“ Oke Ki, berarti kita tinggal observasi dan nyusun KTI nya ya.” Kata Kayla senang, pasalnya mereka tak mendapatkan banyak revisian. Yang ada Pak Wahyudi memuji mereka dan memberikan masukan-masukan tambahan untuk membuat KTI mereka lebih baik lagi.
“ Iya Kay. Gimana? Bagus kan kerjaan gue?”
“ Ihh apaan? Kan ini kerjaan gue juga.” Kata Kayla mengelak.
“ Hah masa sih? Yakin nih? Bukannya dibantu gue juga ya?”
“ Hmm Okay okay. Lo cukup bagus juga.”
“ Hanya ‘cukup bagus’?” Kata Rifki yang belum puas dengan jawaban Kayla
“ Ihh bawel ya.” Kata Kayla sambil menatap Rifki sengit. “ Okay kerjaan lo bagus. Tapi ‘Cuma bagus’ bukan ‘bagus banget’.” Lanjutnya sambil pergi meninggalkan Rifki. Hal tersebut sontak membuat Rifki tertawa. “gemesin banget sih. Gengsinya tinggi.” Batinnya.
Tawa Rifki mendapatkan perhatian dari murid-murid. “ Rifki ganteng banget kalo ketawa” “Ya Allah, jadikan dia jodohh hamba.” “ Mau deh kalo gue yang bisa bikin dia ketawa kaya gitu.” Pujian-pujian selalu dilontarkan mereka. Namun Rifki hanya berjalan santai dan sesekali membalasnya dengan senyuman kecil.
~~~
“ Khem, gue liat-liat lo sekarang lebih akrab sama Rifki.” Kata Fira dengan tatapan yang menyelidik.
“ Apasih alay.” Balas Kayla santai sambil mengambil posisi duduk di bangkunya.
“ Ya udah dong Kay. Santai.” Balas Fira.
“ Ada apa lo ke bangku gue?”
“ Hehe, santai manis. Nih gue pengen diajarin soal yang ini. Kagak ketemu-ketemu jawabannya. Boleh kan Kay?” Tanya Fira dengan wajah penuh harapan.
“ Kalo ada butuhnya aja datang, huh.”
“ Bukannya itu gunanya teman ya. Kan gue berusaha biar lo bisa menjadi seseorang yang berguna bagi sesama. Kan lo juga nanti dapet pahala” Balas Fira.
“ Biar berguna atau emang manfaatin? Itu beda tipis tau.”
“ YA Allah Kay. Gue yang baik gini, dibilang manfaatin lo? Gak berperasaan.” Balas Fira drama.
“ Ya elah. Alay lu Fir.” Kata Kayla membuat Fira terkekeh.
“ Ya udah mana sini, liat soalnya.” Kata Kayla. Kayla mengajarkan Fira dengan sabar hingga Fira mengerti.
“ Lah gitu doang?”
“ Ya iya. Makannya belajar, jangan ngehedon mulu.” Kata Kayla sambil memukul pelan kepala Fira dengan pulpen. “ Padahal lo bisa kalo belajar. Gak ada yang sulit.” Lanjutnya membuat Fira terkekeh.
“ Hehe Insyaallah ya Kay.” Balas Fira membuat Kayla menghela nafas.
“ Eh Ya, lo napa dah senyum-senyum?” Tanya Fira ketika melihat Aliya masuk kelas dengan kondisi Aliya yang senyum-senyum sendiri gak jelas gitu dan pertanyaan Fira pun tak dijawab oleh Aliya.
“ Ya, lo habis dari toilet jadi kesambet gini?” Tanya Fira yang masih tanpa jawaban dari Aliya. Fira dan Kayla langsung melirik Widya dengan tatapan bertanya, yang hanya dibalas gelengan oleh Widya.
“ Eh Gilaa.” Racau Aliya seperti sedang mengagumi sesuatu.
“ Lo yang gila!!” Balas Fira jengah melihat sifat sahabatnya ini.
“ Kay Kay, pegang jantung gue.” Kata Aliya dengan membawa tangan Kayla pada posisi jantungnya dan hal itu membuat Kayla mengerutkan dahinya. “ Jantung gue berdetak kencang banget kan YA?” Lanjut Aliya yang semakin membuat mereka semua bingung sedangkan Widya hanya geleng-geleng kepala.
“ Lo napa sih Ya?” Tanya Kayla.
“ Ahmad keren banget ya Kay.” Racau Aliya yang membuat Kayla dan Fira menghela nafas dan memutarkan bola matanya. Sedangkan Widya hanya terkekeh seraya menggelengkan kepalanya.
“ Tadi dia liat Ahmad di ruang musik.” Jelas Widya ketika Fira dan Kayla menatapnya seakan meminta penjelasan.
“ Ya elah.” Acuh mereka semua dan membiarkan Aliya dengan segala imajinasinya.
“ Ehh ko kalian pada sibuk masing-masing. Kan gue mau cerita.” Gerutu Aliya ketika teman-temannya itu fokus pada kegiatan mereka masing-masing.
“ Gue mah nunggu lo waras dulu Ya.” Jawab Fira.
“ Ihh enak aja. Gue selalu waras tau.” Jawab Aliya membuat Fira menatapnya.
“ Eh Kayy ada yang gak sadar tuh.” Kata Fira menatap Kayla sedangkan Kayla hanya terkekeh.