“ Kay Kay. Napa sih??” Heran Rifki ketika Kayla langsung turun dari motornya dan segera masuk ke dalam cafe.
“ Gak. Udah cepet kerjain.” Kata Kayla sambil mengeluarkan leptop dan beberapa perlengkapan lainnya.
“ Dasar cewe dengan segala kelabilannya buat gue gak paham.” Batin Rifki.
Mereka berdua larut dalam tugasnya masing-masing. Mengumpulkan data, menyusun KTI, dan sebagainya mereka lakukan dengan serius dan profesional. Sifat Rifki terlihat sangat berbanding terbalik ketika sedang serius seperti ini. Ia jadi terlihat dewasa dan cukup diandalkan.
“ Ahh selesai gue Ki.” Kata Kayla sembari meregangkan tubuhnya.
“ Lo kirim ke gue, biar gue yang nyusun.” Kata Rifki serius. See?? Sangat bisa diandalkan bukan?
Kayla mengedarkan pandangannya, hingga matanya melihat seseorang yang sangat familiar.
“ Ki, itu Ahmad kan??” Tanya Kayla sambil menunjuk orang tersebut dengan dagunya yang diikuti pandangannya oleh Rifki.
“ Iya. Dia tiap Minggu emang manggung di sini.”
“ Oh baru tau gue.”
“ AHH ternyata bener lo Ki!” Suara orang tersebut membuat Kayla dan Rifki terkejut dan mengalihkan pandangannya dari Ahmad.
“ Pacaran ya??” Tanya Fahmi. Dan ya benar orang itu adalah Fahmi.
“ Pacaran mulu di otak lu.” Jawab Rifki membuat Fahmi terkekeh.
“ Ehh gue gabung sini ya?”
“ Iya Mi.” Balas Kayla.
“ Satrio mana Mi??” Tanya Rifki kepada Fahmi yang baru saja memesan makanannya.
“ Ohh dia lagi main voli dulu sama anak tim nya.”
“ Kalian masih nugas aja nih?” Tanya Fahmi sambil melihat selembaran-selembaran catatan yang ada di meja.
“ Biasa ngerjain KTI buat lomba.” Balas Rifki yang diangguki Fahmi.
“ Kapan sih lombanya?”
“ Semingguan lagi Mi”
“ Ouhh dimana? Se-JABODETABEK kan?”
“ Iya, lombanya di Bogor.”
“ Wihh asik dong, lo berdua liburan di Bogor.” Celetuk Fahmi membuat Rifki menimpuknya dengan buku yang lumayan tebal.
“ NIH MAKAN LIBURAN!!” Geram Rifki sambil melemparkan buku itu.
“ AWWW. Emang ya penyiksaan banget.”
“ Pokoknya Kay, jangan mau sama Rifki, dia galak orangnya.” Kata Fahmi mengompor-ngompori Kayla.
“ Bacot.” Umpatan Rifki membuat Fahmi tertawa terbahak-bahak.
Suasana cafe mulai hening ketika suara Ahmad mendominasi cafe.
“ Hayy guys. Lo tau kadang cinta gak pernah memilih dia mau kemana, dia juga datang tiba-tiba, dan kadang memilih orang yang tak terkira. Eaaa rasanya gue jadi bucin gitu ya, tapi serius itu beneran. Lo semua berhak memperjuangkannya tapi ya jangan maksa juga. Oke, hari ini gue persembahkan lagu untuk kalian yang sedang merasakan cinta, biar lebih paham cinta itu apa. Cinta adalah ..... ”
Petikan gitar mulai terdengar dan seperti biasa, suasana cafe hening dan semuanya terpusat pada Ahmad. Ia membawakan lagu yang berjudul Cinta adalah dari The Overtunes.
Cinta tak pernah gagal
Jika dipelihara
Cinta bisa sempurna
Bila kau mau berkorban
Cinta itu anugerah
Jangan kau sia-sia
Cinta itu mengerti
Mengerti arti mengalah
Cinta bisa membuatmu menangis
Bisa membuatmu tertawa
Juga membuatmu belajar dewasa
Karena cinta
Surga dunia yang nyata
Anugerah luar biasa
Hargai cinta dengan perbuatanmu
Dengan perbuatanmu
“ Gilaa tu anak lagi bucin atau gimana?” Tanya Satrio yang tiba-tiba datang membuat ketikanya yang sedang asik mendengarkan Ahmad terkejut.
“ Ya Elah Bambank, lu buat kaget gue.” Kata Fahmi sambil menjitak Satrio yang telah duduk disampingnya.
“ Ehh ada Kayla.” Sapa Satrio sambil tersenyum ketika menyadari ada sesosok Kayla disini.
“ Eh iya Yo.” Kata Kayla sambil tersenyum.
“ Wihh KI, sekarang lo bawa cewe. Udah gede sekarang.” Goda Satrio.
“ Bacot.” Balas Rifki membuat Satrio tertawa.
“ Kay hati-hati sama Rifki ya.” Kata Satrio membuat Kayla tertawa kecil sambil geleng-geleng.
“ Habis ngerjain tugas buat lomba ko Yo.” Jelas Kayla.