi anak-anak?’’ tanya pak Ali
‘’Pagi pak’’ jawab semua murid
‘’Oke, hari ini ada kabar gembira buat kalian!’’ ucap pak Ali
‘’Kabar gembira apa pak?’’ semua murid penasaran
‘’Besok libur ya pak?’’ jawab Yanto salah seorang murid
‘’Kamu ini To,pengennya libur saja kalau sekolah’’ kata pak Ali sambil mengarahkan pandangan ke arah Yanto
‘’Huuuu’’ semua murid menyoraki Yanto
‘’Sudah…sudah. Kabar gembiranya adalah seperti tahun-tahun sebelumnya bahwa setiap kelas 12 akan mengadakan drama untuk menambah nilai ujian nanti. Bagaimana kalian senang kan?’’ tanya pak Ali
‘’Huuu..kirain kabar gembira apa!’’ sorak Yanto
‘’Oke. Bapak sudah membagi kalian menjadi dua kelompok dan waktu pementasan akan di lakukan dua bulan lagi, jadi kalian hanya punya waktu dua bulan untuk latihan’’ ucap pak Ali pak Ali membagikan satu kelas dua kelompok dan aku sekelompok dengan Geby. Ada senangnya dan juga tidak senangnya aku kelompok ini. Senangnya adalah aku sekelompok sama Geby, wanita yang aku suka di kelas ini dan tidak senangnya karena aku tidak sekelompok dengan Ijal teman baik ku.
Saat pulang sekolah aku langsung pergi ke warnet, di warnet aku memikirkan tentang drama itu. Banyak yang aku bayangkan yang akan terjadi di drama itu ‘’mungkin aku akan mulai dekat dengan Geby, mungkin aku akan sering dengan Geby, mungkin aku akan menjadi pasangan Geby dalam drama yang akan kami mainkan’’ banyak sekali yang aku bayangkan dalam drama itu. Aku semakin tak sabar untuk segera latihan drama itu. Saat aku sedang asyik melamun tiba-tiba saja aku di kejutkan dengan datangnya pengunjung dan aku pun terperanjat. Setelah itu aku menghantarkan pengunjung ke tempat yang kosong. Saat aku kembali meghantarkan pengunjung aku lihat dari kejauhan ada Imah yang sedang berjalan menuju kearahku, aku langsung ingat perkataan Ijal kemarin yang katanya Imah suka kepadaku. Aku bingung apa yang harus aku lakukan di depan Imah nanti. Tak lama Imah pun datang menghampiri diriku
‘’Hay Hidi’’ tanya Imah
‘’Hay juga’’ jawabku dengan sedikit gugup
‘’Kamu lagi apa?’’ tanya Imah kembali
‘’Enggak ngapa-ngapain’’ jawabku
‘’Kamu kenapa?’’
‘’Aku enggak kenapa-kenapa,memang kamu lihat aku kenapa?’’
‘’Enggak, cuma ada yang beda saja dengan tingkah laku kamu’’
‘’Ah, mungkin itu hanya perasaan kamu saja.tumben kamu kesini, ada keperluan apa?’’
‘’Ini nih, aku ada tugas dari sekolah bikin proposal’’
‘’Ooo’’
‘’Kamu bisa bantu aku tidak soalnya ada yang belum aku mengerti?’’
‘’Baik, aku akan membantu’’