Blurb
Belenggu keluarga yang begitu keras dan apatis membuat Kara menjerumuskan diri di dunia tanpa Tuhan, meniti jalan kehidupan tanpa satu pun kitab suci sebagai pedoman.
Sebenarnya ia tak pernah menampik akan keberadaan Tuhan. Namun, eksistensi-Nya dalam diri, ia tak tahu pasti.
Asas hidupnya hanya berpangkal pada satu hal, yakni kenyataan hidup.
Agnostik. Haruskah ia menautkan diri seperti itu?
Entah. Muskil untuk menyingkap diri pada dunia bahwa ia seorang gadis tanpa agama.
Allaahu akbar, Allaahu akbar
Allaahu akbar, Allaahu akbar
Asyhadu allaa illaaha illallaah—
Sebuah gema yang berpusat entah di kaki langit mana, menumbuhkan benih penasaran dalam dirinya. Seumur-umur itu adalah gema dari kalimat yang baru pertama kali ia dengar.
Hingga tanpa duga, disebuah pelataran surau, sorban lelaki itu menjadi kausa dalam perjalanan hidupnya mencari Tuhan.