“ Lo pulang sama siapa Kay?”
“ Sendiri. Ini mau pesen ojek online.”
“ Yakin? Dah malem nih.”
Kayla dan Rifki baru selesai pada pukul 9 malam.
“ Yakin lah.”
“ Udah ikut gue aja yuk.”
“ Gak papa Rif, lo pulang aja.”
“ Udah ayo cepet.” Kata Rifki yang telah selesai membereskan barang-barangnya segera keluar dari cafe dan menggandeng tangan Kayla.
“ Gue sendiri aja Ki.”
“ Ck bawel banget sih lo. Gue Cuma mau nganterin lo. Gak baik cewe malem-malem sendirian kaya gini. Gue gak se tega itu.”
“ Cepet naik.” Suruh Rifki yang diangguki Kayla. Kayla menaiki motor itu dengan di bantu Rifki.
Suasana Kota Jakarta selalu ramai. Memang, pukul 9 malam bagi orang Jakarta itu belumlah terlalu larut. Karena kondisi yang masih sangat ramai oleh orang yang beraktivitas. Lampu-lampu dari gedung-gedung tinggi pun menambah kesan yang indah untuk malam hari di ibu kota. Namun, walaupun begitu, hal tersebut tidak bisa dijadikan alasan untuk meninggalkan seorang gadis sendirian di malam hari.
“ Kay.”
“ Apa?”
“ Lo sering pulang malem.”
“ Iya.”
“ Kenapa?”
“ Gue les.”
“ Emang engga di jemput?”
“ Engga. Emang kenapa?”
“ Gak papa sih. Cuma kan ya gak baik aja apalagi lo cewe. Ada yang harus lo jaga. Emang lo selalu pulang selarut itu kalo les?”
“ Iya. Gak papa ko, gue bisa jaga diri.” Jawaban Kayla membuat Rifki membatin. “ Ko sama kaya gue ya. Pulang les selarut itu.” Batin Rifki.
“ Ki, jangan balik ke rumah gue. Gue gak langsung balik. Mau les dulu.”
“ Serius lo? Ini udah mau jam setengah 10, masa lo mulai jam belajar les nya jam segini?”
“ Iya ada. Udah gak usah bawel.” Jawab Kayla sambil menjelaskan alamat tempat les nya. Perjalanan mereka di dominasi oleh kebisuan. Kayla yang hanya menikmati suasana malam, sedangkan rifki yang masih berkecamuk dengan batinnya. “ Kalo gue mah ya bolos aja. Ngapain coba datang les di malem-malem gini. Kalo gak ya izin.” Batin Rifki. Karena Rifki pun sama memiliki jam les yang dimulai pukul 9 malam sampai jam 10 di tempat les yang berbeda dengan Kayla. Hanya saja ia memilih untuk bolos.
“ Makasih ya Ki.” Kata Kayla setelah turun dari motornya Rifki.
“ Balik jam berapa?”
“ Jam setengah 11.” Kata Kayla yang diangguki Rifki.
“ Ya udah Ki, gue masuk ya. Hati-hati pulangnya.” Kata Kayla sambil memasuki tempat les nya itu.
Les memang hal yang baik. Namun ketika di padatkan dengan jadwal-jadwal serta tempat les yang berbeda-beda kadang membuat kita lelah. Apalagi ketika dituntut dapat menguasai semua bidang. Memangnya kita ini apa??
~~~
Pukul setengah 11 malam. Kayla melangkahkan kaki keluar gedung les dengan raut wajah yang menyiratkan kelelahannya. Namun, ketika ia berdiri untuk menunggu taksi. Pandangan matanya menemukan sesosok pria yang mengantarnya tadi.
“ Ki? “ Tanya Kayla memastikan dengan mengerutkan dahinya.
“ Eh Kay.” Kata Rifki mendonggak menatap Kayla.