Hidupku Milikku

Sekarningtyas
Chapter #23

Hidupku Milikku - 23

Clek. Suara pintu yang terbuka membuat Kayla mengalihkan pandangannya dari laporan yang sedang ia baca.

               “ Tumben Bu Ketos datang duluan??” Tanya Aksa meledek Kayla.

               “ Ya dong. Tumben Bapak telat??”

               “ Bukan telat tapi anda yang kecepetan.” Balas Aksa membuat Kayla terkekeh.

               “ Yee enak aja. Ya sama, gue juga gak pernah telat tapi lo yang selalu kecepetan.” Balas Kayla membuat Aksa tertawa dan menghampiri Kayla.

               “ Iya iya.” Kata Aksa sambil menaruh tas dan pergi ke kebelakang untuk membuat teh hangat.

               “ Lagi apa sih lo Kay?” Tanyanya sambil membawakan Kayla teh tersebut. Posisinya Aksa menopangkan tubuhnya ke meja Kayla. Dan membaca laporan yang sedang Kayla baca.

               “ Oh tadi ini udah gue baca Kay.” Perkataan Aksa membuat Kayla mendonggak menatap Aksa.

               “ Menurut lo gimana? Ada yang perlu di revisi gak??” Tanya Kayla sambil mengambil gelas teh tersebut. “ Makasih ya Sa.” Katanya lagi yang di balas senyuman oleh Aksa.

               “ Gak ada sih Kay, itu udah bagus. Tinggal lo tanda tangan.” Kata Aksa sambil berjalan ke mejanya.

               “ Iya bener.” Balas Kayla dengan mengagguk-anggukan kepalanya.

               Clek. Pintu kembali terbuka membuat Aksa dan Kayla mendonggak.

               “ Ini kenapa pada barengan semua gini??” Tanya Aksa.

               “ Iya dong Sa. Gak kaya lo sama Kayla.” Kata Widya terkekeh.

               “ Kan kita harus on time banget.” Balas Aksa.

               “ Lah emang kita gak on time??” Balas Widya sambil melihat jam dilengannya membuat semuanya tertawa.

               “ Kita on time tapi kalian yang kecepetan.” Mereka semua tertawa sedangkan Aksa dan Kayla meringis.

               “ Kay, lo belum balik??” Tanya Widya.

               “ Belum.” Jawabnya yang diangguki Widya.

               “ Ya udah kita mulai aja ya Kay.” Kata Rifki yang diangguki Kayla.

               Rapat diadakan dengan lancar dan menghasilkan keputusan-keputusan yang mencapai mufakat.

               “ Oke rapat saya akhiri, terimakasih sudah datang dan untuk semuanya jangan lupa untuk mengerjakan tugasnya masing-masing dan saya tunggu hasilnya.” Kata Kayla mengakhiri rapat yang dianguki oleh semuanya.

               “ Kay lo balik sama siapa??” Tanya Aksa kepada Kayla yang tengah membereskan barang-barangnya.

               “ Sama – “

               “ Eh Kay gue balik ya. Ternyata gue dijemput.” Kata Widya yang menghampiri Kayla dengan buru-buru dan diangguki oleh Kayla. “ Ya udah duluan ya, ini udah ditungguin bapak gue.” Katanya dengan berlari tanpa menunggu jawaban Kayla.

               “ Tadi mau sama Widya, tapi ternyata dia dijemput.” Balas Kayla.

               “ Ya udah, mau nebeng gak nih??” Tawar Aksa.

               “ Seriusan?? Gak ngerepotin??” Tanya Kayla membuat Aksa mendengus dan terkekeh.

               “ Kaya gak pernah nebeng aja.” Jawaban Aksa membuat Kayla tertawa.

               “ Ayo.” Kata Kayla sambil berjalan mendahului Aksa membuat Aksa mendengus.

               Sekarang pukul 9 malam dan kondisi sekolah sudah sepi sekali.

               “ Sa lo takut gak kalo liat sekolah malem-malem??” Tanya Kayla sambil memperhatikan kawasan sekolah.

               “ Gak terlalu, soalnya gue tau ada banyak satpam yang jaga.” Balasnya memberikan helm ke Kayla.

               “ Udah buru pake.” Suruh Aksa ketika Kayla masih saja memperhatikan sekolah.

               “ Tumben bawa helm.” Kata Kayla sambil memasangkan helm ke kepalanya.

               “ Udah feeling malam ini ada yang mau nebeng sih.” Balas Kayla terkekeh membuat Kayla memukul bahu Aksa.

               “ Udah cepet atau gue tinggal aja nih.” Ancam Aksa membuat Kayla mendengus dan tak urung untuk mempercepat gerakannya.

               “ Bapak duluan ya makasih.” Kata Kayla ke penjaga sekolah yang berada di depan gerbang.

Lihat selengkapnya