Hidupku Milikku

Sekarningtyas
Chapter #3

Hidupku Milikku - 03

               “ Ki, mikir coba jangan cuma gue yang mikir!!“ Suruh Kayla.

               Setelah mereka berdua diberi tugas tersebut, mereka memutuskan untuk ke Perpustakaan, karena konsep karya tulisnya harus jadi besok. He Crazyy!!? Baru kali ini ia menghujat guru, apalagi guru terbaiknya, Pak Wahyudi. Ia tak habis pikir, bagaimana Pak Wahyudi dapat memasangkan dia dengan orang seaneh Rifkii??!! Bagaimana konsep ini bisa jadi ya Tuhan, dia sungguh membutuhkan partner untuk saling berbagi ide, sedangkan Rifki?? OH NO!! Dia hanya duduk santai sambil memainkan hp nya.

               “ Ki ini kan temanya tentang ---, Ih Ki dengerin gue bisa kagak sih?!! Tatap orangnya kalo lagi ngobrol tuh.” Kesal Kayla. Jika saja mereka bukan di Perpus, pasti ia akan memaki Rifki sekencang-kencangnya.

               “ Apaan? Lu mau ngobrol sama gue? Ngomong dari tadi, gak usah gengsi, pasti gue jabanin” Songongnya Rifki.

               “ Gila lu pede banget, gue juga ogah kali ngobrol sama lo, kalo bukan gara-gara ni lomba sih.“ sewot Kayla. “ Nih Ki, dengerin gue ya. Nih tema KTI nya kan ‘masalah sosial generasi muda’. Nah ini lo banget gak sih? Urak-urakan, songong, gak ada sopan santunn. Iya bener lo bangett!!” Seru Kayla dengan tawanya yang hanya dibalas Rifki dengan tatapan tajamnya. “Oh ki sekarang gue ngerti kenapa kita jadi partner, jadi gue yang buat, nah lo yang jadi narasumbernya biar lebih greget KTI nya.“ kata Kayla masih dengan tetawanya.

               “ Sembarangan lo.“ dengus Rifki dengan mata tajamnya. “Baru ketemu gue dua kali aja, udah kaya sok tau. Nih gue peringatin, lo kalo dah kenal gue, pasti lo bakal klepek-klepek.“ seru Rifki.

               “ Idih pede banget, gak mau kenal juga kali.“ Kata kayla.

               “ udah ah, gak usah buang-buang wakt. Gue lagi gak mood, nanti gue kirim konsep KTI dengan ide gue, kalo lo gak suka nanti revisi aja.“ Kata Rifki dengan melangkahkan kakinya keluar dari perpustakaan.

               “ Eh Emang lo bisa?“ Tanya Kayla meremehkan seraya menatap punggung Rifki yang akan keluar perpustakaan.

               “ Liat aja nanti.“ Tantang Rifki dengan senyum smrik di wajahnya. “Lo bakal terkesima Kayla Syakira Almahira.” Kata Rifki dengan kesongongannya itu, sambil menengok dan menatap Kayla dengan tatapan yang menantangnya sebelum keluar Perpus.

               “ Songong banget ya tu anak, bodo ah yang penting gue terbebas.“ Dumel Kayla dengan sedikit senyum yang terpatri di wajahnya “Eh mending gue tidur di sini ya bentaran, mumpung lagi dispen sampe istirahat.“ Kata Kayla dengan merenggangkan tangannya dan langsung tidur dengan membaringkan kepala dengan tangan sebagai bantalannya.

~~~

               Kelas XI Mipa 6 tidak pernah jauh dari kata ribut. Ada yang main game, main hp, tiktokan, main catur, ngerumpi, main musik, dan sebagainya. Memang dimanapun sekolahnya pasti tak ada kelas yang tentram dan ini yang membuat waktu sekolah lebih berharga.

               “ Habis ngapain lo Ki?“ Tanya Ahmad sambil duduk di kursinya seraya memainkan gitar. Ahmad Fahrin Faresta nama lengkapnya, dia memang sangat menyukai dunia musik sejak lama, dia pun merupakan anak band di SMA Wijaya. Wajahnya yang tampan, tinggi, dan jagonya akan musik, membuatnya dia digemari para kaum hawa. Dan skill musiknya jangan diragukan, dia bisa segala jenis alat musik.

               “ Biasa Mad di suruh lomba.“ jawab Rifki seraya duduk di bangkunya. Ia duduk sebangku dengan Satrio dan Ahmad sebangku dengan Fahmi.

               “ Gils baru sekolah dua hari, lo udah di suruh lomba Ki? Emang kepintaran lo udah tercium oleh guru-guru sini?“ Kata Satrio. Ia heran, pasalnya belum genap dua hari saja, sahabatnya ini sudah disuruh untuk lomba.

               “ Kaya apa aja lu yo, udah ah gue ngantuk mau tidur.“ Kata Rifki seraya menidurkan kepalanya dengan tangan yang menjadi bantalannya.

               “ Lomba apa lo Ki? Tim apa individu?“ Tanya Ahmad sambil memainkan gitarnya.

               “ Tim, lomba karya tulis. Tuh sama si Kayla.“ Jawab Rifki santai dengan posisi yang masih sama. Dan jawaban Rifki membuat Satrio dan Ahmad saling tatap, seakan apa yang ada di pikiran mereka berdua sama.

               “ Lo ada apa sama si Kayla Ki ?” Tanya mereka kepo. Pasalnya meskipun Rifki bukan anti cewe, tapi ia tak pernah meladeni dan mendekati cewe dan sebagai sahabat, mereka merasakan hawa-hawa yang berbeda.

Lihat selengkapnya