“ Kay ya ampun, lo kemana aja???” Tanya Widya khawatir, namun ketika Kayla semakin mendekat, ia dapat melihat penampilan Kayla yang kacau dan muka yang sembab. Hal itu membuat mereka semua khawatir dan penasaran tentang apa yang sudah terjadi terhadap Kayla.
“ Hey, lo okay Kay??” Tanya Fira lembut yang hanya dibalas senyuman oleh Kayla yang sampai saat ini masih dirangkul oleh Rifki.
“ Kayy.” Kata Aliya yang langsung memeluk Kayla. “ Tenang Kay, semuanya baik-baik aja.” Bisiknya yang membuat Kayla membalas pelukan Aliya.
“ Gue bawa Kay balik dulu ya.” Pamit Rifki yang diangguki mereka semua. “ Yo, Mad, Mi, nanti gue balik lagi. Lo jagain mereka gih.” Kata Rifki yang diangguki oleh teman-temannya itu.
“ Jaga Kay ya Rif.” Kata Widya yang diangguki Rifki.
~~~
“ Kay gak papa naik motor?? Atau mau naik mobil aja?? Nanti gue minjem.”
“ Gak papa Ki, motor aja.” Jawab Kayla yang diangguki Rifki.
“ Ayo naik.” Suruh Rifki yang diangguki Kayla. Ketika Rifki merasa Kayla suda siap, ia langsung mengegas motornya dengan kecepatan yang standar. Jujur ia sebenernya takut Kayla jatuh, mengingat kondisi Kayla yang masih syok dan lemas.
“ Kay peluk gue aja.” Suruh Rifki yang dituruti oleh Kayla. Kayla langsung memeluk Rifki tanpa canggung dengan kepala yang bersandar di punggung Rifki. Jujur Rifki juga cukup terkejut karena biasanya Kayla akan mendengus atau berkomentar ketika Rifki menyuruh hal itu. Dan hal itu pula semakin membuat Rifki sedih ketika melihat Kayla hanya diam dengan pandangan yang kosong, yang dapat Rifki lihat dari kaca spionnya.
Rifki yang melihat pedagang wedang jahe langsung menghentikan motornya. Ia teringat jika Kayla menyukai wedang jahe dan Rifki berharap semoga hal ini cukup membuatnya sedikit tenang dan merasa hangat.
“ Kay berhenti dulu ya. Mau wedang jahe nih. Lo mau juga??” Tanya Rifki yang dibalas anggukan oleh Kayla.
“ Pak wedang jahenya dua ya.” Kata Rifki yang diangguki oleh pedagang itu.
Rifki semakin sedih ketika melihat Kayla yang hanya menundukkan kepalanya.
“ Hey Kay.” Kata Rifki sambil mengusap rambut Kayla dan sedikit menarik dagu Kayla, membuat Kayla mendonggak namun dengan tatapan yang masih menunduk. “ Kay liat gue.” Suruh Rifki yang dihiraukan Kayla. “ Kay.” Panggil Rifki kembali yang membuat Kayla menatap Rifki tepat pada manik matanya. Melihat mata Kayla yang berkaca-kaca, membuat Rifki langsung memeluknya erat. Dan hal itu pula yang semakin membuat pertahanan Kayla hancur.
“ Kay lo aman di sini. Lo baik-baik aja.” Kata Rifki menenangkan Kayla dengan tangan yang mengusap rambut serta bahu Kayla dengan lembut.
“ Ki gue takut, gue gak nyangka.” Katanya dengan suara yang bergetar, yang membuat Rifki semakin mengeratkan pelukannya. “ Gue gak nyangka Andra kaya gitu.” Lirihnya kembali.
“ Kay maafin gue ya, gara-gara gue, lo jadi kaya gini.” Kata Rifki yang dibalas gelengan oleh Kayla. “ Engga Ki. Makasih ya, kalo lo gak dateng, gue gak tau gue bakal kaya gimana.” Kata Kayla yang membuatnya semakin menangis.
“ Udah Kay, jangan ngebayanging yang engga engga. Yang penting sekarang lo aman.” Kata Rifki yang diangguki Kayla. “ Ya udah, diminum dulu nih. Biar tenang, biar anget.” Suruhnya yang diangguki Kayla. Kayla menuruti Rifki dan mengambil gelas yang berisi wedang jahe itu. Kayla menyiumi aroma jahe yang membuatnya sedikit rileks dan meminumnya perlahan.
“ Makasih ya Ki.” Kata Kayla yang diangguki Rifki. “ Iya, santai aja Kay.” Balasnya sambil mengacak-acak rambut Kayla.
~~~
“ Sana masuk Kay. Jangan pikirin yang tadi ya, tapi kalo kepikiran, telpon atau chat gue aja ya.” Kata Rifki yang diangguki Kayla.
“ Iya Ki, sekali lagi makasih ya.” Kata Kayla yang diangguki Rifki. “ Udah sana gih masuk.”
“ Ya udah hati-hati ya Ki.” Kata Kayla sambil melambai-lambaikan tangannya, yang membuat Rifki terkekeh.