Hidupku Milikku

Sekarningtyas
Chapter #25

Hidupku Milikku - 25

               Mentari menyambut dengan hangatnya sinar dan terangnya cahaya, membuat yang melihatnya selalu terlena akan keindahan ciptaan - Nya. Pagi ini rasanya adalah pagi terbaik bagi semuanya. Pagi-pagi telah disambut oleh hamparan hijau yang membentang luas, udara yang sejuk, dan segala pemandangan yang sulit sekali mereka dapatkan di hiruk pikuk perkotaan.

               “ Pagi Kay.” Kata Fira yang keluar dari tenda.

               “ Pagi Fir.” Balas Kayla sambil meminum teh hangatnya.

               “ Ya ampun indah banget.” Kagum Fira yang diangguki oleh Kayla.

               “ Jarang banget ngerasain kaya gini ya Fir.” Kata Kayla yang diangguki Fira. “ Nih Fir masih ada air angetnya tuh, mau buat teh??” Tanya Kayla.

               “ Oke makasih ya. Pengen banget sering-sering kaya gini ya Kay.”

               “ Banget Fir.”

               “ Eh Aliya sama Widya mana??” Tanya Fira sambil meminum teh nya.

               “ Tadi Aliya minta anter Widya buat ke toilet.” Perkataan Kayla kembali diangguki oleh Fira.

               “ Fira! Kay! Seger banget ya, biasanya gue ogah banget nyentuh air dingin pas pagi, eh ini gue seneng banget. Rasanya kalo basuh muka pake air dingin banget gini kaya bikin lebih muda.” Perkataan Aliya membuat mereka semua ketawa.

               “ Iya iya. Udah sini nih gue baru masak air panas. Lo mau bikin apa??” Tanya Kayla.

               “ Mau susu anget Kay.” Balas Aliya.

               “ Ya sana buat sendiri.” Perkataan Kayla membuat Aliya mendengus.

               “ Kirain mau dibuatin.” Gerutu Aliya sembari membuat susu hangat.

               “ Wid lo gak buat apa-apa??” Tanya Kayla.

               “ Udah tuh mau dibuatin sama Aliya.” Kata Widya santai membuat Aliya langsung menoleh ke Widya.

               “ Hah?? Kapan gue bilang gitu??”

               “ Udah buatin aja ya Ya. Sekalian.” Kata Widya yang dibalas gerutuan oleh Aliya.

               “ Iya iya, gue mah baik.” Perkataan Aliya sontak membuat mereka tertawa.

               “ Eh lo waktu malem kemana Kay??” Pertanyaan Fira langsung membuat Kayla menoleh dan memandang Fira.

               “ Jalan santai aja, me time.” Balasnya santai.

               “ Untung lo gak ke sasar.” Kata Aliya sembari menghampiri mereka dengan gelas yang ada ditangan kanan dan kirinya.

               “ Gak lah.” Kata Kayla. “ Eh gue ke sana dulu ya, mau nugas.” Lanjutnya yang diangguki oleh mereka semua.

               “ Wid kalo lo udah, nanti nyusul ke sana ya.” Kata Kayla yang diangguki Widya.

               Kayla tersenyum ke semua orang yang menyapanya, ya Kayla mengenali mereka semua. Namanya juga satu angkatan.

               “ Aksaa.” Panggil Kayla sambil menepuk pelan bahu Aksa.

               “ Hei Kay. Kemana aja lo semalem?? Gue cariin.”

               “ Oh biasa jalan-jalan gitu Sa. Me time.” Balas santai Kayla sambil memakan kue yang dibawa oleh Aksa.

               “ Oh kirain lo kemana, kalo mau me time ngomong dulu ke siapa gitu. Jangan asal berangkat-berangkat aja.”

               “ Siap pak waketos.” Balas Kayla membuat Aksa terkekeh. “ Gue baru tau kalo me time itu dua orang Kay.” Batin Aksa.

               “ Sa bentar lagi jadwal hiking. Udah siap kan??” Tanya Kayla sembari melihat jadwal kegiatan.

               “ Udah Kay aman, sesuai rencana.”

               “ Oke berarti kita tetep hiking kan ya?? Masalah tim guru yang bikin kan ya??” Tanya Kayla yang diangguki Aksa.

               “ Udah dong Kay.”

               “ Gue se tim sama siapa ya?? Kepo.” Kata Kayla.

               “ Ya gue juga kagak tau Kay.” Balas Aksa.

               “ Ya udah Sa, kita cek dan koordinasiin lagi yuk. Biar bener-bener sesuai jadwal.” Ajak Kayla yang diangguki Aksa.

               Mereka mengecek persiapan dan memberi pengarahan ke semua anggota OSIS serta guru-guru. Karena dikegiatan ini, OSIS kelas sebelas tidak bisa ikut menghandle acara. Oleh karena itu guru-guru yang menghandlenya.

               Tepat pada jadwal yang telah ditentukan, seluruh siswa berkumpul diarea lapangan untuk diberikan pengarahan oleh guru-guru mengenai peraturan, rute hiking, dan tim. Semua dijelaskan oleh guru-guru dengan jelas. Dan ketika pembagian tim, ternyata Kayla se tim dengan Rifki dan dua teman lainnya.

               “ Se tim nih??” Tanya Rifki dengan mengangkat alisnya sedangkan Kayla tersenyum.

Lihat selengkapnya